Website

Search

Langkah Mudah Membuat User Persona untuk UX Design

Langkah Mudah Membuat User Persona untuk UX Design

Risers, tahu nggak sih, dalam mendesain produk atau website ada salah satu hal perlu banget untuk diperhatikan, yaitu  user persona . Nah, sebenarnya apa sih user persona itu, dan kenapa perannya begitu penting dalam desain? Terus, gimana ya cara membuat user persona yang tepat biar desain kita makin user-friendly? Yuk, simak artikel ini sampai habis!  

AD_4nXd0MGVTz2l4obLApVR_OzAEnJIUG3rO46HIhNvhELmXHAGqjmHYPxbbT04MS4vD2SonUcV-GFUlP-7_qkzhSkEGmHreOjfVotWf2IofrBiLuoywM6osowup0w_YLChPQj6bt1XB1w?key=JnERRpLPe2pwAlGf2f5y5A

Picture by  pinterest.com  

Apa Itu User Persona dan Kenapa Penting di UX Design?  

User persona adalah representasi model dari tipe pengguna yang akan berinteraksi dengan produk atau layanan kita. Persona ini dibuat berdasarkan riset, data, dan insight tentang calon pengguna, mulai dari data demografis, pola perilaku, motivasi, hingga tujuan mereka. Dengan adanya user persona, kita jadi punya acuan yang jelas untuk membuat keputusan desain yang fokus pada pengguna.  

Mengacu pada penjelasan dari     UX Design Institute , saat kamu sudah memiliki user persona, kamu akan lebih mudah menjaga setiap keputusan desain tetap sesuai dengan kebutuhan pengguna. Persona membantu kita memastikan arah produk tetap user-centered, dan menjadi pengingat untuk selalu mempertimbangkan:  Apa yang dibutuhkan pengguna ini? Apa yang mereka sukai? Apa yang membuat pengalaman mereka jadi lebih baik?  

Langkah Mudah Membuat User Persona  

Membuat user persona sebenarnya bukan langkah yang susah atau merepotkan kok. Dengan pendekatan yang tepat, kamu justru bisa lebih memahami siapa pengguna produkmu dan apa yang mereka butuhkan. Nah, mengutip dari  Skillcrush , berikut ini langkah-langkah praktis yang bisa kamu ikuti untuk membuat user persona dengan mudah!  

  1. Tentukan Pendekatan yang Akan Kamu Gunakan  

Sebelum bikin user persona, kamu perlu menentukan dulu pendekatan yang paling sesuai. Kalau memungkinkan untuk wawancara langsung atau observasi pengguna, kami bisa pakai pendekatan kualitatif. Tetapi, kalau kamu punya banyak data pengguna, kamu bisa pilih pendekatan statistik. Nah, kalau belum ada data sama sekali kamu tetap bisa mulai dari proto persona, yaitu persona awal yang dibuat berdasarkan asumsi tim.   

  1. Lakukan Riset Pengguna  

Untuk melakukan riset pengguna, kamu bisa menyelesaikannya dengan kondisi yang kamu punya. Kalau kamu sudah punya active user, manfaatkan mereka sebagai sumber data utama. Kamu bisa melakukan wawancara, survei online, atau ngobrol langsung untuk cari tahu apa yang mereka suka dari produkmu, apa kebutuhannya, dan bagaimana mereka menggunakannya. Kamu juga bisa dapat insight tambahan dari tim customer support atau data analitik seperti Google Analytics.  

Tapi kalau kamu belum punya pengguna sama sekali, kamu tetap bisa mulai dengan membuat  proto persona . Ini adalah gambaran awal pengguna ideal berdasarkan asumsi tim internal. Ajak tim brainstorm bareng untuk mendeskripsikan siapa calon pengguna kamu, lalu buat versi awal persona dari sana.  

