Website

Search

Mengenal Profesi Backend Developer: Definisi, Skill yang perlu dikuasai, dan sumber belajar

  • Share this:
Mengenal Profesi Backend Developer: Definisi, Skill yang perlu dikuasai, dan sumber belajar

Halo Risers!
Apa sih yang kamu tau tentang backend developer? Apa bedanya dengan frontend developer? Nah, kenalan dulu yuk sama profesi yang satu ini.

Pada artikel ini akan membahas mengenai pengertian, perbedaannya dengan frontend, jenis bahasa pemrograman yang digunakan, framework backend, alat dan teknologinya, beserta skill apa saja yang diperlukan.

Yuk simak artikel di bawah ini yaa…

Apa itu backend developer?

 

backend developer
 

Backend developer bekerja untuk mengembangkan website ataupun aplikasi dari sisi server yaitu penggerak di balik layar yang mencakup database, keamanan, application programming interface (API), arsitektur, dan sisi server lainnya yang tidak dapat dilihat pada layar pengguna.

Sebagai seorang backend developer, kamu akan berkolaborasi dengan frontend developer dan manajer produk untuk mengembangkan situs web atau aplikasi.

Berbeda dengan frontend developer yang bekerja untuk mengembangkan sisi depan atau semua yang dapat dilihat dan berinteraksi oleh pengguna.

 

Jenis bahasa pemrograman backend developer

 

bahasa pemrograman-2
 

Bahasa pemrograman yang digunakan backend developer berbeda dalam ukuran file, performa, kompatibilitas, berapa banyak baris kode yang diperlukan, dan gaya pemrogramannya.

Berikut ini jenis bahasa yang digunakan backend developer:

  • C#

    C# merupakan bahasa pemrograman yang dapat digunakan di berbagai bidang seperti aplikasi windows dan pengembangan game. Menawarkan berbagai fitur, seperti laju kompilasi yang lebih cepat, dapat diperbarui, berorientasi pada komponen, dan perpustakaan besar yang dapat membantu pengembang dengan proses pengembangan yang lebih cepat dan lebih detail.
     
  • Java

    Bahasa pemrograman backend yang dapat digunakan untuk aplikasi android, sistem desktop, dan aplikasi lainnya. Java bekerja dengan hanya menulis sekali dan akan berjalan dimana mana, sehingga membuat bahasa ini kompatibel dengan berbagai platform.
     
  • JavaScript

    JavaScript hadir dengan banyak fitur seperti dynamic programming, lightweight scripting, object oriented programming, dan client side validation. JavaScript juga dapat digunakan untuk frontend dan backend aplikasi.
     
  • PHP

    Hypertext Preprocessor (PHP) digunakan untuk pengembangan web backend yang tidak memerlukan kompiler apa pun untuk dijalankan, sehingga dapat bekerja di hampir semua sistem operasi dan juga dapat dijadikan open source.
     
  • Phyton

    Python menjadi bahasa pengembangan web backend yang cocok untuk teknologi terbaru seperti loT. Bahasa ini dapat menggunakan daftar pustaka yang banyak untuk proses pengembangan. Adapun juga, menawarkan proses pengembangan yang lebih mudah dan sederhana dengan baris kode yang terbatas dan aturan yang minimum.
     
  • SQL

    Structured Query Language (SQL) bahasa pemrograman yang menggunakan kueri atau permintaan data untuk mendapatkan informasi dari basis data. Mayoritas pengembang backend menggunakan SQL untuk melakukan tugas yang lebih terstruktur dan terorganisir.
     
  • Ruby

    Bahasa pemrograman Ruby dapat digunakan untuk pengembangan backend aplikasi. Dengan fasilitas berorientasi pada objek, fungsional, dan prosedural, sehingga membuatnya cocok untuk berbagai jenis masalah pemrograman. Ruby merupakan bahasa pemrograman yang mudah dipelajari, sehingga merupakan pilihan yang baik untuk pemula.

Framework backend developer

framework backend programming
 

Kerangka kerja backend adalah pustaka bahasa pemrograman sisi server yang membantu membangun struktur backend situs web. Kerangka kerja backend menyediakan komponen siap pakai untuk mengembangkan aplikasi web dinamis.

Menggunakan kerangka kerja memberikan kemudahan bagi pengembang dengan menghilangkan kebutuhan untuk membangun dan mengkonfigurasi semuanya dari bawah ke atas.

Framework backend ditulis dalam berbagai bahasa seperti Python, PHP, Ruby, dan Java, serta memiliki fitur yang berbeda. Pilihan framework pengembangan web backend yang sesuai sebagian besar bergantung pada fitur yang diperlukan dalam aplikasi.

Berikut ini daftar framework backend developer populer yang biasa digunakan:

  • ASP.NET Core

    ASP.NET Core merupakan kerangka kerja pengembangan web yang populer untuk membuat aplikasi web pada platform .NET yang jauh lebih cepat daripada kebanyakan kerangka kerja yang tersedia saat ini.
     
  • Laravel dan Laravel Lumen

    Laravel adalah framework PHP open source yang sempurna untuk membuat blog, berita, dan situs web e-niaga. Framework ini memiliki antarmuka yang intuitif, perpustakaan yang luas, dapat menyederhanakan pengembangan aplikasi web yang aman dan modern dan ramah pemula.
     
