Website

Search

Step-by-Step Memaksimalkan Profil Linkedin Untuk Fresh Graduate, Anti Di-Skip HR!

  • Share this:
Step-by-Step Memaksimalkan Profil Linkedin Untuk Fresh Graduate, Anti Di-Skip HR!

Hai Risers! Apakah kamu seorang fresh graduate yang saat ini sedang mencari pekerjaan? Kamu baru saja terjun ke dunia kerja dan mungkin sedang bertanya-tanya bagaimana caranya supaya cepat diterima kerja. Atau mungkin saja saat ini kamu sedang mempersiapkan CV dan wawancara kerja. Tapi tahu kah kalau ada satu hal lagi yang wajib dilakukan nih? Apalagi untuk fresh graduate, penting banget nih untuk mengoptimalkan profil LinkedIn!

Mengoptimalkan profil LinkedIn berarti semua bagian dalam profil LinkedIn kamu terisi lengkap dan dapat menunjukkan siapa kamu, apa yang kamu lakukan dan kuasai. Dengan begitu, kamu bisa dapat banyak manfaat lho, terutama jika profilmu dilihat oleh HR perusahaan tertentu.

Jika kamu adalah fresh graduate, ini adalah saat yang paling tepat untuk tampil beda saat melamar pekerjaan yakni dengan memanfaatkan profil LinkedIn untuk menarik perhatian HR! Simak beberapa tips berikut ini ya!

Mengapa Harus Mengoptimalkan Profil LinkedIn?

LinkedIn adalah media sosial utama yang digunakan baik untuk mencari kerja maupun mencari karyawan. Dulu, LinkedIn hanya jadi platform resume online tapi sekarang platform ini memungkinkan para professional dapat terhubung satu sama lain; berbagi informasi tentang skill dan diri mereka, pengalaman kerja, hingga hasil kerja dan pencapaian mereka. Di Indonesia, sudah ada 6 juta pengguna LinkedIn, lho! Bisa dibilang LinkedIn ini sangat penting bagi para pencari kerja mengembangkan personal branding.

  • Profilmu mendapat peringkat yang tinggi di pencarian LinkedIn.
  • Membantu recruiter memahami bahwa kamu sedang mencari pekerjaan, memahami skill dan pengalamanmu, serta memudahkan mereka menghubungimu secara langsung untuk mendapatkan kesempatan kerja.
  • Membuatmu lebih menonjol dibanding pelamar kerja lainnya.
  • Meningkatkan networking ke sesama pencari kerja dan mendapat informasi pekerjaan lebih awal.

Baca Juga: Tahapan Pengembangan Karir yang Wajib Diketahui

Step-by-Step Memaksimalkan Profil LinkedIn

Membuat profil LinkedIn yang biasa saja sekarang sudah ketinggalan zaman. Saat ini kamu harus bisa lebih strategis dan memikirkan bagaimana orang lain–terutama recruiter atau hiring manager–akan melihat dirimu di platform ini. Ikuti langkah-langkah berikut ini ya!

1. Pilih foto profil dan background (banner) yang professional

Pastikan kamu memilih foto diri yang bagus. Foto ini bisa berupa foto wajah dan bahu atau foto close-up wajahmu yang jelas. Pastikan juga kamu memilih foto profil yang profesional, menghadap ke depan, outfit yang formal. Tapi kamu bisa  kok memilih pose yang lebih nyaman dan tidak kaku. Kamu bisa mencontoh foto profil dari Maudy Ayunda di bawah ini.

 


sNwy-INVf03yzPHecEkBx4goM-K-6OGtDM_2_uLSvIbM-ptM-lQKKAfeevX36nlBeWeZs7RTPvS_mge8ojaV_D4PpVnMSpuiPYGLltEW8Aj-GUUSXOStnFJcOlh09GCakuhFriMga6rcgw9U3E4-WDU

 
Selain itu, jangan lupa mengatur foto profil supaya bisa terlihat oleh publik supaya memudahkan orang untuk mencarimu.

