Website

Search

Tips dan Strategi Merekrut Karyawan Berkualitas

Tips dan Strategi Merekrut Karyawan Berkualitas

Halo Risers! 🙌  

Pernah nggak sih kamu waktu merasa frustasi karena susah banget dapet kandidat yang bener-bener berkualitas? Tenang,kamu nggak sendirian kok. Data dari  Robert Half menunjukkan bahwa 86% hiring manager mengakui sulitnya memenuhi kebutuhan talenta perusahaan mereka . Nah, kabar baiknya, ada cara-cara efektif yang bisa kamu terapkan untuk menarik dan merekrut top talent ke timmu!  

 

📚 Baca juga:  Apa Itu Human Resources (HR) ?  

Apa Sebenarnya yang Dimaksud Top Talent?  

Sebelum    bahas strateginya, yuk kita samakan dulu persepsi tentang “top talent”. Perlu kamu ketahui mereka bukan cuma kandidat yang punya skill teknis yang mumpuni loh!. Top Talent adalah individu yang punya kombinasi sempurna antara keahlian, pengalaman, dan kualitas personal yang bisa membawa perusahaan mencapai tujuannya.  

 

Apa yang bikin mereka spesial? Selain expertise yang jelas, mereka juga punya integritas tinggi, kreativitas, kemampuan berpikir strategis, dan inisiatif yang kuat. Intinya, mereka bukan cuma ngerjain job desc, tapi juga cocok sama budaya dan visi perusahaan.  

Kenapa Susah Banget Merekrut Top Talent?  

Ngomongin cara merekrut top talent, kita harus tahu dulu nih tantangan apa saja yang bikin proses ini jadi  challenging :  

image-140.jpeg  

Tapi tenang, semua tantangan ini bisa diatasi kok, asal strateginya tepat!  

Cara Merekrut Top Talent yang Terbukti Efektif  

Nah, ini dia bagian yang paling dinanti! Riset dari  AIHR , ada 13 best practices yang bisa diterapkan. Yuk bahas satu-satu!  

#1 Jangan Cuma Nunggu Lamaran Masuk (Proactive Sourcing)  

Kalau cuma pasang iklan lowongan terus nunggu CV masuk, sorry to say, tapi kamu bakal ketinggalan kandidat terbaik. Di era sekarang, kamu harus aktif berburu talenta!  

 

Gimana caranya?  

  • Update terus info soal tren industri dan sesuaikan strategi sourcing kamu  
  • Explore berbagai platform dan metode rekrutmen baru  
  • Hadir di event industri, conference, atau job fair  
  • Bangun community yang kuat  
  • Manfaatkan social media untuk promosi employer brand  

#2 Memaksimalkan Kekuatan Employee Referral  

Tahu nggak? Karyawan kamu sendiri bisa jadi recruiter terbaik. Mereka paham banget kultur perusahaan dan punya network yang luas.  

 

Bikin  program employee referral yang menarik dengan reward yang  worth it . Data menunjukkan kalau referral dari karyawan ini bia memperluas talent pool hingga 10x lipat! Keren ‘kan?  

#3 Bangun Talent Pipeline yang Solid  

Pernah ketemu kandidat yang keren tapi lagi nggak ada posisi yang cocok? Jangan sia-siain! Simpan kontak mereka dalam  talent pipeline .  

 

Jangan lupa juga maintain hubungan baik sama boomerang employees - mantan karyawan yang performa-nya bagus. Mereka udah pernah ngerasain kultur perusahaan dan mungkin sekarang punya skill baru yang lebih valuable.  

#4 Utamakan  Diversity, Equity,  dan  Belonging  (DEIB)  

Fun fact:  Survey Glassdor menunjukkan bahwa 76% kandidat mempertimbangkan keberagaman perusahaan sebelum apply kerja.  

 

Tips praktisnya:  

  • Pasang iklan di job board yang niche untuk menjangkau berbagai demografi  
  • Highlight kebijakan DEIB perusahaan kamu  
  • Pastikan job description inklusif dan ramah untuk semua background  
  • Hindari  unconscious blas saat  screening dan  interview  
📚 Baca juga:  5 Tahap Screening CV Yang Efektif  

#5 Tawarkan Kompensasi dan Benefit yang Kompetitif  

Let’s be real,  gaji dan benefit tetep jadi pertimbangan utama kandidat. Mereka mau dihargai sesuai dengan value yang mereka bawa.  

 

Perusahaan yang nawarin  competitive pay, performance bonus, plus benefit  yang support  wellbeing  punya  advantage  lebih besar dalam menarik top talent. Transparansi soal kompensasi juga penting banget buat membangun kepercayaan sejak awal.  

#6 Perkuat Online Presence  

Di era digital ini, kandidat pasti research perusahaan kamu dulu sebelum apply. Pastiin online presence kamu mencerminkan image positif!  

 

Hal yang Bisa Dilakukan:  

  • Post konten yang konsisten di berbagai platform social media  
  • Share employee stories dan testimonials  
  • Promosikan kultur perusahaan secara autentik  
  • Kasih career tips dan insight tentang hiring process kamu  
  • Engage aktif dengan potential candidates di LinkedIn  
  • Personalisasi setiap interaction  

#7 Gunakan  Structured Interview  

Interview adalah moment yang krusial untuk menggali lebih dalam tentang kandidat. Salah satu  Journal of Applied Psychology jelasin kalau  structured interview  adalah metode terbaik untuk memprediksi  job perfomance.  

