Website

Search

7 Kesalahan Yang Sering Dilakukan dalam Menulis CV Bahasa Inggris

7 Kesalahan Yang Sering Dilakukan dalam Menulis CV Bahasa Inggris

CV (Curriculum Vitae) itu seperti first impression bagi rekruter, apalagi kalau kamu melamar ke perusahaan multinasional yang minta CV dalam bahasa Inggris. Masalahnya, bikin CV bahasa Inggris nggak cuma soal terjemahin lewat Google Translate, melainkan ada banyak jebakan yang harus kamu hindari!  

 

Mulai dari salah grammar sampai format yang bikin ATS (Applicant Tracking System) bingung. Nah, artikel ini akan mengupas kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat menulis CV bahasa Inggris lengkap dengan cara menghindarinya. Yuk, simak biar CV bahasa inggrismu bisa stand out!  

#1 Apa Itu CV?  

Sebelum kita masuk ke kesalahan-kesalahan, kita bahas dulu apa sih CV itu. CV, atau Curriculum Vitae, adalah dokumen yang isinya rangkuman tentang perjalanan hidup kamu, tapi versi profesional. Mulai dari pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, sampai prestasi yang relevan sama pekerjaan yang kamu incar.   

 

CV beda sama resume, lho. Resume biasanya lebih pendek, cuma satu halaman, dan fokus ke pengalaman yang super relevan. CV bisa lebih panjang, terutama kalau kamu punya banyak pengalaman atau prestasi yang ingin ditonjolkan.   

 

CV yang bagus tuh harus jelas, terstruktur, dan pastinya disesuaikan sama lowongan yang kamu lamar. Kalau kamu apply ke perusahaan global, CV bahasa Inggris biasanya jadi syarat mutlak buat nunjukin kemampuan bahasa dan profesionalisme kamu.   

#2 Lebih Baik CV Bahasa Indonesia atau Inggris?  

AD_4nXeKiZNELOQw9URdy7HpDxVFVrLR6BBXFcJpUhiIPT8O3rQijCwZQ6j4Wg5ExDc2oEIpWuc0-1CHqoTOY0J9fFIdukfh-xa8FeM9lP_D0Vi53-4_EhEI4vV9x2z2KZq2CzA8Guvi7Q?key=UPQt34-e4XQTXOgkESp-uA  

Pernah nggak kamu penasaran ‘CV sebaiknya ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris?’  Jawabannya tergantung sama konteks lowongan yang kamu lamar.   

 

Kalau kamu melamar ke perusahaan multinasional, startup teknologi, atau posisi yang mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris, CV dalam bahasa Inggris adalah pilihan terbaik. CV bahasa Inggris menunjukkan kalau kamu punya kemampuan komunikasi yang baik dalam bahasa tersebut. Makanya, bisa jadi nilai tambah.   

 

Nah, kalau kamu melamar ke perusahaan lokal atau instansi pemerintah yang tidak mensyaratkan bahasa Inggris, CV dalam bahasa Indonesia lebih aman. Ini juga bikin CV kamu lebih mudah dipahami kalau rekruternya nggak fasih bahasa Inggris. 

 

Tapi, kalau lowongannya nggak menyebutkan preferensi bahasa, coba cek deskripsi pekerjaan atau website perusahaan. Kalau semuanya dalam bahasa Inggris, itu sinyal kuat buat bikin CV dalam bahasa Inggris, ya.  

 

Intinya, sesuaikan sama kebutuhan perusahaan dan lowongan. Kalau kamu apply ke perusahaan global, CV bahasa Inggris adalah pilihan yang lebih strategis. Tapi, apapun bahasanya, hindari kesalahan CV bahasa Inggris yang bakal kita bahas di bawah ini.  

 

Baca Juga:  Bingung CV ATS atau Kreatif, Mana yang Harus Dipilih?  

