Seorang digital marketer perlu mengetahui ilmu teknikal mengenai teknologi ataupun platform yang nantinya akan dimanfaatkan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Selain ilmu teknikal, mereka juga perlu mengetahui ilmu dasar pemasaran terutama mengenai identitas dan keunikan dari produk atau perusahaan. Hal ini bisa dipelajari melalui konsep unique selling proposition atau USP yang wajib dipahami oleh siapapun yang akan bekerja di bidang pemasaran.
Singkatnya, melalui konsep USP ini kamu akan lebih mengenal keunggulan, keunikan, dan ciri khas produk yang akan kamu pasarkan. Dengan begitu kamu dapat lebih mudah membuat perencanaan, strategi bahkan jenis konten yang menurutmu lebih cocok dengan preferensi calon konsumen produkmu. Sebelum membahas lebih lanjut, yuk pelajari dulu pengertian USP atau unique selling proposition!
Apa yang Dimaksud dengan USP ( Unique Selling Proposition )?
Seperti namanya, Unique Selling Proposition atau USP adalah sebuah hal unik, khas, dan spesial yang ditawarkan atau dijual pada calon konsumen oleh suatu produk. Hal unik ini nantinya dapat menjadi sebuah pembeda produkmu dari produk lainnya di pasaran. USP yang dipakai juga harus selaras dan dapat menggambarkan citra merek atau perusahaan itu sendiri.
Dari Unique Selling Proposition yang telah terbentuk, maka marketer dapat memanfaatkannya saat menyusun strategi penjualan, seperti media, slogan, hingga pendekatan yang dipakai dalam memasarkan produknya. Dalam pembuatan unsur USP, kamu harus memperhatikan tiga buah komponen, yaitu diferensiasi, kualitas, dan relevansinya dengan brand value.
Baca Juga: Apa Itu Product Life Cycle? Tahapan, Faktor, Strategi dan Contohnya
Apa Saja Kegunaan dan Pentingnya USP?
1. Sebagai Pembeda dari Kompetitor
Adanya Unique Selling Proposition membuat produk dapat memiliki sebuah pembeda yang jelas dari kompetitor lainnya. Adanya pembeda yang jelas membuat produkmu dapat terlihat berbeda dan menonjol dibanding produk kompetitor.
2. Meningkatkan Jumlah Pelanggan Setia
USP menunjukkan keunikan dan pembeda dari kompetitornya, hal ini membuat pelanggan bisa mendapatkan sebuah kebanggaan tersendiri saat membeli produk atau bahkan memutuskan menjadi pelanggan setia yang melakukan aktivitas repurchase sekali ataupun berkali-kali.
Selain itu, USP dapat memberikan klaim yang lebih menonjol dibanding produk lain, sehingga pelanggan mendapatkan keuntungan atau manfaat lebih dari produk yang belum tentu didapatkan dari produk lain.
3. Meningkatkan dan Memudahkan Penjualan
Daya tarik produk yang telah memiliki USP yang jelas akan menarik perhatian calon pembeli. Selain calon pembeli, jumlah pembeli setia juga dapat terus meningkat. Dengan begitu, penjualan dapat dilakukan lebih mudah dan berhasil meningkatkan penjualan.
4. Tujuan Marketing Jelas dan Mengerucut
Dalam pelaksanaan pemasaran, USP dapat menjadi sebuah bantuan yang dapat menjadikan aktivitas pemasaran menjadi lebih terarah dan bertujuan jelas. Pemasar jadi tahu keunggulan-keunggulan yang perlu ditonjolkan dalam kegiatan pemasarannya, sehingga membuat kegiatan pemasaran menjadi lebih efektif.
5. Memperjelas Identitas dan Image Produk dan Perusahaan
USP dapat membuat identitas dan image produk dan perusahaan lebih jelas dan ter- highlight jika dibandingkan dengan kompetitor. Identitas dan image yang positif berdampak baik pada citra di depan calon pelanggan sehingga dapat meningkatkan penjualan.
Bagaimana Bentuk-Bentuk USP?
Setiap produk memiliki bentuk USP yang berbeda-beda, USP ini dapat berupa tagline, model kemasan, varian produk, atau bahkan bahan baku spesial yang digunakan. Bentuk USP produk berupa model kemasan dapat dilihat pada contoh kemasan Kinder Joy dengan ciri khas bentuk telur yang bisa dibagi dua.
Contoh lainnya, USP berupa tagline dapat dilihat pada tagline “Apapun makanannya, minumnya tetap Teh Botol Sosro” pada merek minuman Teh Sosro. USP berupa varian produk dapat dilihat pada beragamnya varian rasa susu UHT Cimory, hingga kini ada lebih dari 10 varian rasa yang jarang ditemukan pada produk kompetitornya.
Bentuk-bentuk Unique Selling Proposition tersebut dapat kamu manfaatkan pada strategi dan penerapan pemasaranmu dengan cara menonjolkan atau meng-highlight aspek-aspek USP tersebut pada media pemasaran yang kamu pakai. Dari USP tersebut kamu juga bisa melihat target market yang dituju tiap produk, sehingga kamu bisa menentukan strategi pemasaran yang paling sesuai dengan segmentasi tersebut.