  • Express.js

    Express.js merupakan kerangka kerja aplikasi web yang mendukung aplikasi REST API dan sangat fleksibel. Framework ini memiliki kerangka web minimalis, cepat, mudah diatur dan mudah untuk dipelajari.
     
  • Spring Boot

    Spring Boot adalah kerangka kerja berbasis Java yang ringan dan open source yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis Spring. Fitur yang ditawarkan framework ini yaitu untuk membantu menghindari konfigurasi XML yang rumit, siap untuk layanan mikro, mengelola titik akhir REST, dan memudahkan manajemen ketergantung.
     
  • Django

    Django merupakan kerangka kerja web open source yang menggunakan bahasa Python. Framework ini banyak digunakan untuk mengembangkan aplikasi FinTech, mesin pemesanan, dan aplikasi e-niaga karena keamanan yang lebih baik.
     
  • Ruby on Rails (RoR)

    Ruby on Rails adalah kerangka kerja aplikasi web server side yang menggunakan bahasa Ruby. Fitur yang ditawarkan framework ini yaitu menggunakan arsitektur Model View Controller (MVC), menekankan prinsip Convention over Configuration (CoC) dan Don't Repeat Yourself (DRY), dan mudah untuk memodifikasi kode yang ada.
     
  • Flask

    Flask adalah framework web backend yang populer di kalangan developer Python. Framework ini mempunyai fitur yang fleksibel dengan desain yang ringan dan modular, pengiriman permintaan yang RESTful, debugger yang cepat dan server pengembangan bawaan.
     
  • Node.js

    Node.js merupakan kerangka kerja open source, serbaguna, dan dapat diperluas ini sesuai untuk pembuatan sistem backend yang kuat dan tangguh. Framework ini mendukung database seperti MongoDB, MySQL dan PostgreSQL Serta, memiliki pengaruh besar dari React, Vue, dan Angular.

Alat & teknologi backend developer

 

  • Server

    Server bertindak sebagai urat nadi jaringan. Komputer menyediakan sumber daya yang dibutuhkan jaringan untuk menjalankan penyimpanan file, keamanan dan enkripsi, basis data, email, dan layanan web.
     
  • Database

    Database dalam konteks website yaitu seperti otak yang membuat website menjadi dinamis. Database bertanggung jawab untuk menerima kueri, menerima data baru, mengedit data,  mengambil data, dan mengembalikannya ke situs web.
     
  • Middleware

    Middleware bertanggung jawab sebagai penghubung antara backend dengan frontend untuk menyalurkan komunikasi seperti permintaan dan tanggapan antara aplikasi dan server/database.
     
  • APIs (application programming interfaces)

    API menjadi perantara yang menghubungkan perangkat lunak, aplikasi, database, dan layanan secara bersamaan. API memungkinkan perangkat lunak berkomunikasi dan mentransfer data.

Skill yang dibutuhkan seorang backend developer

Menjadi seorang backend developer, kamu harus memiliki keterampilan seperti:

  1. Pemahaman dasar mengenai frontend HTML, JavaScript, dan CSS
  2. Pengetahuan mengenai pengembangan backend seperti konfigurasi, administrasi dan manajemen database dan server
  3. Bahasa server seperti PHP, C#, Java
  4. Teknologi basis data seperti MySQL dan SQL
  5. Praktik keamanan dan autentikasi
  6. Pengalaman menulis RESTful API

Sumber belajar

Jika kamu sebagai pemula yang ingin belajar dan mendalami backend developer, bootcamp full stack developer di harisenin.com adalah solusinya.

Kamu tidak hanya mempelajari mengenai backend developer, namun akan mendapatkan pengetahuan mengenai frontend developer juga. Hal ini dikarenakan backend dan frontend tidak dapat dipisahkan, jadi lebih baik kamu dapat mengerti kedua bidang ini.

Di bawah ini materi secara garis besar yang akan kamu dapatkan di bootcamp harisenin.com.

 

rJJ1tLZYtM5mHNg9_XxDh__gN-UpnLJ9RLSy83FGVgYq13XELv-9obIdIQbPy6OqUU0bqhUmAuncKs6cUZ28XyNHEsiHoDiISyTx5Gj_DqqsNQ1lXAGXWGrawJ5Apy1SBWD2uX7xL_J6EaUEPzhUPbA 


Sekian artikel mengenai pengenalan profesi backend developer. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kamu yang tertarik di posisi ini.

Kalau kamu tertarik berkarir di bidang web developer tapi masih bingung, kamu bisa tanya-tanya ke Career Support kita atau DM ke Minse Instagram ya!

Jangan lupa subscribe newsletter dari harisenin.com untuk mendapatkan update artikel terbarunya.

 

Baca juga:
Apa itu Programmer? Baca 6 Hal Tentangnya di Sini!
Definisi Lengkap HTML beserta Fungsinya!
Jangan Tertukar! Pahami Perbedaan Front End dan Back End
 

Kadek Indah

Kadek Indah

I'm an undergraduate student who passionate about SEO