#3 7 Kesalahan CV Bahasa Inggris  

AD_4nXfkf-Bo3_D9Wmul5cia9sUjdnY-vy-2jr4N69gPGeXTRQ_KlBHf5TB-vcm66Z_dito93bV2taODamu7akVmg6cMRMpBCgXahUoDhJXaxQLCrGL7P5t3WQOir1WdPG4wKIdpJ5Pr?key=UPQt34-e4XQTXOgkESp-uA  

Nah, biar CV bahasa Inggris kamu makin stand out, ini dia kesalahan-kesalahan yang wajib kamu hindari.   

Kesalahan Tata Bahasa dan Ejaan (Grammar & Spelling Errors)  

Salah grammar atau typo adalah musuh terbesar CV bahasa Inggris. Bayangin, rekruter baca CV kamu dan nemu kalimat seperti  “I has experience”, padahal harusnya “I have experience”.  

 

Misalnya lagi, kamu nulis “mange team”, padahal harusnya “managed a team”. Kesalahan kecil kayak gini bikin CV kamu terlihat amatir dan nunjukin kalau kamu nggak teliti. Apalagi kalau lowongannya ada tulisan ‘fluent in english’.    

 

Biar aman, selalu proofread CV kamu berkali-kali sebelum dikirim. Kamu bisa pakai tools kayak  Grammarly  atau Hemingway buat cek grammar dan typo. Kalau masih ragu, minta temen yang jago bahasa Inggris buat review. Intinya, jangan sampe kesalahan kecil bikin peluang kamu lenyap.  

Terjemahan Literal dari Bahasa Indonesia  

Banyak yang bikin CV bahasa Inggris dengan cara nerjemahin langsung dari bahasa Indonesia karena nggak pengen ribet. Padahal, hasilnya sering kaku atau malah salah.   

 

Misalnya, “Saya lulus dengan nilai baik”, eh pas diterjemahin jadi  “I graduated with good grades,” Lebih natural kalau ditulis  “I graduated with honors”  atau “I achieved excellent academic results.”   

 

Terjemahan literal bikin CV kamu terdengar aneh dan nggak profesional di mata native speaker atau rekruter yang paham bahasa Inggris. 

 

Cara mengatasinya, tulis CV kamu dari nol dalam bahasa Inggris, jangan cuma nerjemahin CV bahasa Indonesia kamu sebelumnya. Kalau nggak yakin, cari contoh CV bahasa Inggris dari sumber terpercaya, kayak LinkedIn atau situs karir.  

 

Kamu juga bisa pelajari frasa-frasa umum dalam CV, misalnya “streamlined operations”  atau  “enhanced team performance.”  Kalau perlu, konsultasi sama temen yang fluent atau native speaker biar CV kamu terdengar natural.  

Format yang Tidak Ramah ATS  

AD_4nXdgFOKwBBLp65NPpuRByzvxg-lJY-oCgOIQy_6Fg60RiQ2uJCcMfwm2qvHLHoE-fVLuFd24HgwbxlS_7HmP0xB2y8ugqoXvLxdImnllfklTcxR2n9Qs9fMbFcYcU9cNegnd6MMU?key=UPQt34-e4XQTXOgkESp-uA  

Banyak perusahaan pakai ATS (Applicant Tracking System) buat nyaring CV. Sayangnya, banyak pelamar bikin CV dengan format yang bikin sistem ini gagal baca.   

 

ATS cuma bisa baca teks biasa. Jadi kalau CV kamu terlalu banyak desain, bisa-bisa langsung nggak kebaca dan ke-skip  

 

Hindari tabel, ikon, dan gambar. Tulis info penting seperti pengalaman kerja langsung di isi utama dokumen, bukan di header. Jangan lupa tambahkan kata kunci dari lowongan, misalnya “data analysis” atau “project management,” biar ATS lebih gampang nemuin CV kamu.  

