Untuk menjadi seorang praktisi digital marketing sangat diperlukan yang namanya portfolio. Karena dengan adanya portfolio kamu bisa lebih kredibel antara pesaing digital marketer lainnya. Namun perlu diketahui bagaimana cara seorang digital marketer untuk membentuk portofolio yang brilian sehingga dilirik oleh user dan HRD. Berikut adalah 10 Panduan membuat portofolio digital marketing versi harisenin.com.
Apa Itu Portfolio?
Penjelasan sedikit mengenai portofolio, arti portofolio adalah kumpulan hasil karya atau pencapaian yang mempresentasikan pengembangan diri. Karya atau pencapaian tersebut bisa berupa hasil dari kerja individu maupun kelompok, bahkan pencapaian perusahaan.
Bentuk portofolio sangat beragam, bisa berbentuk foto, video, catatan prestasi, piagam penghargaan, pengalaman profesional, dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan CV, portofolio juga lazim disertakan di dalamnya. Sebagai contoh, apabila seseorang pernah bekerja sebagai desainer grafis, maka isi dari portofolio adalah bisa berupa hasil karya desain grafis yang sudah pernah dihasilkan.
Manfaat Mempunyai Portfolio
Seorang digital marketer yang mempunyai portfolio pastinya akan dilirik oleh beberapa perusahaan dan klien namun tidak hanya itu berikut adalah manfaat yang bisa kamu dapatkan apabila mempunyai portfolio:
- Lebih Profesional
- Membangun Personal Branding
- Mengeksplorasi Kreativitas
- Sebagai Refleksi Diri
- Mengasah Skill
Apakah Seorang Digital Marketer Perlu Portfolio?
Kalau ditanya apakah seorang digital marketer harus mempunyai portfolio. Pasti perlu karena dengan adanya portofolio kamu bisa mengeksplorasi diri dan menawarkan ke beberapa perusahaan dengan hasil karya yang telah kamu lakukan. Hal ini bisa membentuk personal branding dari kamu sendiri. Sehingga kamu bisa menjual dengan baik dan benar sesuai dengan niche market yang ingin kamu capai.
Lalu bagaimana cara membuat portofolio yang baik dan benar. berikut adalah panduan lengkap versi Harisenin.com
10 Langkah Membuat Portofolio Digital Marketing
Tentukan Platform apa yang ingin digunakan
Kamu bisa mencantumkan banyak platform namun perlu kamu ketahui untuk membuat portofolio yang bagus. Kamu bisa menentukan terlebih dahulu platform apa yang ingin kamu gunakan dan juga media apa saja yang ingin kamu tampilkan. Sehingga dari situ kamu bisa melihat apa saja yang harus diperlihatkan agar kamu bisa membentuk brand personality kamu sendiri.
Bangun Brand Personality
Bangung brand personality kamu sesuai dengan background pendidikan, pengalaman kerja, skill yang dikuasai sampai dengan projek yang telah kamu kerjakan. Hal ini bisa membuat brand personality kamu yang seperti apa. Dengan banyaknya projek bisa jadi kamu adalah orang yang memiliki pengalaman luas di bidang digital marketing dan sebagainya.
Tulis Pengalaman Kerja atau organisasi yang melibatkan digital marketing
HRD ataupun User pasti akan memperhatikan terlebih dahulu background pendidikan maupun pengalaman pekerjaan kita dulu seperti apa. Hal ini bisa dijadikan langkahmu dalam membuat portfolio digital marketing yang relevan dan pastinya selaras. Dari sistematika yang ditulis kamu bisa menyebutkan rincian dan detail pekerjaan apa saja yang kamu lakukan dengan target yang telah kamu capai. Hal ini bisa menjadi point plus kamu pada saat kamu sedang melakukan interview.
Tunjukan Keahlian dan Keterampilan
Tunjukan skill yang kamu kuasai misalnya kamu menguasai tools dari google seperti google analytics, google search console maupun yang lain. Kamu yang ahli bidang SEO bisa tulis semrush, ahrefs ataupun ubersuggest. Di bidang social media bisa design AI, Canva maupun yang lainnya. Hal ini untuk menunjukan bahwa kamu berkredibel dalam menggunakan alat bantu penunjang pekerjaan.
Tunjukan Sertifikasi Digital Marketing agar HRD atau User lebih percaya
Untuk mempunyai kredibilitas dalam suatu keahlian tertentu. Pastinya diharuskan kita mempunyai sertifikasi. Saat ini sertifikasi juga menjadi pandangan untuk beberapa perusahaan apakah seorang kandidat digital marketing itu mampu menguasai beberapa elemen dan tugas mereka.
Kamu bisa memilih program digital marketing di harisenin.com dan juga akan mendapatkan sertifikat yang resmi dimana akan membantu kamu dalam menyuplai pekerjaan yang kamu inginkan dan capai.
Berikan salah satu contoh desain kamu atau konten yang kamu unggah
Langkah yang perlu kamu ambil untuk menjadi referensi para user maupun HRD (Human Resources Department) adalah kamu pilih salah satu contoh design ataupun konten yang pernah kamu unggah di social media ataupun platform lain.
Berikan penjelasan mengenai engagement rate, impressions, views, jumlah likes, comment, share, dan save. Sangat penting seorang digital marketer untuk mempunyai konten ataupun desain yang telah diperoleh. Namun perlu dicatat kamu hanya perlu memilih satu atau dua konten yang menurutmu paling terbaik.
Perlihatkan hasil Projek yang telah kamu lakukan
Selain kamu pernah mendesain akan menjadi nilai tambahan kamu dalam digital marketing. Namun kamu juga bisa memperlihatkan hasil projek yang pernah kamu kerjakan. Seperti menulis caption, copywriting, menggunakan facebook ads dan melihat performanya, dan sebagainya.
Hal ini bisa kamu lakukan agar kamu lebih maksimal dalam membuat portofolio. Kamu juga perlu memastikan hasil projek kamu bisa dilihat dan dimengerti oleh user ataupun hr nanti. Kamu bisa membuat portofolio saat ini dengan menggunakan beberapa aplikasi seperti canva, figma maupun website.
Berikan pengalaman kerja kamu yang menurutmu sulit dan pemecahan masalahnya
Tulis pengalaman kerja yang pernah kamu lakukan. Pengalaman kerja yang pastnya sesuai dengan digital marketing pastinya akan dilirik oleh HR maupun User. Kamu perlu menjelaskan pekerjaan apa saja yang telah kamu lakukan dan bagaimana kamu memecahkan sebuah masalah atau solusi yang dapat kamu berikan.
Tulis prestasi apa yang sudah kamu peroleh
Pastinya kamu mempunyai prestasi ataupun achievement dalam perusahaan.. Hal ini bisa kamu tulis di portofolio digital marketing. Disarankan untuk menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif yang bisa kamu jelaskan pada portofolio digital marketing. Tujuannya agar kamu bisa lebih mengetahui seberapa jauh improvisasi dan pengembangan mengenai pekerjaan kamu yang pernah kamu jalankan.
Akhiri dengan Call To Action
Setelah menyusun portofolio digital marketing. Jangan lupa untuk mengakhiri Call To Action dengan cara memasang kontak kamu yang bisa dihubungi sehingga para user maupun HRD mudah untuk mencari kontak kamu.
Nah itu dia penjelasan membuat portofolio digital marketing. Kamu bisa membuat portofolio digital marketing dengan mengikuti beberapa program di harisenin.com. Meskipun portofolio memang tidak wajib dalam proses pekerjaan. Namun akan memberikan nilai tambah dan membuat diri kamu lebih unggul dari orang lain.