Konten adalah unsur krusial bagi pemasaran digital, maka dari itu, kualitas konten menjadi salah satu kunci sukses keberhasilan digital marketing. Konten yang berkualitas memerlukan tahapan analisis konten untuk meningkatkan kualitas konten yang akan diposting ataupun yang sudah ada. Sebelum membahas cara analisis konten lebih lanjut, yuk simak pengertian analisis konten di bawah ini!
Apa itu Analisis Konten?
Analisis konten adalah sebuah cara analisis yang digunakan untuk menemukan tujuan, efek, dan pesan agar dapat mengetahui pola komunikasi dalam sebuah konten, sehingga kamu dapat mengevaluasi konten dengan lebih objektif. Singkatnya, teknik ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari sebuah konten. Analisis ini bisa dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
Analisis ini bertujuan untuk memeriksa kesesuaian konten dalam situasi sosial politik yang terjadi. Dengan menganalisis konten, kamu dapat mengetahui seberapa sesuai konten yang telah kamu buat dengan tujuan atau rencana pemasaran yang telah ditentukan perusahaan.
Analisis ini juga membantumu menemukan jenis konten yang lebih disukai oleh audiens. Kamu jadi tahu apa yang ditangkap audiens dari informasi yang telah disampaikan lewat kontenmu.
Baca Juga: Pentingnya 3C (Content, Community, Conversion) dalam Digital Marketing dan Contohnya
Apa Saja Jenis-Jenis Metode Analisis Konten?
1. Kuantitatif
Metode ini dilakukan dengan memeriksa data numerik pada sebuah konten. Data yang dimaksud adalah jumlah engagement yang berupa likes, shares, views, dan komentar. Cara ini dilakukan untuk mengetahui preferensi audiens pada konten yang telah kamu unggah.
Dalam pengertian lain, analisis konten secara kuantitatif bisa dilakukan dengan menghitung banyaknya kemunculan kata atau frasa yang berkaitan dengan suatu konsep atau subjek tertentu.
2. Kualitatif
Metode ini dilakukan dengan mengamati interpretasi dan pemahaman audiens terhadap sebuah konten. Dengan begitu kamu dapat mengetahui apakah pesan yang kamu sampaikan dalam konten dapat tersampaikan dengan baik atau tidak kepada audiens.
Kamu dapat memeriksa konten secara kualitatif melalui respon audiens yang diberikan pada komentar, DM, atau bahkan konten reaksi yang dibuat oleh audiens.
3. Konseptual
Metode ini dilakukan dengan mengamati keberhasilan sebuah konsep dalam konten pada kenaikan engagement ataupun reaksi yang diberikan audiens.
4. Relasional
Analisis ini berfokus pada evaluasi isi dari konten itu sendiri. Tulisan atau isi dalam konten diperiksa dan diidentifikasi untuk mengetahui hubungan antara tulisan dan konsep yang telah ditetapkan. Istilah-istilah yang dipakai dalam konten akan diidentifikasi kesesuaiannya dengan konteks dan topik yang dibicarakan.
5. Thematic
Analisis ini dilakukan dengan menganalisis konten secara mendalam dengan tujuan untuk memahami apakah tren atau fenomena yang dipakai berhasil membuahkan kesuksesan pada performa konten.
Bagaimana Cara Analisis Konten?
1. Buat Tujuan Analisis Konten
Penentuan tujuan penting dilakukan agar pelaksanaan analisis dilakukan dengan arahan dan target yang jelas. Dengan begitu strategi dan metode analisis dapat ditentukan dengan lebih tepat dan mudah. Misalnya, kamu ingin menganalisis overall respon audiens terhadap format kontenmu yang baru.
2. Pilih Metode Analisis yang Sesuai
Langkah kedua dalam analisis konten kamu dapat memilih metode analisis yang cocok dengan tujuan analisis konten. Dengan begitu, hasil analisis bisa kamu dapatkan dengan lebih sesuai dan tepat sasaran.
3. Pilih Konten yang Dianalisis
Selanjutnya, pilih konten yang sesuai dengan tujuan yang telah dibuat. Kamu dapat memilih beberapa konten yang sejenis ataupun memfokuskan pada hanya satu konten sesuai dengan tujuan yang ingin kamu raih.
Baca Juga: Strategi Content Marketing: 9 Langkah Membuat Konten yang Sukses Secara Praktis
4. Analisis Konten
Tentu setelah semuanya telah ditentukan dengan baik, kamu bisa menganalisis konten sesuai dengan metode yang tadi ditentukan.
5. Olah Hasil Analisis Menjadi Strategi
Setelah konten telah dianalisis, selanjutnya kamu dapat mencatat hasilnya, seperti kekuatan dan kelemahan konten, apa yang harus diubah, diperbaiki dan dipertahankan pada sebuah konten, dan lainnya.
Setelah semua informasi dikumpulkan, maka kamu dapat memulai pembuatan strategi baru dan berbeda untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas konten.
Matriks Apa yang Perlu Diperhatikan saat Menganalisis Konten?
1. Kualitas Engagement
Suatu konten yang berhasil tidak hanya dilihat dari banyaknya engagement, namun juga kualitasnya. Hal ini bisa dillihat dari apakah engagement yang didapat merupakan interaksi dari seorang manusia secara organik ataukah berasal dari bot yang hanya memperbanyak angka pada konten.
Engagement organik yang berasal dari manusia akan memudahkanmu dalam menganalisis konten, karena kamu benar-benar dapat mengetahui reaksi dan tanggapan audiens secara riil.
2. Informasi yang Ditangkap Audiens
Nah, komentar-komentar organik tersebut bisa kamu amati dan pahami apakah mereka menangkap informasi yang disampaikan dalam konten dengan baik. Di samping itu, kamu dapat menampung tanggapan, kritik, dan saran untuk mengetahui demand audiens yang nantinya dapat menjadi sebuah ide konten barumu nanti.
3. Sentimen Audiens
Reaksi audiens yang berupa kritik atau tanggapan dapat menggambarkan bagaimana sentimen mereka terhadap kontenmu, apakah mereka tertarik dan puas dengan kontenmu atau sebaliknya. Hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk mempertahankan atau mengubah kontenmu.
Untuk mempertahankan konten yang berkualitas, baiknya kamu mengetahui kiat-kiat membuat konten yang berkualitas, kamu dapat mempelajari materi ini di program Bootcamp Digital Marketing Harisenin . Kamu juga dapat konsultasi perihal keresahanmu mengenai karir digital marketing di Career Support atau DM minse di Instagram .