Baca Juga: Product Marketing : Pengertian dan Strategi Membuatnya
Bagaimana Cara Membuat dan Menentukan USP?
Jika produk yang akan kamu pasarkan belum memiliki USP yang jelas, maka kamu bisa mengidentifikasi produkmu dan melakukan beberapa cara berikut:
1. Ketahui Apa yang Dibutuhkan Pelanggan
Walaupun memiliki kualitas yang berkali lipat lebih baik dibanding kompetitornya, suatu produk belum tentu berhasil di pasaran. Pasalnya kamu perlu mengetahui kebutuhan utama atau main needs dari pelanggan yang membutuhkan produkmu.
Contohnya, bila kamu menjual mie instan dengan kualitas restoran bintang lima dengan harga selangit, maka produkmu akan sulit bersaing di pasar menengah kebawah, karena pada dasarnya hal identik yang lekat pada image mie instan adalah kemudahan pengolahan dan harganya yang murah. Di sisi lain, produkmu juga memiliki USP “kualitas bintang lima” yang bisa kamu pasarkan pada kalangan menengah ke atas menggunakan strategi yang paling sesuai.
2. Cari Tau Perilaku Konsumen Produk
Selain kebutuhan konsumen, kamu perlu mengetahui perilaku konsumen untuk mengetahui gambaran kondisi serta preferensi konsumen terhadap produkmu. Salah satunya adalah motivasi atau motif apa yang mendukung konsumen untuk membeli produkmu, dengan begitu kamu dapat memberikan atau bahkan meningkatkan tingkat motivasi tersebut dengan meningkatkan kualitas produk, pelayanan ataupun pemasarannya.
Disamping itu, kamu perlu mengetahui karakteristik pelangganmu, seperti rentang umur, rentang pendapatan, pekerjaan, status perkawinan, jenis kelamin, atau bahkan preferensi dan hobi. Dengan mengetahui hal-hal itu, kamu dapat memperkirakan produk ideal seperti apa yang mereka butuhkan. Kamu juga jadi tahu strategi pemasaran mana yang paling sesuai dengan segmentasi tersebut.
3. Identifikasi Produk Kompetitor
Terakhir, kamu dapat mencari tahu USP-mu dari menganalisis kompetitor. Analisis kelemahan dan kelebihan mereka, kemudian bandingkan dengan produkmu. Dengan begitu kamu jadi tahu apa yang menjadi kelemahan kompetitor, ini bisa dimanfaatkan menjadi USP-mu, sehingga produkmu memiliki citra yang lebih baik dibanding kompetitor.
Ketiga data-data diatas bisa kamu dapatkan dengan meriset pasar dan pelangganmu. Salah satunya adalah dengan cara survei pelanggan atau meriset penelitian produk yang serupa dengan produkmu.
4. Rangkai USP agar Terlihat Menjanjikan
Walau USP terlihat berbeda, namun jika tidak dieksekusi dengan baik maka kegagalan sangat mungkin terjadi. Sehingga perlu menyusun strategi agar USP terlihat menonjol pada produk, contohnya dengan memberikan kata-kata ‘pertama di Indonesia’ atau ‘terjamin!’ dsb. untuk memberikan rasa percaya pada calon konsumen. Jangan lupa menyertai cara ini dengan mempertahankan kualitas atau klaim yang telah dijanjikan ya, Risers!
Apa Saja Karakteristik USP?
1. Memiliki Tampilan yang Menarik,
Perasaan first impression pelanggan pada produk adalah hal yang sangat penting untuk menarik pelanggan baru, sehingga tampilkan USP dengan penampilan yang khas dan eye-catching pada produk.
2. Informasi/Branding Mudah Diingat
USP yang baik akan membuat masyarakat mudah mengingat dan mengenali produkmu, entah dari nama merek, bentuk kemasan, tagline , atau bahkan warna. Informasi yang simpel, khas, dan sederhana dapat diterapkan dalam membuat USP yang efektif.
3. Meng- highlight Kelebihan Produk
Kelebihan produk yang disorot baiknya adalah kelebihan yang berbeda dan khusus dimiliki oleh produkmu, sehingga produkmu dapat terlihat stand-out dibanding kompetitor.
4. Punya Tujuan yang Jelas
USP yang baik perlu mempunyai tujuan yang jelas agar pesan dapat tersampaikan dengan baik pada calon pembeli yang potensial. Selain itu, tujuan yang jelas dapat membuat para pembeli semakin loyal pada produkmu.
Itulah salah satu materi dasar pemasaran yang perlu dipahami oleh digital marketer , jika kamu tertarik mempelajari digital marketing lebih detil dan mendalam, maka kamu bisa mengikuti program Bootcamp Digital Marketing Harisenin atau konsultasikan keresahan dan curhatanmu mengenai karir digital marketing di Career Support atau DM minse di Instagram .