XmXU1IxFVWaYSlho6cx7JXTJAN1iATRHI5G1cYdmg-ZD5fivdBkaVCki2TMepGRtxdN1GrTgXHHWVmEmR1wc7nFlC39X5ZKovEWcGvgftJoFBUsyCJLdSSZXENfgQMYSo4RlAbZ_KfoVLls_pEwZ4Y8
Cr. everyonesocial.com

Setelah mengatur foto profil diri, tambahkan banner atau foto background. Kamu bisa menambahkan foto atau gambar yang berhubungan dengan pekerjaanmu atau passion-mu saat ini. Kamu juga bisa memanfaatkan platform desain grafis seperti Canva untuk mendapatkan rekomendasi foto banner, seperti di bawah ini.

SFHE_wCyvjaxT3_jFaBB2NOpBxj9Ojh_azYLbJqH86cbXHbqLjRfwC0OZkUflWprXy0YI0EO41dkf9r-hsypIQyeXsPEL_jgeiAeXRLDqLYgEBp91_i4Jjpg8vMAQsRYeb--q1a5gxlyabAhrR72HKM
Cr. canva.com

2. Buat headline profil yang kuat dan menarik

Jika tujuanmu adalah menambah koneksi dengan banyak orang, maka kamu perlu memberikan personal brand yang kreatif tapi kuat, salah satunya melalui headline profil. Manfaatkan bagian ini untuk menjelaskan siapa kamu, apa peran dan keahlianmu, apa bidang yang sekarang sedang kamu dalami, dan apa tujuanmu ke depannya. Jangan lupa tambahkan powerful keywords dengan tone yang professional tapi tetap to-the-point.

Rumus membuat headline menurut Careerflow: Title at a current company or target job role | Specialization or key skills | Industry-related keywords | Accomplishments | passion project or side hustle.

Contoh:

  • Marketing Director | Social Media Expert | Customer Engagement & Retention | Passionate About Mission-Focused Brands & Companies
  • Product Management Leader in XX Company | Define Product Vision to Drive Revenue and Deliver Value to Customers
  • Empowering Sales Leaders With Social Selling | VP of Sales at XX Company

3. Tulis bagian summary dengan teknik bercerita

Summary adalah bagian di mana kamu bisa menceritakan dirimu dengan jelas. Kamu bisa menjelaskan apa yang sudah ditulis dalam headline, tapi jangan hanya menyebutkan skill atau posisi yang sedang dilakukan saja, ceritakan juga bagaimana skill yang kamu punya sangat penting dan apa yang membuatmu berbeda dengan orang lain.

Bagian ini adalah yang paling pertama dilihat setelah nama dan headline, maka tulis kalimat pembuka yang memikat orang untuk mengunjungi profilmu. Lalu tutup dengan call-to-action yang menjelaskan kamu terbuka untuk berhubungan/berdiskusi lebih lanjut tentang bidang tertentu. Cantumkan pula alamat email yang bisa digunakan recruiter untuk menghubungimu.

Secara umum summary LinkedIn bisa berisikan:

  • Paragraf 1: Background pendidikan, minat, dan prestasi akademik.
  • Paragraf 2: Ceritakan tentang pengalaman kerja, organisasi, dan proyek dengan meng-highlight kualifikasi, keterampilan, dan keahlian dari technical skill maupun soft skill yang kamu kuasai.
  • Paragraf 3: Jelaskan tujuan karirmu dan rencana masa depan.
  • Paragraf 4: Call to action dan informasi kontak yang bisa dihubungi.

Kamu bisa lihat contoh story telling dari Maudy Ayunda di bawah ini sebagai referensi dalam menulis summary.

xXtugoncKIl1OTWuGjj9KN9kJ1wsjLgwak_X1BDid4FgFXvxbTLbp3nnzA849c_1fgP4tVcgmXS_C-GHTsm1FRD6brlSCvvVtxXYnDo4OzqC_1aDBVRHn1Nl6wIVXK18blntpOPKu_-PGuAO3mJaPAw
Cr. linkedin.com/in/maudyayunda

 

Kamu juga bisa lho memanfaatkan teknologi AI untuk membuat summary LinkedIn! Tinggal tulis command yang kamu inginkan dan dalam beberapa detik AI akan menyediakan rekomendasi summary-mu. Ini contoh summary untuk fresh graduate yang dihasilkan oleh copy.ai:

gCmx1WeurZ2M1MHjVVzBC4zGnnp7_E1hMKmr9Uq4WstK_g1a3CtclG7ffpC1jzg7feUc6Qaaq0JtAh7Uq-Hk6Inep-65XyGqGHrVRJRuW8HvAryXxRcbyg3yjgzanLWHCMqWx3_wTVFj4G31_OrpazM
Cr. app.copy.ai



