Website

Search

Mengenal Tentang Apa itu Content Pillar & Cara membuat nya.

  • Share this:
Mengenal Tentang Apa itu Content Pillar & Cara membuat nya.

Apa itu Content Pillar

Content Pillar adalah topik utama yang akan berfungsi sebagai dasar bagi semua konten yang dibuat. Content Pillar merupakan salah satu strategi Digital marketing yang terdiri dari topik atau tema yang berkualitas tinggi. Content Pillar membantu menciptakan konsistensi dan kohesi dalam strategi pemasaran digital anda atau perusahaan. Misalnya, jika perusahaan Anda bergerak di bidang pemasaran digital, Content Pillar Anda mungkin mencakup topik seperti "Strategi SEO" atau "Pemasaran Media Sosial."

Fungsi dari Content Pillar ini adalah menentukan Niche brand/perusahaan mereka dan mendorong pertumbuhan mereka setelah mendapatkan target audiens nya. Dengan adanya content pillar, perencanaan konten pada sosial media ataupun website menjadi lebih mudah dan terstruktur. 

 

Jenis Content Pillar

  1. Promotional/Marketing Content Pillar

Promotional/marketing Content Pillar adalah content yang berfokus dengan mempromosikan produk/jasa yang dijual oleh brand/akun tersebut. Jenis content pillar ini dilakukan dengan membuat postingan yang menjual atau mempromosikan produk/jasa beserta dengan consideration yang bisa membantu audiens nya mendapat gambaran keunggulan pada produk/jasa tersebut. 

  1. Entertainment Content Pillar

Seseorang pernah mengatakan “orang-orang ingin sesuatu yang menyenangkan daripada hal-hal yang serius”. Disinilah Entertainment Content pillar yang akan menghibur para audiens. Entertainment Content pillar adalah content pillar yang merupakan konten yang menghibur audiens seperti Meme, kuis, cerita lucu, dll. Tujuan Entertainment content pillar ini adalah untuk melakukan interaksi(engagement) dengan para audiens dan meningkatkan keberadaan (awareness) brand di sosial media atau platform lain nya

  1. Educational Content Pillar

Selain menjual produk/jasa yang dijual, produk/jasa tersebut butuh sesuatu yang bisa membuat audiens yang melihat nya membuat pertimbangan yang bisa membuat mereka merasa butuh produk/jasa tersebut. Disinilah Education Content Pillar dibutuhkan untuk menjadi selling point produk/jasa. Jenis konten edukasi ini berisi informasi dan edukasi lengkap terkait dengan produk yang dijual. Informasi tersebut biasanya dijelaskan oleh para ahli di bidang tersebut. Jenis konten pillar ini bisa menjadi consideration point yang bisa meyakinkan audiens kita mengapa mereka membutuhkan produk tersebut. 

  1. Trending Content Pillar

 

Trend-trend yang sedang terjadi baik di dunia maya atau di dunia beneran bisa dimanfaatkan untuk sebagai bahan content pillar. Trending Content pillar adalah content pillar yang mengangkat sesuatu yang sedang viral atau yang sedang menjadi bahan perbincangan netizen. Hal-hal yang trending itu bisa seperti hari besar, lebaran, tahun baru, dll. Jenis konten seperti ini bisa berupa promosi, penyambutan, atau konten hiburan

Cara Membuat Content Pillar

Untuk mulai membuat Content pillar, kamu harus tahu dulu perusahaan yang kamu kerjakan/jalankan berfokus pada industri apa. 

 

  1. Riset Pasar & industri

Sao51dJ-FXMcPLPLAOjuX0ipvluvqidQvT9YEIqwoOvCCNLhusIy-mveGrhjqD8kmrQCC0L85ibReqPeOm8ivSO3eh3W7Dh31dGcTkdy4b_xOBUYk5sdgCLiEl8rjKyyxR-A4urggdiVltpXXl7K7Dg
Source: Soft Cookies Search volume (Ubersuggest)

 

 

Riset pasar dan industri adalah langkah awal sebelum mulai membuat Content pillar. Kenali dulu target pasar yang ingin kamu cari dan industri yang ingin kamu fokus. Perusahaan yang kamu jalani/kerja bisa kamu ketahui melalui produk yang kamu jualkan ke pasar. Pasar ingin sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan nya. Carilah yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kalau sudah menemukan pasar yang sesuai dengan produk yang kamu jualkan, berarti itulah target pasar mu. Melakukan riset industri bisa kamu lakukan dengan melakukan riset keyword di Tools kamu (seperti SEMRush atau Ahrefs) ataupun dengan mencoba menggunakan Search Engine (seperti Google) dengan mengetik jenis produk yang kamu jual,

