Nyadar nggak sih, Risers? Dunia kerja sekarang tuh berubah cepat banget. Kayaknya baru kemarin booming profesi web developer, sekarang udah mulai rame banget orang ngobrolin AI. Apalagi setelah munculnya ChatGPT, GitHub Copilot, dan tool-tool lain yang katanya bisa "otomatis" bikin kode website. Akhirnya muncul pertanyaan: "Kalau AI udah bisa bikin web sendiri, apa web developer masih dibutuhin?". Nah, sebelum buru-buru nyimpulin, mending simak pembahasan berikut deh.
Meskipun teknologi sekarang makin canggih, kenyataannya nggak segampang itu web developer bisa digantikan. Ada beberapa alasan logis dan realistis kenapa profesi ini masih sangat dibutuhkan.
Berikut ini alasan kenapa web development bisa jadi salah satu skill paling strategis yang perlu kamu pelajari khususnya di tahun 2025 ini.
AI Bukan Pengganti, Tapi Alat Bantu
Pertama-tama, kita harus paham kalau AI itu bukan makhluk ajaib yang bisa baca pikiran dan gantiin semua peran manusia. AI diciptakan untuk bantu kerja manusia jadi lebih cepat dan efisien, bukan untuk menyingkirkan sepenuhnya.
GitHub Copilot atau Wix dengan fitur AI-nya, mereka cuma alat bantu, bukan pengganti. Web developer tetap penting karena mereka yang ngerti konteks bisnis, bisa memecahkan masalah secara logis, mengatur struktur data, dan memilih strategi teknologi yang tepat. Jadi, AI cuma bisa bantu eksekusi hal-hal yang sifatnya generatif atau otomatis, sementara keputusan kreatif dan strategis tetap butuh peran manusia.
Website Bisnis Butuh Kustomisasi Tinggi
Pernah coba bikin website pakai AI tools kayak Wix atau WordPress AI builder? Hasilnya mungkin cukup oke untuk portofolio pribadi atau landing page sederhana. Tapi kalau yang kamu kerjakan adalah website e-commerce dengan fitur keranjang, pembayaran, dan tracking, platform edukasi online, sistem HR perusahaan, atau aplikasi marketplace, ceritanya sudah beda. Kebutuhan proyek seperti itu jauh lebih kompleks dan spesifik, sehingga AI belum mampu meng-handle semuanya sendirian.
Developer tetap punya peran penting untuk mengerjakan kustomisasi sistem, integrasi API, memastikan performa server tetap optimal, mengelola database dengan baik, sampai urusan maintenance dan debugging. AI memang bisa membantu sebagian proses, tapi keseluruhan alur kerja dan kompleksitas proyek tetap butuh sentuhan dan keahlian developer.
Masih Banyak Bisnis yang Butuh Developer Lokal
Risers, coba deh lihat UMKM, startup, atau perusahaan-perusahaan lokal di sekitar kamu. Banyak banget dari mereka yang masih butuh sentuhan developer lokal untuk bikin sistem yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kenapa? Karena nggak semua orang ngerti cara pakai AI tools, banyak klien maunya komunikasi dua arah biar lebih gampang, developer lokal juga biasanya lebih cepat paham kebiasaan dan kebutuhan pasar lokal, dan sistem yang dibangun bisa lebih rapi, scalable, serta aman. Jadi, peluang tetap terbuka lebar, apalagi kalau kamu mau mulai dari skala kecil dan bertumbuh bareng klien.
Web Developer Sekarang = Tech Problem Solver
Web developer sekarang perannya udah makin luas, nggak cuma soal ngoding doang. Mereka juga harus memahami kebutuhan klien, bekerja sama dengan desainer dan tim konten, menentukan struktur teknologi atau tech stack, bikin sistem yang efisien dan hemat biaya, serta menerapkan best practice untuk SEO, keamanan, dan performa. Developer jadi semacam problem solver digital yang nggak sekadar bikin kode, tapi juga nyusun strategi teknis secara menyeluruh. Dan sejauh ini, belum ada AI yang bisa gantiin keseluruhan kemampuan ini dengan sempurna.
Skill Developer = Investasi Jangka Panjang
Bisa jadi, Risers, kamu mikir: “Kalau nanti AI makin canggih, web developer masih relevan nggak ya?”. Justru itu alasan kenapa belajar web development sekarang jadi strategi jangka panjang. Dengan skill ini, kamu punya dasar teknologi yang kuat, bisa berkembang ke bidang lain, dan tetap relevan karena lebih mudah beradaptasi dengan tools baru. Skill coding itu kayak bahasa. Sekali bisa, bisa diaplikasikan ke mana-mana.
Banyak Peluang Freelance dan Remote Job
Jangan lupa juga, profesi web developer termasuk salah satu yang paling fleksibel dan banyak dicari, terutama untuk kerja freelance atau remote. Di platform seperti Upwork dan Kalibrr, kamu bisa nemuin banyak banget lowongan buat front-end developer, WordPress developer, web app developer, maintenance web dan debugging, sampai web security consultant. Bayangin, kamu bisa kerja dari rumah, tetap produktif, dan punya penghasilan yang menjanjikan tanpa harus terikat kantor.
Jadi, Masih Butuh Web Developer?
Iya, masih dibutuhin ya, Risers. Tapi yang dibutuhkan sekarang bukan sembarang developer, melainkan developer yang adaptif dengan tools baru, punya pola pikir pemecah masalah, kolaboratif, terbuka sama perkembangan AI, dan nggak takut buat terus belajar.
Jadi, Risers, jangan takut buat mulai belajar web development. Justru sekarang adalah saat yang tepat. Kamu bisa mulai dari dasar, belajar mandiri, ambil proyek kecil-kecilan, sampai nanti jadi expert yang tetap dibutuhkan meskipun AI makin berkembang.
Nah, kalau kamu pengen belajar web developer dari nol tapi butuh arahan yang jelas dan kurikulum yang terstruktur, kamu bisa banget ikut bootcamp Web Developer dari Harisenin. Kurikulumnya lengkap dan pastinya nggak bikin bosen. Jadi, daripada bingung mulai dari mana, yuk ambil langkah pertama bareng Harisenin.
Baca juga:
Jenjang Karir Seorang Web Developer Dari Entry Level Hingga Senior
20 Framework yang Sering Dipakai Full-stack Web Developer