Terlalu Panjang dan Nggak Fokus  

AD_4nXe7g0mTYM-we4UB545vqeSQDHh3NdmbqIeclzIuhrnewffzNW9iZ2G_y-7yRsKdN3vzmabcV0M1rdAU_DTRjY10Rc7KFAXePRKSJHFfoIYEacOvjwOVOmY7wNlTpVa-owLJqew93Q?key=UPQt34-e4XQTXOgkESp-uA  

CV yang kepanjangan dan isinya nggak nyambung bikin rekruter ilfeel. Misalnya, kamu lamar jadi Data Analyst tapi malah masukin pengalaman jadi ketua ekskul dance di SMA. Atau nulis semua kursus dari SD padahal nggak relevan.  

 

Idealnya, CV bahasa Inggris cukup 1-2 halaman, kecuali kamu punya pengalaman kerja 10+ tahun. Biar rekruter paham nilai jualmu, fokus aja pada pengalaman dan skill yang nyambung sama posisi yang dilamar.  

 

Tulis singkat aja tapi impactful, misalnya,  "Led a team of 5 to increase sales by 20%".  

 

Baca Juga:  12 Tips Interview Bahasa Inggris Beserta Contohnya!  

Tidak Menggunakan Action Verbs  

Banyak CV yang deskripsinya masih terdengar datar dan kurang menarik. Contohnya, “Responsible for managing team” atau “In charge of sales.”  

 

Padahal, ada banyak action verbs dalam bahasa Inggris yang bisa bikin CV kamu jauh lebih hidup dan powerful. Misalnya:  

 

  • Manajemen: Led a team of 10 to deliver a $500,000 project on tim
  • Marketing/Sales: Boosted sales by 30% through targeted campaigns
  • Teknologi: Developed an app with 10,000+ downloads
  • Pendidikan/Riset: Authored a research paper cited 50 times  

 

Intinya, pilih kata kerja aktif yang sesuai bidangmu dan tambahkan hasil yang terukur. Kalau butuh lebih banyak inspirasi, cek daftar lengkapnya di artikel ini:  

👉 185+ Powerful Verbs That Will Make Your Resume Awesome  

Tidak Menyesuaikan CV dengan Lowongan  

Salah satu kesalahan terbesar adalah ngirim CV yang sama buat semua lowongan. Setiap pekerjaan punya kebutuhan spesifik, dan CV yang generik nggak bakal nunjukin kalau kamu cocok buat posisi itu.   

 

Misalnya, apply jadi graphic designer tapi CV kamu cuma ceritain pengalaman administrasi. Rekruter bakal mikir kamu nggak ngerti apa yang mereka cari.  

 

Solusinya, selalu baca deskripsi lowongan dengan teliti. Masukin kata kunci dari lowongan, kayak “UI/UX design” atau “project management,” ke dalam CV kamu. Tulis ulang bagian pengalaman atau keterampilan biar relevan sama posisi yang dilamar.   

 

Misalnya, kalau lowongannya minta  “team collaboration,” ceritain pengalaman kamu yang nunjukin skill itu. Dengan ngelakuin ini, CV kamu bakal terlihat lebih tailored dan menarik.  

Informasi Kontak yang Tidak Profesional  

Meski sering dianggap remeh, tapi alamat email kayak “[email protected]” atau nomor telepon yang nggak aktif bikin kamu terlihat nggak serius. Rekruter sering cek info kontak ini buat follow-up, jadi kesalahan di sini bisa bikin kamu kehilangan kesempatan.  

 

Biar aman, pake alamat email profesional, misalnya “[email protected].” Pastikan nomor telepon kamu aktif dan bisa dihubungi. Kalau masukin link LinkedIn atau portofolio, cek dulu apakah linknya works dan kontennya up-to-date.   

 

Baca Juga:    Cara Memaksimalkan Personal Branding di LinkedIn  

 

Nah, sekarang kamu udah paham 7 kesalahan CV bahasa Inggris yang harus dihindari biar CV-mu dilirik rekruter! Tapi, kalau mau bikin CV yang benar-benar stand out, nggak cuma soal menghindari kesalahan lho. Kamu juga perlu skill yang relevan dan pengalaman praktis yang bisa ditonjolkan.   

Belum pernah bikin CV? Cek vidio ini yah..

 

Diana Febrian Dika

Diana Febrian Dika

I'm currently final year student at Airlangga University