  1. Analisis Hasil Riset Pengguna  

Selanjutnya adalah menganalisis data yang telah kamu peroleh. Tujuannya untuk mengetahui  pola dan kesamaan antar pengguna, seperti tujuan mereka menggunakan produk, kebiasaan, tantangan yang sering mereka alami, hingga harapan mereka terhadap pengalaman digital yang lebih baik. Misalnya, kamu bisa menemukan bahwa sebagian besar pengguna merasa bingung saat login, atau justru menyukai fitur filter yang detail.  

Dari insight tersebut, kamu bisa mulai membagi pengguna ke dalam beberapa kelompok berdasarkan karakteristik utama. Setiap kelompok ini nantinya bisa dijadikan dasar untuk membentuk satu persona. Analisis ini penting agar keputusan desainmu benar-benar berbasis kebutuhan nyata, bukan asumsi semata.  

  1. Buat Template Persona  

Setelah kamu mengelompokkan insight dan menemukan pola dari riset pengguna, saatnya membuat representasi visual berupa template persona. Isinya biasanya mencakup nama, usia, pekerjaan, latar belakang, tujuan, kebutuhan, frustrasi, dan kutipan khas dari pengguna. Sertakan juga foto (bisa stok gambar) agar persona terasa lebih nyata dan relatable. Dengan template ini, tim desain bisa dengan mudah memahami siapa target pengguna mereka, dan keputusan yang diambil pun bisa lebih tepat sasaran.  

  1. Sebarkan dan Gunakan Persona UX kepada Seluruh Tim  

Langkah terakhir yaitu sebarkan dan gunakan persona UX ini ke seluruh tim agar semua anggota (baik desainer, developer, maupun stakeholder) bisa mengambil keputusan berdasarkan perspektif pengguna. Ini akan membantu menjaga fokus tim pada kebutuhan user sepanjang proses desain.  

 

Baca juga:  

4 Tahap Penting dalam UX Research yang Perlu Kamu Ketahui!  

KENALI DULU! 10 Prinsip Dalam UX Design Agar Desain Terlihat Keren dan Menarik.  

Contoh User Persona  

Untuk memahami bentuk nyata dari user persona, simak contoh berikut ini!  

Rama adalah seorang mahasiswa sekaligus streamer game aktif asal Surabaya. Di usianya yang ke-21, ia sering melakukan top-up game untuk berbagai platform—mulai dari Mobile Legends, Genshin Impact, hingga Steam. Sebagai pengguna yang tech-savvy dan value-oriented, Rama menginginkan proses top-up yang cepat, hemat, dan tidak merepotkan.  

Dalam persona ini, kita bisa melihat berbagai elemen penting seperti:  

  • Goals: Rama ingin hemat waktu, dapat promo menarik, dan pakai satu aplikasi andalan.
  • Frustrations: Proses top-up ribet, sering gagal, dan notifikasi transaksi tidak jelas.
  • Preferred Channels: Ia suka yang praktis (pakai aplikasi mobile, live chat, dan WhatsApp CS).
  • Motivations & Brands:    Motivasi utamanya meliputi kecepatan, kemudahan, dan diskon. Rama tertarik pada brand seperti Codashop, GoPay, dan Tokopedia.  
AD_4nXdZ9wfaPXZvfCZQaxsmZjFz8-eMsCXClczhV31ANkXiyyuJVeK1FDToR06JVEy3S1lCqQvmUUt2M1AFw5pBxZGa2V2OPtkmzpiQMCcDcFjdOCbE9HNW7Td07f5NaJnEQoYZWX1yuw?key=JnERRpLPe2pwAlGf2f5y5A

Contoh user persona  

 

Nah Risers, seperti itulah langkah-langkah dalam membuat user persona. Kalau kamu tertarik untuk belajar lebih dalam tentang UX/UI langsung dari para profesional, kamu bisa banget ikut  Bootcamp UI/UX dan Product Management dari Harisenin . Belajar bareng mentor berpengalaman, dapet insight industri, dan tentunya bisa bangun portofolio yang  stand out !  

Tags:
Anisa Nur

Anisa Nur