Risers , kamu pernah bikin banyak konten tapi responnya sepi padahal udah ngikutin tren yang ada? Sayangnya banyak konten di social media yang punya desain oke dan pembahasan kekinian tapi kurang efektif karena nggak dibarengi riset yang tepat.
Kok bisa? Yap , keadaan ini bisa benget terjadi Risers akibat kurang relevannya konten yang kamu buat dengan kebutuhan audiens. Jadi penting banget untuk riset dulu sebelum kamu membuat konten yang tepat sasaran.
Dalam artikel ini kamu akan mempelajari berbagai cara untuk melakukan riset konten di social media , jadi simak sampai habis ya !
Apa Tujuan Melakukan Riset Konten?
Riset konten adalah proses untuk memahami perilaku dan kebutuhan audiens sebagai bahan pengembangan konten kedepannya.
Riset yang kamu lakukan bisa dari mengamati tren yang sedang berlangsung, mengukur efektivitas konten, menganalisis strategi kompetitor dan mengumpulkan feedback dari audiens.
Setelah melakukan riset konten, kamu bisa membuat konten yang lebih relevan dengan audiens dan menghindari pembuatan konten yang tidak efektif.
Perbedaan Riset Konten dan Content Planning?
Meski terkadang riset konten ( content research ) dan content planning dianggap sama karena sering disebut bersamaan, tapi keduanya berbeda.
Riset konten dilakukan untuk menemukan berbagai ide konten yang sesuai dan berpotensi menarik perhatian target audiens.
Sedangkan content plan dilakukan untuk memantau agar proses pembuatan dan penjadwalan konten lebih konsisten dan terarah.
Jadi meskipun berbeda tapi keduanya berhubungan ya, Risers . Riset konten kamu lakukan sebelum membuat content planning , selanjutnya hasil riset tersebut digunakan untuk menjadi bahan dalam perencanaan konten yang akan dibuat.
Cara Melakukan Riset Konten Social Media
Nah Risers , berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meriset konten supaya konten yang kamu buat berkualitas dan punya engagement tinggi.
Tentukan Tujuan Konten
Hal pertama yang bisa kamu lakukan ketika melakukan riset adalah menentukan tujuan dari konten yang akan kamu buat.
Biasanya ada beberapa tujuan dari konten yang dibuat, diantaranya yaitu:
- Menaikan traffic organik
- Meningkatkan brand awareness
- Membangun kredibilitas akun
- Memberi edukasi kepada audiens
- Meningkatkan engagement
- Mendorong penjualan produk
Nah , dari beberapa poin tersebut kamu bisa pilih mana yang menjadi tujuan kontenmu. Menentukan tujuan menjadi hal yang sangat penting dilakukan supaya strategi social media yang dijalankan bisa tepat sasaran dan memberikan dampak yang nyata.
Dengan tujuan yang jelas juga kamu bisa menentukan gaya, format dan tone dari konten yang akan dibuat. Mengapa demikian? hal tersebut dikarenakan tiap platform memiliki karakteristik dan keunggulannya masing-masing.
Pahami Keinginan Audiens
Memahami keinginan audiens sangat penting untuk memastikan konten yang kamu buat relevan dengan kebutuhan, minat dan permasalahan yang dihadapi audiens.
Konten yang sesuai dengan keinginan audiens juga biasanya lebih mudah diterima dan mendapat perhatian lebih karena audiens merasa terhubung dan diperhatikan.
Ada 3 elemen yang bisa kamu analisis untuk memahami audiens, yaitu:
- Tipe konten , kamu bisa menganalisis bentuk konten apa yang lebih disukai audiens, apakah berbentuk konten edukasi, hiburan atau promosi.
- Format konten , perlu diperhatikan juga format konten yang sesuai dengan platform yang kamu gunakan, misalnya kamu menggunakan format carousel dan video pendek untuk konten instagram.
- Sudut pandang , kamu bisa memilih bagaimana cara menyampaikan konten agar audiens merasa terhubung, konten bisa kamu sajikan secara personal, humoris atau informatif.
Untuk memudahkan dalam menganalisis keinginan audiens, kamu juga bisa menggunakan beberapa tools agar data yang dikumpulkan lebih cepat dan akurat.
Baca Juga: 5 Langkah Analisis Konten dan Jenis-jenisnya
Riset Keyword yang Ditargetkan
Setelah mengetahui keinginan audiens, langkah selanjutnya yaitu mencari keyword yang telah kamu targetkan untuk membuat konten. Riset keyword dilakukan untuk menemukan topik relevan yang sedang tren sehingga konten yang kamu buat memiliki jangkauan audiens yang lebih luas.