 

Dengan  structured interview,  kamu menanyakan pertanyaan yang sama ke semua kandidat dalam urutan yang sama dan evaluasi dengan kriteria yang sama. Ini bakal bikin prosesnya lebih fair dan objektif.  

#8 Prioritaskan  Cultural Fit  

Skill dan  experience  memang penting, tapi kalau kandidat nggak cocok sama  culture  perusahaan? Percuma. Mereka enggak bakal perform dengan maksimal atau ma;ah cepet  resign .  

 

Berikut pertanyaan yang bisa menunjukkan  cultural fit  mereka:  

  • “Gimana preferensi kamu soal kerja dalam tim?”  
  • “Aspek pekerjaan apa yang bikin kamu puas?”  
  • “Boleh diceritain dong waktu kamu rela mengerjakan lebih extra buat bantu customer atau rekan kerja?”  
📚 Baca juga:  Mengenal Lebih dalam Budaya Organisasi pada Perusahaan  

#9 Buat  Job Description  yang  Clear  dan Jujur  

Job Description yang tidak jelas atau bertele-tele cuma akan bikin kandidat bingung. Usahakan kasih gambaran yang real tentang pekerjaan yang akan mereka handle.  

 

Poin penting yang harus ada di  JOb Description:  

  • Tujuan pekerjaan yang jelas  
  • Cakupan tanggung jawab secara detail  
  • Requirement skill  dan  experience iyang spesifik  
  • Gunakan  Tone  yang profesional dengan bahasa mudah dipahami  
  • Salary range  dan benefit  package  

#10 Manfaatkan  Assessment Tools  

Pre-employment Assessment      atau alat ukur objektif yang memastikan kamu nggak sekedar tahu kandidat hanya dari CV, melainkan benar-benar mendapatkan kandidat yang sesuai dengan peran, cocok dengan  culture perusahaan,  dan siap  perform  di dunia kerja nyata.  

 

Berikut  Tools  yang bisa kamu pakai:  

  • Cognitive ability test  
  • Work samples  dan  simulations  
  • Personality assessments  
  • Job knowledge test  
  • Emotional intelligence test  
  • Behavioral assessments  

#11  Engage  dengan  Passive Candidates  

Tahukah kamu kalau 70% dari  global workface      adalah  passive candidate?  Mereka enggak aktif cari kerja, tapi  open  untuk  opportunity  yang lebih baik.  

 

Cara  engage  mereka butuh  effort  dan  patience:  

  • Buat  candidate persona untuk setiap  role  
  • Research kandidat potensial di LinkedIn dan platform profesional lainnya  
  • Attend industry events untuk  networking  
  • Reach out lewat email atau social media dengan personalized message  
  • Follow up secara berkala tanpa jadi  annoying  

#12 Percepat  Time to Hire  

Ini penting banget!  Zippia menemukan bajwa  top candidates  hanya  available  di  job market  selama 10 hari aja. Sementara rata-rata  time to hire  yaitu 44 hari. Kebayang kan gap-nya?  

 

Cara mempercepat proses  hire:  

  • Pakai  Applicant Tracking System (ATS) untuk automasi  
  • Pake  software untuk  pre-employment assessment  
  • Track progress tiap tahap rekrutmen untuk identify bottleneck  
  • Gunakan  online scheduling platform untuk video interview  
  • Komunikasi rutin dengan kandidat biar mereka selalu  update  

#13 Evaluasi dan  Refine Recruitment Process  secara Berkelanjutan  

Untuk merekrut top talent secara efektif, kuncinya adalah terus belajar dan  improve . Ini berarti selalu update dan mencari cara untuk meningkatkan  candidate experience  dari awal hingga akhir proses rekrutmen.  

 

Tips tambahan:  

  • Lengkapi  Career Page   
    Perluas halaman karier dengan informasi perusahaan yang lengkap, detail peran yang jelas, dan bagian Tanya Jawab (FAQ) untuk menjawab semua rasa penasaran kandidat.  
  • Tinjau Ulang Persyaratan Kerja   
    Jangan kaku dengan syarat pengalaman kerja! Lulusan baru (fresh graduate) dengan potensi tinggi dan mindset berkembang bisa menjadi aset berharga yang layak dipertimbangkan.  
  • Pastikan Proses Aplikasi user-friendly   
    Buat proses melamar pekerjaan (application process) se  user-friendly mungkin. Proses yang rumit atau lambat hanya akan membuat talenta terbaik berpindah ke perusahaan lain.  
  • Berpikir dari Sudut Pandang Kandidat   
    Selalu lihat dan evaluasi proses rekrutmen dari kacamata pelamar. Pastikan setiap interaksi mereka mendapatkan pengalaman yang positif dan informatif.  
  • Dorong Pengembangan Karier Internal   
    Aktifkan mobilitas internal (internal mobility) untuk memberikan kesempatan tumbuh dan promosi kepada karyawan yang sudah ada. Ini adalah cara hebat untuk meningkatkan loyalitas.  

 

📚 Baca juga:  Simak, Strategi Merekrut Karyawan Agar Tidak Salah Pilih  
Agnest Aprillia

Agnest Aprillia