Halo Risers…
Sudah seberapa jauh nih belajar mengenai UI/UX Design nya? Apakah kamu sudah tertarik berkarir menjadi UI/UX Designer?
Eitsss… jangan buru buru dulu yaa. Kamu perlu tau persiapan apa saja yang dibutuhkan untuk berkarir menjadi UI/UX Designer. Jangan sampai kamu kurang persiapan dan gagal mengejar karir impianmu.
Di artikel ini akan membahas 5 langkah persiapan karir menjadi UI/UX Designer yang cocok untuk pemula. Apa saja sih? Simak artikel berikut ini ya!
Ketahui apa saja tanggung jawab sebagai UI/UX Designer
Tanggung jawab UI/UX Designer pada setiap perusahaan tidak akan jauh berbeda. Selain mereka mempunyai fokus tugasnya masing-masing, UI/UX Designer juga bekerja sama dan berkolaborasi antar departemen.
Berikut ini tanggung jawab UI/UX Designer:
- Mengumpulkan dan mengevaluasi kebutuhan pengguna
- Bekerja sama dengan manajer produk
- Membuat prototype UI serta langsung diimplementasikan
- Merancang elemen antarmuka pengguna grafis seperti menu, tab, dan widget
- Membuat komponen sistem navigasi yang fokus pada kemudahan pengguna
- Membuat ilustrasi ide desain menggunakan storyboards, process flows dan sitemaps
- Mengidentifikasi dan mengatasi masalah UX seperti tingkat responsif
- Melakukan penyesuaian tata letak berdasarkan feedback pengguna
- Mematuhi standar gaya font, warna, dan gambar
Mengasah keterampilan yang dibutuhkan UI/UX Designer
Keterampilan UI/UX Designer akan menunjang mereka saat bekerja nantinya. Semakin banyak keterampilan yang kamu kuasai, akan semakin mendukung karirmu sebagai UI/UX Design.
Keterampilan yang diperlukan seorang UI/UX Designer dibagi menjadi keterampilan teknis (hard skill) dan interpersonal (soft skill).
Keterampilan teknis (hard skill) yang dibutuhkan seorang UI/UX Designer yaitu:
- Riset UX
UX Designer bertugas untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif tentang pengguna melalui penelitian dan analisis. Kamu dapat menggunakan wawancara pengguna, observasi pengguna, pengujian, survei atau focus group. Kamu juga perlu mengetahui cara mengajukan pertanyaan, dan memiliki pengetahuan tentang metode usability test.
- Wireframing dan prototyping
Wireframing digunakan untuk menggambarkan elemen antarmuka apa yang akan menjadi bagian dari halaman utama. Desainer UI/UX harus terbiasa untuk membuat wireframe dan prototype dalam waktu yang lebih singkat.
- UX writing
Keterampilan UX writing penting karena dapat membantu merancang UX yang lebih baik dengan menggunakan microcopy. Microcopy adalah hal-hal yang kita dengar atau baca saat menggunakan produk digital yang digunakan dalam menavigasi situs web. UX writing harus menjadi efektif, ringkas, bermanfaat, dan mencerminkan nilai-nilai merek.
- Komunikasi visual
Desain visual sangat penting untuk UX. Ini melibatkan tampilan dan nuansa situs web. Tujuan utama komunikasi visual yang baik adalah meminimalkan kebutuhan akan instruksi tertulis. Idealnya, pengguna hanya memerlukan isyarat visual untuk menavigasi dan menemukan apapun yang pengguna butuhkan.
- Alat desain
UI/UX Designer harus mahir menggunakan alat desain untuk mendesain berbagai elemen dan aset yang akan dimasukkan ke dalam wireframe dan prototype.
- Tipografi
Keterampilan tipografi sangat penting dalam desain UI/UX untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan memfokuskan perhatian pengguna pada elemen penting dalam desain. Mengetahui font apa yang digunakan dan kapan menggunakan huruf tebal atau miring adalah keterampilan penting bagi desainer.
- Desain interaksi
Desain interaksi intuitif penting untuk produk digital. Ini membantu pengguna mencapai tujuan mereka dengan sedikit usaha. Desainer UI/UX harus memperhatikan akses informasi, tata letak layar, dan aliran pengguna.
- Coding
Meskipun UI/UX Designer tidak membutuhkan keahlian dalam coding tetapi pengetahuan dasar HTML dan CSS menjadi nilai plus bagi mereka. Hal ini dapat membantu desainer berkolaborasi lebih baik dengan software engineers dengan membuat desain yang lebih realistis.