  1. Riset Trend

9a1KHKErn9uvJYOxeC6jNnkgABXpjnqkGqhHKX7Y8eamiOtzR6sXGLSB3_hK75d7Qwll1i-kcRunBG18vaaLYcVkc1rVHlSw04p9Wavn_CZ67f6HUNWucgxmiZ48UpnIDvAYsG73VppfKOBwIPr6GCY
Source: Ahrefs Keyword Generator

 

Trend adalah apa yang sedang banyak dibahas oleh orang-orang atau pasar. Seperti Trend Boba milk tea yang sedang booming di pasaran minuman, gerobak Teh solo yang menyegarkan pasaran, atau . Trend adalah yang yang sedang populer di pasar dan bisa kamu manfaatkan untuk menjadi bahan promosi atau bahan konten. Riset trend bisa kamu lakukan dengan membaca berita di sosial media, platform berita, atau di Search engine. 

  1. Riset Kompetitor

SbY2M-mWxpGRgIKrMqh7e8uECqHMrtTABwEr4NoF4SQW5oelAVW0gV0e7Gw4lG5mBVO84Vf0utDi9Y3VANNqk--1eL4wM6sQ4ZFTB3d2cgi-m-GhT5fwi9jl6zpo5C6qkeL8pPEzDdv4Cup1RSJtlKA

Kamu tidak sendirian yang menjual jenis produk yang sama. Kamu tidak butuh teknik marketing atau branding yang kuat. Kamu hanya perlu mengintip potential kompetitor kamu yang bisa menjadi kompetisi yang kuat. Melakukan riset kompetitor bisa kamu lakukan dengan menggunakan tools analisis yang bisa menganalisa akun sosial media dan/atau website perusahaan. Tools yang bisa kamu pakai untuk menganalisa kompetitor kamu bisa menggunakan SEMRush ataupun SEO Meta 1 Click. 

  1. Riset performa Konten

lWcQWTbZ058sPNwdoth1-qsfGfnqpS_2MbmibvhOIzpPbya-q3J5oVQuuKA-mYbraRmRTwFU73kl7O1vRfRLCgQvqPaXR-AetQ3hLHmuxUGEB5G2lh6ZKqwmaCC-bXm8dwc6QxX5rhrA1NV3RZQh3fQ
Source: ViralFindr.com

 

Di tahun 2024, kamu bisa menggunakan AI untuk melakukan analisis performa konten, website, ataupun akun sosial media. Tingkat engagement, likes, komentar, rata-rata tingkatan Likes & komentar, dll. Dengan melakukan riset performa konten, kita bisa mengetahui perilaku pasar dengan konten tersebut. Membaca komentar pada konten kompetitor bisa mempelajari suka dan duka dari konten tersebut. 

  1. Mulai Menyusun & promosi Content Pillar

tqETsvULbOOwSvONNR8LX2eSddbx2n0xU-NCPlJx6RpBvUZ086fEVDjV083EYL_ZV-JheeVYg3CiEFNdBio16nd4wvYETm-esxga4Inw6NwflGIwgfw0DeUPyen5BKlNa7gBZEFeTENvhQUq7jSQJ3A
Source: Whimsical (Mindmap Keyword Kopi)

 

Hasil riset yang telah dilakukan bisa mulai disusun dan mulai membuat konten yang bisa menarik audiens berdasarkan dari hasil riset. Cara penyusunan Content pillar bisa mulai dengan membuat mind map berdasarkan dengan hasil riset keyword yang telah ditemukan, Brainstorm ide dengan tim riset, mencari ide dari kompetitor yang bisa menjadi referensi, dan menulis ide-ide yang ditemukan oleh tim.  

Contoh Content Pillar

Setelah mengetahui apa Content pillar, jenis-jenis nya, dan cara pembuatan content pillar, kamu bisa mempelajari nya lewat contoh studi kasus di bawah ini. Anggaplah kamu sedang bekerja di perusahaan digital marketing. Kamu didatangi oleh tiga klien yang memiliki fokus industri yang berbeda. Mari kita simak dari 3 contoh studi kasus ini.

Studi kasus #1

Kamu diminta oleh seorang klien yang bergerak di bidang minuman. Klien tersebut ingin meningkatkan keberadaan online (Online Presence) mereka dan memperluas pangsa pasar nya. Produk yang mereka jual adalah minuman energi. Target audiens mereka adalah konsumen yang butuh minuman energi dan orang-orang yang suka berolahraga dan butuh energi tambahan untuk tetap semangat. Jadi, Kamu memiliki tugas untuk membuat sebuah konten pilar yang bisa meningkatkan awareness dari brand tersebut. Jenis konten yang akan digunakan adalah konten edukasi dan trivia yang berupa 

  • Blog Artikel: “Tetap semangat dengan mengikuti  5 Tips untuk Menjaga Energi Sepanjang Hari”

  • Post Video Shorts: “Rutinitas Pagi yang Sehat untuk Tetap produktif setiap hari”

  • Post carousel: “Kenali Manfaat Minuman Energi dalam Olahraga”

Hasil dari konten pilar seperti ini, klien berhasil menarik perhatian audiens yang peduli dengan kesehatan dan kebugaran mereka. Dengan fokus pada Pilar Konten "Gaya Hidup Aktif dan Sehat." Ini membantu mereka memperluas pangsa pasar mereka ke konsumen yang sadar akan gaya hidup sehat.

