Website

Search

Cara Ampuh Menghubungi Recruiter di LinkedIn dan Template-nya

Cara Ampuh Menghubungi Recruiter di LinkedIn dan Template-nya

Pernah kepikiran “Boleh nggak sih kirim pesan ke recruiter di LinkedIn?” Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak job seeker juga ngerasa bingung cara nge-approach recruiter tanpa keliatan aneh atau malah di-skip. Padahal, ngirim pesan ke recruiter itu sah-sah aja dan justru bisa bantu kamu bangun koneksi plus bikin kamu lebih stand out dari kandidat lain.ara menghubungi recruiter di LinkedIn, lengkap dengan template yang siap pakai!  

 

Biar pesan kamu nggak di-skip atau masuk spam, ada trik dan cara jitu yang bisa kamu ikuti. Cek panduan lengkap plus template pesannya di bawah!  

#3 Ini 5 Tips Menghubungi Recruiter di LinkedIn  

Menghubungi recruiter di LinkedIn bukan cuma soal kirim pesan “Halo, ada lowongan nggak?” Kalau kamu mau dilirik dan dapat respons, kamu butuh strategi yang lebih rapi dan personal. Nah, berikut ini 5 tips biar pesanmu ke recruiter nggak cuma dibaca sekilas  

Riset Dulu, Jangan Asal Kirim  

Sebelum kamu menekan tombol “kirim pesan”, luangkan waktu sebentar buat cek profil recruiter-nya. Lihat perusahaan tempat mereka bekerja, posisi yang mungkin sedang dibuka, atau bahkan koneksi yang kalian punya bersama.  

 

Dengan begitu, kamu bisa menyusun pesan yang lebih personal dan relevan. Nggak cuma sekadar basa-basi, tapi menunjukkan kalau kamu benar-benar tertarik dan paham konteksnya.   

 

Baca Juga:    Cara Memaksimalkan Personal Branding di LinkedIn  

Optimalkan Profil LinkedIn-mu  

Begitu kamu kirim pesan ke recruiter, kemungkinan besar mereka langsung cek profil LinkedIn kamu. Karena itu, pastikan profilmu sudah terlihat rapi dan profesional.  

Mulai dari foto yang jelas, headline yang menggambarkan dirimu, sampai bagian pengalaman kerja, pendidikan, sertifikat, proyek, dan organisasi. Pokoknya, isi semuanya dengan lengkap dan runut.  

Profil yang menarik bisa jadi penentu recruiter mau lanjut ngobrol atau nggak. Kalau profilmu kosong atau seadanya, wajar aja kalau mereka jadi ragu buat merespons.  

Baca tips lengkapnya di sini 👉      Cara Memaksimalkan Personal Branding di LinkedIn  

Personalisasi Pesanmu  

Kalau bisa jangan copy-paste langsung dari internet. Edit dulu kayak sebut nama recruiter, tulis alasan spesifik kenapa kamu tertarik dengan perusahaan mereka.   

 

Bakal lebih oke lagi kalau kamu bisa menghubungkan minatmu dengan posisi yang mereka buka.  Semakin personal dan tulus pesanmu, semakin besar peluangnya untuk dibalas. Jangan takut untuk menunjukkan ketertarikanmu, tapi tetap dalam batas profesional dan relevan, ya.  

Jaga Sopan Santun dan Profesionalitas  

Walaupun ngobrol di LinkedIn terasa lebih santai daripada email formal, kamu tetap perlu jaga etika komunikasi. Gunakan bahasa yang sopan, jelas, dan nggak muter-muter. Hindari gaya yang terlalu santuy kayak lagi chat sama temen, apalagi kalau sampai terkesan maksa.  

Perkenalkan diri secukupnya, sampaikan tujuanmu dengan jelas, dan tunjukkan bahwa kamu menghargai waktu si recruiter. Cara kamu membuka percakapan bisa jadi penentu mereka tertarik buat lanjut ngobrol atau malah skip pesanmu lho.   

Follow Up dengan Bijak  

Kalau dalam 1–2 minggu belum ada balasan, boleh banget kirim follow-up. Tapi ingat, cukup satu pesan singkat dan sopan, jangan sampai terkesan ngejar-ngejar.   

 

Intinya, follow-up itu penting untuk menunjukkan keseriusan, tapi harus tetap profesional Jangan sampai bikin recruiter ilfeel karena merasa diburu-buru.   

 

Baca Juga:  6 Fitur Hidden Gems yang Bisa Optimalkan Cari Kerja di LinkedIn  

#4 5 Template Menghubungi Recruiter di LinkedIn  

AD_4nXebaoNvooQwRi3QEvVjUV_mEqcByeLG7FjApfPKrBqNduFEgYeamTmZpv4qsNvNjkYCmwOsHqO5DoH2PSiD5TaRryuXPsXEXvogcrGB-_MUgIe7yEsPnly_DfkOP6HheIoBqweA5g?key=1Iiy6lDkTDZY7JcMw9tlHg  

Biar nggak bingung, berikut 5 template pesan yang bisa kamu gunakan untuk menghubungi recruiter. Tapi ingat, sesuaikan dengan situasi dan gaya bahasamu sendiri biar terkesan personal.  

