Apa sih produk marketing itu? Singkatnya, produk marketing adalah proses memasarkan suatu produk kepada konsumen. Melansir dari Hubspot , product marketing adalah proses untuk membawa produk ke dalam pasar.
Ini meliputi menentukan pesan dan kebutuhan pasar dari sebuah produk, launching , dan menjamin bahwa sales dan customer memahaminya.
Tujuan akhir dari produk marketing adalah agar konsumen mau menggunakan layanan/produk yang dikeluarkan dari sebuah perusahaan atau bisnis.
Baca juga : 10 Panduan Membuat Portfolio Digital Marketing versi Harisenin.com
Mengapa Produk Marketing Penting?
Melansir dari drift , produk marketing menjadi amat penting sebab ia adalah fondasi dari kesuksesan promosi dari sebuah produk.
Untuk penjelasan lebih lanjut mengapa ini penting, kita perlu tahu terlebih dahulu apa peran yang dilakukan oleh seorang product marketer .
Hal ini karena di dalam produk marketing itu sendiri, seorang product marketer mempunyai tanggung jawab untuk menjamin bahwa suatu produk dikenal oleh pasar, dan dibeli oleh konsumen.
Meliputi pembuatan pesan yang akan disampaikan lewat campaign , bertanggung jawab atas go-to-market (GTM) strategi, seperti penamaan, packaging , menentukan harga, membantu penjualan yang dilakukan oleh sales team, serta membantu menciptakaan produk awareness kepada audiens.
Semua tanggung jawab ini dilakukan guna menciptakan sebuah strategi produk marketing yang sukses, sehingga sebuah bisnis atau perusahaan bisa menjual produk mereka kepada konsumen.
Produk Marketing Strategi
Untuk memasarkan sebuah produk kepada konsumen, ada strategi yang harus dilakukan seorang produk marketer suatu perusahaan. Strategi ini membantu membuat menginformasikan produkmu kepada audiens, dan memperkenalkannya ke dalam pasar.
Mengutip dari hubspot , ada lima langkah yang bisa membantumum memaksimalkan strategi produk marketing. Apa saja? Berikut langkahnya.
1. Tentukan Target Audiens dan Buyer Persona
Langkah pertama adalah menentukan target audiens dan buyer persona. Ini penting karena setiap produk memiliki target audiensnya sendiri.
Misalnya, sepatu hiking akan cocok untuk orang yang gemar naik gunung, dan penyuka aktivitas outdoor, namun kurang pas jika dipasarkan pada orang kantoran.
Dengan memahami kebutuhan, tantangan, dan keinginan customermu, kamu akan bisa membuat strategi produk marketing yang selaras dengan target audiens dan buyer persona.
2. Tentukan Pesan dan Kelebihan Produkmu
Perlu diingat bahwa customer membeli suatu produk bukan tanpa alasan, mereka membeli guna menyelesaikan masalah mereka.
Setelah mengetahui target audiens produkmu, langkah berikutnya adalah untuk menentukan cara bagaimana produk yang kamu miliki bisa menyelesaikan masalah customer.
Caranya adalah membuat pesan yang menjawab apa kelebihan dan keunikan produkmu daripada yang lain. Untuk mengetahuinya, ada beberapa pertanyaan yang bisa kamu jawab, yaitu :
a. Apa yang membuat produk kami unik?
b. Apa yang membuat produk kami lebih baik daripada kompetitor?
c. Apa yang akan customer dapat dari produk kami yang mereka tidak dapat dari produk kompetitor?
d. Mengapa produk kami cocok untuk target audiens tertentu?
e. Mengapa orang harus percaya dan mau berinvestasi pada produk kami?
Buatlah campaign dari hasil jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas. Pastikan customer dan seluruh tim marketing dan sales paham tentang keunikan dan kelebihan produk bisnis yang kamu punyai.
3. Tentukan Goal
Langkah berikutnya adalah menentukan goal. Ada banyak goal di dalam dunia marketing, dan itu tergantung pada apa target yang ingin dicapai serta bentuk bisnisnya.
Beberapa goal yang umum ditemui misalnya :
a. Untuk meningkatkan penjualan
b. Meningkatkan brand awareness
c. Engage dengan customer
d. Mengkonversi leads
Pastikan kamu menentukan tujuan yang jelas ketika membuat strategi produk marketing. Salah satunya adalah menggunakan metode SMART goal. SMART adalah akronim dari specific, measurable, achievable, reasonable , dan time bound .
4. Menentukan Harga
Langkah berikutnya adalah menentukan harga. Sebagai seorang produk marketer, kamu juga perlu ikut berkontribusi untuk menentukan harga dari suatu produk.
Ada dua cara untuk menentukan harga suatu produk, yakni competitive dan value based pricing .
Yang pertama didasarkan pada harga produk yang sama yang dimiliki kompetitor. Misal, kompetitormu menjual sepatu merek A dengan harga Rp. 350.000.
Maka, Kamu yang menjual sepatu dengan jenis yang sama bisa meniru harga mereka, baik lebih murah maupun lebih mahal tergantung fitur yang dipunyai produkmu.
Sedangkan value based pricing didasarkan pada seberapa besar customer percaya pada nilai sebuah produk. Penentuan harga semacam ini dilakukan oleh perusahaan yang memiliki pelanggan yang loyal dan mempunyai sedikit kompetitor.
5. Launching Produk
Langkah terakhir adalah melaunching produk. Ada dua hal yang perlu diperhatikan ketika merilis sebuah produk. Yang pertama adalah aspek internal dan yang kedua adalah aspek eksternal.
Singkatnya, dalam aspek internal kamu mesti paham tentang keunggulan produkmu, keunikannya, serta masalah apa yang coba ia selesaikan.
Jangan lupa juga untuk memastikan jika semua tim marketing dan sales juga memahaminya dengan baik.
Sedangkan aspek eksternal berkaitan dengan bagaimana mengenalkan produkmu kepada customer. Ini bisa melalui beragam campaign yang dilakukan oleh tim marketing lewat beragam channel, dari mulai sosial media, blog, hingga product launching event .
Yap, itulah tadi definisi, manfaat, serta strategi ketika menyusun produk marketing. Produk marketing merupakan proses dimana sebuah produk dikenalkan pada customer. Semoga informasi ini membantu kamu ya Risers!
Jika kamu tertarik untuk belajar product marketing dan digital marketing secara intensif. Kamu bisa mengikuti program harisenin bootcamp digital marketing dengan link disini.
Baca juga : 5 Tempat Belajar Digital Marketing Gratis Untuk Pemula