Baca Juga: Jangan Keliru, Ini Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
 

4. Isi bagian experience dengan skill relevan dan poin-poin hasil kerja

Sebagian besar recruiter akan melihat bagian experience terlebih dahulu untuk mengetahui siapa yang akan mereka pekerjakan. Tidak hanya pengalaman kerja full-time, pada bagian ini kamu boleh saja mengisinya dengan pengalaman selama kuliah, internship/magang, part-time, kontrak, freelance, hingga kerja volunteer. Ada beberapa tips dalam mengisi work experience:

  • Sesuaikan dengan CV atau resume yang kamu punya.
  • Masukkan pengalaman-pengalaman yang bagus dan relevan dengan karirmu saja. Tidak perlu menambahkan semua pekerjaan yang pernah kamu lakukan jika memang tidak relevan atau kurang memiliki hasil yang baik.
  • Tuliskan 2-3 kalimat gambaran pekerjaan, lalu gunakan poin-poin untuk menjelaskan jobdesc yang kamu kerjakan dengan lengkap dan detail. 
  • Fokus pada pencapaian/prestasi yang kamu dapat berupa keterampilan yang dipelajari atau proyek-proyek besar. Tuliskan dengan pencapaian yang bisa diukur (Contoh: Reduced website loading time by x percentage and improved user engagement time from X to Y). 
  • Tuliskan juga skill-skill berupa hard skill dan soft skill yang relevan dan berkaitan dengan pengalaman tersebut.
  • Jika ada, masukkan dokumentasi atau media berupa dokumen/foto/video/link website yang mendukung pengalamanmu dan deksripsi singkat dari kegiatan tersebut.

5. Isi bagian pendidikan dengan pencapaian selama kuliah

Kamu perlu menyertakan riwayat pendidikan pada bagian education. Umumnya bagian ini ditulis dari jenjang SMA hingga perguruan tinggi atau universitas pendidikan terakhir. Riwayat pendidikan memungkinkan kamu untuk menampilkan gelar, sertifikasi, dan penghargaan yang pernah kamu dapatkan selama sekolah. Ini juga akan membuatmu menonjol dari orang lain.

Jangan lupa untuk menuliskan aktivitas yang relevan selama kuliah, misalnya beasiswa, prestasi, courses/mata kuliah yang pernah diikuti, pengalaman student exchange, hingga penelitian atau aktivitas lain yang menurutmu merupakan sebuah pencapaian.

6. Isi section lain yang ingin kamu optimalkan

LinkedIn menyediakan banyak section lain yang bisa kamu tambahkan pada profilmu. Mulai dari yang direkomendasikan hingga yang sifatnya additional. Beberapa tips yang bisa kamu tuliskan misalnya:

  • Jika kamu aktif berorganisasi, maka masukkan aktivitas organisasi baik dari dalam maupun luar kampus. Tuliskan status jabatan dan berikan deskripsi, jobdesc, dan prestasi yang kamu dapatkan selama berorganisasi.
  • Tambahkan sertifikasi dan kejuaraan yang kamu raih meliputi kompetisi, nominasi, atau predikat tertentu pada bagian honor & awards. Ini akan menjadi nilai tambah untuk profilmu.
  • Tuliskan course di luar kampus yang pernah kamu pelajari, berupa kelas bersertifkat yang pernah kamu ambil, misalnya online course dari Coursera, Udemy, dan lain-lain.
  • Terdapat section recommendations di mana teman atau rekan yang pernah bekerja sama denganmu dapat memberikan semacam testimoni atas pengalaman kerja bersamamu. Section ini cukup membantu memberikan nilai plus untuk meningkatkan personal branding.