Keyword juga berperan dalam merancang caption, hashtag dan ide konten yang sesuai dengan audiens sehingga pesan yang disampaikan mudah dipahami. Selain itu, melakukan riset keyword juga membantu menemukan peluang konten yang belum banyak dibahas oleh kompetitor.
Kamu bisa melakukan riset keyword dengan bantuan beberapa tools seperti Ahrefs , Ubersuggest , Answer The Public atau melalui Google search dengan mencari keyword utama dan turunannya.
Analisis Kompetitor
Analisis kompetitor perlu dilakukan untuk melihat strategi kompetitor, respon audiens, dan peluang yang bisa kamu maksimalkan. Melalui analisis ini kamu bisa melihat jenis konten apa yang menarik banyak perhatian, format apa yang sering digunakan, gaya visual dan tone yang mereka gunakan.
Namun yang perlu kamu ingat yaitu jangan sampai konten yang kita buat menjiplak kompetitor, lebih baik kamu gunakan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Cara ini juga bisa membuat kontenmu tetap relevan dan memiliki ciri khas tersendiri.
Kamu bisa melakukan analisis kompetitor dengan memantau media sosial kompetitor atau menggunakan tools seperti Sprout Social .
Lihat Tren yang Sedang Naik
Salah satu langkah efektif membuat konten dengan engagement tinggi yaitu dengan membuat konten yang sedang tren. Konten tren bisa meningkatkan visibilitas , engagement dan jangkauan konten secara organik.
Tren juga bisa menjadi alternatif untuk mengemas pesan yang ingin kamu sampaikan dengan tema yang sedang diperbincangkan banyak orang.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melihat konten yang sedang tren, yaitu dengan mencari hashtag populer sesuai niche kamu, melihat tren di fyp TikTok dan explore Instagram, melihat trending di X dan melalui Google Trends .
Dengar Pengalaman Audiens Mengenai Produkmu
Mendengarkan pengalaman audiens terkait produkmu akan membantu dalam melakukan riset karena memberikan insight langsung dari pengguna yang nyata. Melalui ini juga kamu bisa tahu kelebihan dan kekurangan produkmu di mata audiens.
Untuk mendengar pengalaman audiens, kamu bisa melihatnya melalui kolom komentar, DM ataupun mention di berbagai social yang kamu gunakan untuk membuat konten.
Setelah langkah tersebut dilakukan, kamu akan mengetahui apa yang audiens bicarakan tentang produkmu, masalah yang sering mereka alami dan jenis konten yang mereka sukai. Dari sanalah kamu bisa membuat konten yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan audiens.
Optimalkan Strategi Konten yang Performanya Tinggi
Selain mencari strategi ide konten baru, kamu juga bisa mengoptimalkan strategi konten yang sudah ada dan disukai oleh banyak audiens.
Caranya, lihatlah konten mana yang paling banyak mendapatkan like, comment, save atau share . Setelah itu kamu bisa menganalisis topik yang disukai audiens, format, gaya visual dan waktu posting yang paling efektif.
Setelah melakukan analisis, kamu bisa membuat konten dengan strategi yang sama atau mengadaptasinya untuk diterapkan dalam bentuk yang lebih menarik.
Keuntungan lain dari mengoptimalkan strategi yang sudah ada adalah kamu bisa menghemat waktu karena tidak perlu memikirkan strategi dari nol lagi.
Contoh Riset Konten
Berikut adalah contoh riset konten untuk platform Klik Film yaitu platform streaming film lokal dan internasional.
Aspek | Hasil Riset |
Tujuan Konten |
|
Target Audiens |
|
Keyword |
|
Pengalaman Audiens |
|
Kompetitor |
|
Performa Konten Sebelumnya |
|
Rekomendasi Topik |
|
Format Konten |
|
Gaya & Tone |
|
Nah , itulah beberapa cara melakukan riset konten di social media yang bisa kamu lakukan dan contoh riset konten pada sebuah brand. Kamu juga bisa banyak belajar lagi mengenai social media melalui Bootcamp Digital Marketing Harisenin . Dengan para mentor profesional, dijamin pengetahuan dan pengalamanmu akan membantu dalam karier kedepannya!
Baca Juga: 7 Rahasia Membuat Konten Storytelling yang Menarik