Keterampilan interpersonal (soft skill) yang dibutuhkan seorang UI/UX Designer:
- Rasa ingin tau
Desainer UI/UX perlu menyadari apa yang memotivasi pengguna dan apa kelemahan mereka. Desainer UI/UX harus mempunyai rasa penasaran dengan apa yang membuat pengguna tergerak sehingga mereka secara alami akan terus mendorong pertanyaan dan wawasan yang lebih mendalam.
- Empati
Desainer UI/UX perlu berempati dengan pengguna. Tujuannya agar setiap proses baik itu desain, implementasi, atau produksi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
- Komunikasi
Desainer UI/UX harus berkomunikasi dengan tim pemasaran, produk, dan pelanggan. Mereka membutuhkan keterampilan komunikasi yang efektif untuk melakukan penelitian yang tepat dan mempresentasikan hasilnya tersebut kepada para pemangku kepentingan.
- Fleksibilitas
Penting bagi UI/UX designer untuk mengesampingkan pendapat mereka sendiri dan fokus pada hasil riset. Mereka juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan kebutuhan.
Pelajari tools apa saja yang biasanya digunakan UI/UX Designer
Untuk berkarir menjadi UI/UX Designer, pastikan kamu mempelajari dan menguasai beberapa alat desain, prototyping dan wireframing. Berikut ini tools yang biasanya digunakan oleh UI/UX Designer:
- Designing tools
Designing tools digunakan untuk membuat dan mengedit aset yang digunakan dalam desain. Banyak dari alat ini digunakan baik dalam desain UX, UI maupun desain web secara keseluruhan. Alat desain yang paling populer digunakan yaitu Figma, Adobe Photoshop, dan Adobe Illustrator.
- Prototyping tools
Prototyping tools merupakan bagian penting dari proses UX/UI yang melibatkan interaktivitas dan memungkinkan desainer menampilkan tampilan dan nuansa desain. Alat prototype yang biasanya digunakan yaitu InVision, Proto.io, dan Adobe XD.
- Wireframing tools
Wireframing adalah tahap awal dari setiap proses desain UX dengan desain cepat, dasar, dan mencakup keseluruhan struktur dan desain situs web, produk, atau layanan. Desainer dapat membuat dan mengulangi wireframe dengan cepat, memungkinkan mereka membuat perubahan sebelum menyempurnakan desain. Alat wireframing yang populer digunakan yaitu UXPin dan Balsamiq.
Buat portofolio yang menarik
Langkah yang sangat penting saat mencari pekerjaan yaitu membuat portofolio. Portofolio menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan recruiter nantinya. Jadi, pastikan untuk membangun portofolio yang menarik dan menunjukkan bakat kamu.
Pasti kamu bertanya tanya, bagaimana cara membuat portofolio UI/UX design bagi pemula?
Kamu bisa mengikuti program bootcamp UI/UX designer di harisenin.com. Karena bukan hanya diajarkan materi, namun kamu akan dipersiapkan untuk membuat portofolio.
Mengikuti kursus atau sertifikasi
Persiapan karir menjadi UI/UX designer bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya menentukan cara belajar. Kamu bisa mengikuti kursus jika kamu suka belajar yang lebih tersusun dan terjadwal.
Jika kamu seorang pemula yang ingin berkecimpung di dunia design UI/UX, maka kamu bisa mengikuti bootcamp UI/UX Designer di harisenin.com.
Kursus UI/UX Design yang diadakan secara online, cocok untuk pemula, dan jam yang fleksibel bisa kamu dapatkan hanya di harisenin.com
Kenapa harus ikut bootcamp di harisenin.com?
- Kurikulum yang disediakan selalu update sesuai dengan kebutuhan industri
- Mentor yang ahli dibidangnya
- Ikut kursus dari mana saja (fleksibel)
- Buat portofolio pertamamu
Kalau kamu tertarik belajar UI/UX Designer tapi masih bingung, kamu bisa tanya-tanya ke Career Support kita atau DM ke Minse Instagram ya!
Sekian artikel mengenai 5 Langkah Persiapan Karir Menjadi UI/UX Designer bagi pemula. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kamu yang tertarik di posisi ini.
Baca juga:
5 Situs Online ini Cocok Buat Belajar UI UX Gratis
Mengenal Karir UI/UX Designer: Perbedaan serta Tugas dan Tanggung Jawabnya
5 Tools UI/UX Designer yang Sering Dipakai