DCvH9BfXG8psw80hzJ_U-O1yNz7XLZKNF3fGk_qKSq2unY4Ws4_VNIOg3XJ3-4b5icQS2xHRvPnO-1eMaIcIElam0QVbv7qfGutk9pXwgL9UfemgB_ZlOPtxavF7nzosEoNWd5Jte6V_ti-U1942zqo

7. Edit URL profil yang lebih personal

Jika kamu lihat URL profilmu sebelum diedit, pasti berupa nama, huruf, dan angka yang panjang dan kurang enak dibaca. Kamu perlu mengedit URL tersebut agar terlihat lebih clean dan mudah diingat, misalnya dengan nama depan dan nama belakang saja. Kamu bisa mengaturnya di bagian “Edit public profile & URL” yang terletak di sudut kanan atas profil. URL yang bersih juga dapat membantu Google mengindeks profil kamu dengan baik lho, sehingga memudahkan orang lain untuk menemukanmu di LinkedIn.

Ob9_TCkioURJDZrb1LinxdMEKyeIAVURZc1JPEwZSGozqK9f8PizzlbjmMzOm_zu3_oSTu5-1vzXyMhD0Afe6YyPne_XHSaWf8Phk0EOWPOkOAho8lIKSMyAvgKzI2uE3YYDRc1hTOVfL9BCj38UdZ8
Cr.everyonesocial.com

8. Post konten aktivitas dan sharing pengalaman yang menarik

Setelah kamu melengkapi isi profil LinkedIn-mu, kini saatnya kamu mulai aktif untuk berbagi konten di dalam network. Berbagi konten yang relevan dapat memberikan nilai tambah untukmu. Kamu bisa mulai dengan memperhatikan feed LinkedIn dan menulis konten yang menarik. Konten dapat berupa postingan blog, tulisan artikel, video, atau gambar yang sejalan dengan personal branding-mu. Beberapa topik yang bisa kamu jadikan konten misalnya:

  • Konten dari hal-hal yang sedang atau telah dipelajari, wawasan tentang industri atau pekerjaan yang sedang kamu jalani, opini atau aktivitas yang sedang kamu lakukan akhir-akhir ini.
  • Konten personal branding meliputi blog atau portfolio pekerjaanmu.
  • Konten yang berkaitan dengan karir, dapat berupa postingan lowongan kerja, artikel pengembangan karir, dan tips-tips kerja.

Selain itu, jangan lupa berinteraksi aktif dengan koneksimu dengan cara menambah komentar, tanggapan, me-repost, atau memberikan like kepada konten orang lain.


Baca Juga: Ini 5 Tips Membuat Portofolio Kamu Lebih Menarik!
 

9. Manfaatkan fitur “connect” dan follow influencer sesuai bidangmu

Gunakan fitur "connect" untuk terhubung dengan hiring manager, teman, atau rekan kerja yang mungkin bisa memberikan saran, insight positif, dan memberikan informasi pekerjaan.

Selain itu, tips lainnya adalah follow orang-orang atau influencer yang relevan dengan bidang atau minatmu, sehingga konten mereka akan muncul dalam feeds. Kamu bisa menyukai atau me-repost konten tersebut jika dirasa bermanfaat. Ini juga bisa membantu memberikan konteks pada profil LinkedIn-mu dan menunjukkan apa yang kamu minati saat ini.

10. Benchmark ke profil LinkedIn role model 

Yang terakhir, kamu bisa membandingkan isi profil LinkedIn-mu dengan profil orang lain yang menjadi role model atau kamu anggap memiliki profil yang bagus. Kamu bisa saja menjadikan mereka referensi dan melakukan perbaikan pada profil LinkedIn-mu saat ini.
 

Baca Juga: Panduan Membuat CV Untuk Fresh Graduate
 

Nah, sekarang kamu sudah tahu caranya memaksimalkan profil LinkedIn demi perkembangan karir professional yang lebih baik. Sebaiknya langsung kamu praktikkan dan perbaiki profil LinkedIn-mu ya supaya semakin siap direkrut HR dan dapat pekerjaan impian!

Kamu juga bisa lho ikut program Proclass Persiapan Kerja dari Harisenin supaya makin siap menghadapi persaingan dunia kerja, mulai dari menetapkan tujuan karir hingga membuat CV, portfolio, dan personal branding! Kalau tertarik, bisa tanya-tanya dulu ke Career Support atau DM Minse di Instagram ya!

 

Azka Khansa Hanifah

Azka Khansa Hanifah

Someone who has a passionate interest in writing