Halo, Risers…
Sebagai project manager pastinya mempunyai peran dan tanggung jawab untuk membuat rencana proyek yang efektif dan memastikan bahwa proyek berada dalam kendali.
Manajer proyek perlu memilih metodologi manajemen proyek yang tepat untuk menunjang keperluannya dalam menjalankan tugas. Ada banyak sekali metodologi yang dapat dipilih untuk berbagai jenis proyek.
Pendekatan manajemen proyek yang paling umum dan sering digunakan bersamaan adalah Agile dan Scrum. Berikut ini penjelasan tentang apa itu Scrum dan Agile, bagaimana cara kerjanya, apa bedanya, dan manfaat apa yang didapatkan.
Apa itu metode Agile Scrum?
Metode Agile Scrum merupakan sistem manajemen proyek yang berfokus pada peningkatan kolaborasi dan komunikasi tim yang membantu mengatasi masalah kompleks dengan cara yang lebih sederhana.
Metode ini menciptakan dampak positif yang memungkinkan anggota tim untuk bekerja untuk menyelesaikan proyek yang efisien dan lebih cepat.
Agile dan Scrum merupakan dua sistem manajemen proyek yang serupa dengan beberapa perbedaan dan dapat digunakan secara terpisah.
Bagaimana cara kerja agile scrum?
Agile Scrum merupakan metode yang tepat untuk bisnis menyelesaikan proyek dengan cepat. Cara kerja metode ini yaitu dimana Agile memungkinkan tim untuk mengembangkan proyek secara bertahap, sedangkan Scrum memecah proyek menjadi bagian-bagian yang cukup besar yang disebut sprint.
Sprint dalam metode Scrum bertujuan untuk membangun fitur yang paling penting terlebih dahulu dan menghasilkan produk yang berpotensi untuk dikirimkan kepada pemangku kepentingan.
Metodologi agile scrum berfokus pada pengiriman beberapa iterasi produk untuk memberikan nilai bisnis tertinggi kepada pemangku kepentingan dalam waktu yang lebih sedikit.
Apa itu Agile?
Agile merupakan metodologi pengembangan perangkat lunak yang menggunakan pendekatan berulang untuk proyek berdasarkan feedback dari pemangku kepentingan.
Adapun prinsip Agile yang mengacu pada pengembangan perangkat lunak dan kemudian disesuaikan dengan perspektif pengguna yaitu:
- Berpusat pada kepuasan pelanggan
- Dapat beradaptasi dengan segala perubahan kebutuhan pelanggan
- Melakukan perilisan perangkat lunak secara rutin
- Membangun hubungan yang baik antara pengembang dan pelanggan
- Membangun lingkungan kerja yang positif dan membawa motivasi terhadap pekerjaan
- Membangun komunikasi yang baik dalam mengerjakan proyek
- Perangkat lunak yang sukses yaitu dapat berfungsi dengan optimal tanpa ada masalah
- Pengembangan yang berkelanjutan
- Mengembangkan perangkat lunak yang berkualitas
- Menghindari pekerjaan yang tidak penting
- Manajemen tim pengembangan perangkat lunak yang baik
- Evaluasi tim pengembangan agar lebih efektif
Jenis-jenis metode agile:
- Agile Modelling (AM)
- Adaptive Software Development (ASD)
- Crystal Dynamic System Development Method (DSDM)
- Extreme Programming (XP)
- Rational Unified Process
- Scrum Methodology
Apa itu Scrum?
Untuk melihat seberapa pentingnya scrum, mari lihat perbandingan dengan model waterfall terlebih dahulu.
Model waterfall pada gambar di atas melibatkan waktu yang lama dalam proses perencanaan dan pembuatan produk. Proses perencanaan membutuhkan waktu beberapa minggu dan bulan, begitupun juga proses pembuatan produknya. Belum lagi tahap pengujian yang tak jarang banyak sekali masalah yang timbul.
Proses yang membutuhkan waktu terlalu lama ini akan membawa produk yang salah terhadap permintaan pasar karena ketika memulai merencanakan produk ini mungkin hampir setahun yang lalu dan sekarang permintaan pasar mungkin telah berubah.
Kelemahan model ini yaitu ketidakmampuannya untuk mendukung 2 tahap secara bersamaan, dimana sering kali dapat kembali ke tahap awal saat sudah pada tahap akhir karena kritik dari pengembang yang tidak puas dengan hasilnya.
Berangkat dari masalah tersebut, maka agile dengan kerangka kerja scrum dapat memecahkan masalah pada model waterfall dengan memecah proyek menjadi bagian-bagian yang lebih kecil terlebih dahulu.
Scrum merupakan kerangka kerja dari metodologi agile untuk membantu tim berkolaborasi, menyusun serta mengelola proyek yang kompleks dan dinamis dengan lebih mudah, efektif dan terstruktur.
Apa perbedaan antara Scrum dan Agile?
Perbedaan utama antara Agile dan Scrum yaitu dimana Agile adalah filosofi, sedangkan Scrum adalah jenis metodologi Agile.
Scrum dipecah menjadi sprint yang lebih pendek dan pengiriman yang lebih kecil, sementara di Agile semuanya dikirimkan di akhir proyek.
Agile melibatkan anggota dari berbagai tim lintas fungsi, sedangkan tim Scrum mencakup peran khusus, seperti Scrum Master dan Pemilik Produk.
Penting untuk diingat bahwa meskipun Scrum adalah pendekatan Agile, Agile tidak selalu berarti Scrum, ada banyak metodologi berbeda yang menggunakan pendekatan Agile untuk manajemen proyek.
Apa manfaat metode Agile Scrum?
Berikut ini manfaat yang diberikan dari metodologi agile scrum yaitu:
- Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi
- Kreativitas dan inovasi
- Biaya lebih rendah
- Perbaikan mutu
- Sinergi organisasi
- Kepuasan karyawan
- Kepuasan pelanggan
Manfaat yang paling utama dari metodologi agile scrum yaitu fleksibilitas nya. Dengan menggunakan model berbasis sprint, pengguna scrum biasanya akan menerima feedback dari pemangku kepentingan pada setiap sprint. Jika ada masalah atau perubahan, maka akan dapat dengan mudah dan cepat untuk menyesuaikan tujuan produk.
Sekian artikel mengenai pengenalan metodologi agile scrum. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kamu yang membaca.
Kalau kamu tertarik berkarir di bidang web developer, kamu bisa ikut program bootcamp full stack developer di harisenin.com atau bisa tanya-tanya ke Career Support kita atau DM ke Minse Instagram ya!
Baca juga:
Mengenal Pemrograman, Pengertian Hingga Skill yang Dibutuhkan
Intip seru Javascript disini yuk !
Tutor Story : Kak Mirza Menjadi Tutor Full Stack Development di Harisenin.com