Template 1: Pesan untuk Lowongan Spesifik  

Halo [Nama Recruiter],  

Saya [Nama Kamu], dan saya sangat tertarik dengan posisi [Nama Posisi] yang saat ini dibuka di [Nama Perusahaan]. Dengan pengalaman saya di [sebutkan pengalaman relevan, misalnya “digital marketing selama 3 tahun”], saya yakin bisa berkontribusi untuk [sebutkan nilai yang kamu tawarkan, misalnya “meningkatkan brand awareness perusahaan”].  

 

Apakah kita bisa berdiskusi lebih lanjut tentang kesempatan ini? Saya sangat antusias untuk bergabung dengan tim [Nama Perusahaan]!  

 

Terima kasih,  

 

[Nama Kamu]  

Kamu bisa pakai template ini untuk tahu kalau ada lowongan spesifik yang dibuka perusahaan.  

Template 2: Pesan untuk Networking  

Halo [Nama Recruiter],  

 

Saya [Nama Kamu], saat ini bekerja sebagai [posisimu] di [industri]. Saya sangat kagum dengan [sesuatu spesifik tentang perusahaan, misalnya “inovasi [Nama Perusahaan] di bidang teknologi”]. Saya sedang mengeksplorasi peluang baru dan ingin tahu lebih banyak tentang proses rekrutmen di [Nama Perusahaan].  

 

Apakah Anda berkenan berbagi insight atau mungkin kita bisa terhubung untuk diskusi lebih lanjut?  

 

Terima kasih atas waktunya!  

 

[Nama Kamu]  

Kamu bisa pakai template ini kalau belum ada lowongan spesifik, tapi kamu ingin membangun koneksi.  

Template 3: Pesan Follow-Up  

Halo [Nama Recruiter],  

 

Saya [Nama Kamu], minggu lalu saya mengirim pesan terkait posisi [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan]. Saya ingin memastikan apakah pesan saya sampai, dan apakah ada waktu untuk mendiskusikan peluang ini lebih lanjut? Saya sangat antusias dengan visi [Nama Perusahaan] dan ingin berkontribusi dengan [sebutkan skill atau pengalaman].  

 

Terima kasih banyak!  

 

[Nama Kamu]  

Kamu bisa pakai template ini kalau pesan pertamamu nggak dibalas setelah 1-2 minggu.  

Template 4: Pesan untuk Kandidat Tanpa Pengalaman  

Halo [Nama Recruiter],  

 

Saya [Nama Kamu], fresh graduate dari [Nama Universitas] jurusan [Jurusan]. Saya sangat tertarik dengan [Nama Perusahaan] karena [sebutkan alasan, misalnya “komitmennya terhadap inovasi di bidang X”]. Meskipun saya baru memulai karier, saya punya pengalaman [sebutkan magang, proyek, atau skill] yang relevan dengan [posisi/industri].  

 

Apakah ada peluang untuk berdiskusi lebih lanjut tentang posisi entry-level di [Nama Perusahaan]?  

 

Terima kasih atas waktunya!  

 

[Nama Kamu]  

Kamu bisa pakai template ini kalau kamu fresh graduate atau belum punya banyak pengalaman.  

Template 5: Pesan untuk Perusahaan Impian  

Halo [Nama Recruiter],  

 

Saya [Nama Kamu], seorang [profesimu] dengan pengalaman di [sebutkan pengalaman]. Saya sudah lama mengagumi [Nama Perusahaan] karena [sebutkan alasan spesifik, misalnya “budaya kerjanya yang inklusif”]. Saya ingin mengeksplorasi peluang untuk bergabung dengan tim Anda, terutama di bidang [sebutkan bidang].  

 

Apakah kita bisa terhubung untuk membahas peluang yang mungkin cocok? Saya sangat antusias untuk berkontribusi di [Nama Perusahaan]!  

 

Terima kasih,  

 

[Nama Kamu]  

Kamu bisa pakai template ini kalau kamu ngefans sama perusahaan itu dan ingin nyoba peruntungan.  

 

Baca Juga:  Cara Memaksimalkan Profil LinkedIn  

 

Nah, itu dia tips dan template menghubungi recruiter di LinkedIn. Jadi, nggak cuma soal nyali, tapi juga strategi. Dengan profil yang oke, pesan yang dipersonalisasi, dan gaya bahasa yang sopan, peluangmu untuk dilirik recruiter bakal jauh lebih besar.   

 

Tapi, kalau belum pede sama profil LinkedIn kamu, ini adalah waktu yang tepat untuk upgrade skill. Di Harisenin.com , kamu bisa ikut berbagai bootcamp menarik yang ngebantu kamu ningkatin skill, dapet insight dari mentor berpengalaman, plus bikin portofolio yang bikin profil LinkedIn kamu makin standout! Yuk, berkembang bareng di  Harisenin.com !  

 

Diana Febrian Dika

Diana Febrian Dika

I'm currently final year student at Airlangga University