Pernah nggak sih Risers, kamu ngerasa punya skill di bidang tertentu tapi belajarnya itu masih pakai ilmu lama yang sebenarnya sudah nggak akan terpakai jika diimplementasikan pada hari ini.
Nah, sama kayak Kak Hilmi, dia alumni student dari Bootcamp Full-Stack Developer Harisenin, yang dulunya sama sekali kudet alias kurang update sama bahasa pemrograman masa kini.
Tapi, setelah dia ikutan bootcamp, katanya sih dia sudah jadi lebih paham dan mahir soal bahasa pemrograman.
Yuk kita ikuti bareng-bareng kisahnya Kak Hilmi yang dulunya belum paham bahasa pemrograman modern, sampai sekarang dia bisa jadi Developer.
Baca juga: Cerita Alumni: Arya, Memutuskan Switch Karir di usia 33
Let Minse Introduce You to Kak Hilmi 👋

Nama panjangnya Triana Hilmi Saputra, dia sekarang sudah bekerja sebagai Full Developer di PT. Jaya Teknik. Sebagai lulusan Manajemen Informatika, tentu Kak Hilmi punya gambaran karier di bidang yang serupa.
Awalnya Kak Hilmi memang sudah paham dengan bahasa pemrograman karena pasti dia belajar pas masih kuliah.
Tapi, masalahnya dulu saat belajar bahasa pemrograman yang digunakan itu masih jadul dan beda banget dengan bahasa pemrograman yang “kekinian.”
Jadinya, setelah lulus dia mau memperdalam lagi ilmu bahasa pemrogramannya agar ilmu dan skillnya bisa ikutin zaman. Dari motivasi itulah dia jadi punya niat untuk ikutan bootcamp.
Awal Tahu Bootcamp Full Stack Developer Harisenin

Kak Hilmi tahu ada bootcamp developer di Harisenin itu lewat Content Creator/Influencer Dea Afrizal, itu loh content creator yang suka ngomongin hal-hal soal programming, tech dan edukasi karier seputar programer.
Dari situlah Kak Hilmi tahu kalau ada Bootcamp Full Stack Developer di Harisenin.com. Setelahnya, Kak Hilmi riset tentang kurikulum, silabus, dan materi apa yang akan dipelajari di bootcamp-nya.
Setelah riset, dia jadi tertarik untuk ikutan bootcampnya, karena kurikulum, silabus, dan materinya juga sesuai dengan apa yang mau dia pelajari. Ditambah, harganya yang terjangkau juga jadi big consideration buat Kak Hilmi untuk mutusin belajar di Harisenin.
Pengalaman Ikut Bootcamp di Harisenin
Awal ikut bootcamp, Kak Hilmi sempat kelimpungan karena sistem belajarnya daring Tapi seiring waktu,d ia mulai terbiasa dan akhirnya nyaman juga belajar lewat layar.
Kak Hilmi mulai mencari alternatif belajar karena merasa materi kuliah yang ia dapatkan terlalu ketinggalan zaman. Bahasa pemrograman yang diajarkan di kampus masih jadul, dan itu bikin dia merasa tertinggal. Dari situ dia nemu Harisenin, sebuah bootcamp yang menawarkan materi up-to-date dan relevan dengan kebutuhan industri.
Selama di Harisenin, banyak hal baru yang ia pelajari. Yang paling kerasa beda adalah porsinya—lebih banyak praktik daripada teori. Cara belajarnya pun langsung to the point dan bisa diterapkan. Tapi bukan berarti semuanya mulus. Salah satu tantangan terbesarnya datang saat final project. Waktu itu, Kak Hilmi dan timnya harus bikin aplikasi booking hotel. Di tengah jalan, dua anggota tim memutuskan mundur. Tiba-tiba tim yang awalnya delapan orang tinggal enam.
Situasi sempat bikin panik, apalagi waktu terus berjalan. Tapi karena Kak Hilmi jadi Project Manager, dia ambil peran untuk jaga semangat tim dan tetap fokus ke tujuan. Timnya rutin kumpul, bagi tugas, dan saling bantu. Akhirnya, meski sempat goyah, project mereka bisa diselesaikan dengan baik.
Dari pengalaman itu, Kak Hilmi nggak cuma dapat skill teknis. Dia juga belajar gimana caranya kerja tim, manajemen waktu, dan ngadepin tekanan. Bootcamp ini jadi titik balik—dari yang awalnya cuma cari pelarian dari kuliah, sampai akhirnya benar-benar siap buat dunia kerja.
Baca juga: 10 Pertanyaan yang Sering Muncul saat Interview Full-Stack Web Developer dan Cara Menjawabnya
Dapet apa aja setelah ikut bootcamp?
Kak Hilmi juga cerita kalau pengalam dari ikutan bootcamp di Harisenin itu banyak banget benefitnya. Mulai dari dia yang paham soal bahasa pemrograman modern, praktik dan pembelajaran yang itens, mentor-mentor yang super helpful, ditambah dia juga punya pengalaman untuk bekerja dalam tim.
Selain itu program career coaching dari Harisenin, juga sangat membantu KAk Hilmi dalam mempersiapkan kariernya. Mulai dari review CV, sampai bangun profil biar lebih profesional di LinkedIn, semua itu dibantu biar lebih maksimal.
Setelah update CV dan memperbarui profil LinkedIn, Kak Hilmi bilang kalau setelah satu bulang Open Work dia langsung dapat lima sampai 6 offering dari berbagai perusahaan.
Tonton Cerita Lengkapnya di Youtube harisenin.com