Studi Kasus #2

Klien selanjut nya adalah klien yang bergerak di bidang Digital marketing. Mereka ingin meningkatkan online presences mereka untuk menarik klien baru. Target audiens mereka adalah klien yang memiliki bisnis kecil dan ingin maju ke dunia digital. Jasa yang mereka tawarkan adalah jasa pembuatan website, desain grafis, SEO, dan Google ads. jadi, kamu memiliki tugas dalam membuat konten pilar yang bisa meningkatkan online presence. Jenis konten yang akan digunakan adalah:

  • Video short: “Jangkauan jadi luas! Penting nya bisnis masuk ke dunia digital.”

  • Blog Artikel: “Komponen Penting dalam Pembangunan Website! Jangan ada yang Lewat!”

  • Video tutorial: “Viral! Cara Ampuh bisnis bisa #1 di Google.”

Hasil dari Konten pilar seperti ini, klien berhasil menarik klien potensial yang mencari strategi pemasaran yang inovatif dan efektif dengan memfokuskan Pilar Konten mereka pada "Inovasi dalam Pemasaran Digital."

Studi Kasus #3

Klien yang ketiga ini adalah klien yang bergerak di bidang fashion dan baju. Mereka ingin meningkatkan jangkauan (Reach) mereka lebih luas dan juga brand awareness nya. Target audiens yang mereka inginkan adalah orang-orang yang ingin tampil lebih stylish. Produk yang mereka jualkan adalah produk baju & celana untuk pria & wanita muda. Jadi kamu memiliki tugas dalam membuat konten pilar yang bisa meningkatkan reach yang lebih luas. Jenis konten yang akan digunakan adalah:

  • Blog artikel: “Tren Fashion Musim Ini yang Wajib Anda Coba”

  • Video tutorial: “Tips Berbusana untuk Penampilan yang Stylish”

  • Post carousel: “Panduan Berpakaian Sesuai dengan Tren Terkini”

Hasil dari konten pilar seperti ini, brand klien berhasil membangun komunitas online yang aktif dan terlibat dengan fokus pada konten pilar nya. Komunitas ini membantu meningkatkan kesadaran brand dan memperluas jangkauan mereka ke pembeli yang peduli akan mode dan gaya.

Mengapa Content Pillar Penting?

  1. Perancangan Konten Terukur

Content pillar bisa membantu para Content creator atau content writer untuk membuat konten yang lebih terstruktur dan terarah. Tim kreatif baik content creator atau content writer pasti memiliki kesulitan dalam mencari ide-ide yang bisa mereka bikin untuk mempromosikan brand/produk mereka. Dengan Content pillar, pencarian ide bisa lebih mudah dan perancangan konten bisa terukur & konsisten. 

  1. Brand Konsisten

Brand yang konsisten dengan niche nya memiliki peluang untuk dipercayai dan peningkatan konversi. Dengan menetapkan konten pilar yang jelas, kamu dapat memastikan bahwa pesan yang kamu sampaikan kepada audiens konsisten. Ini akan membantu membangun dan memperkuat brand niche di mata pelanggan.

  1. SEO website meningkat

Content pillar membantu website memiliki konten utama yang berkualitas tinggi dan terstruktur. SEO bisa membantu mempromosikan konten tersebut menjadi peringkat tertinggi. Dengan konten yang berkualitas dan terstruktur, para audien akan menyukai website tersebut dan akan memiliki kenaikan kunjungan. SEO akan membuat Search Engine tersebut meningkatkan peringkat nya. 

  1. Peluang pembelian/konversi meningkat

Dengan konsistensi branding, konten yang terukur, dan audiens yang sesuaipeluang pembelian dari audiens bisa meningkat dan konversi pada audiens bisa meningkat. Konten berkualitas tinggi adalah nilai penentu yang bisa naik nya pembelian dan konversi. Dengan konten tersebut, pembeli akan merasa yakin dengan brand dan produk yang dijual. Selain konten, optimasi butuh diperhatikan juga seperti keyword, backlink, dll. Dengan optimasi yang benarpeningkatan akan lebih banyak karena penyampaian ke banyak orang dan sesuai dengan target pasar

Conclusion

Inilah pengertian dari Content Pillar, Jenis-jenis Content Pillar, contoh-contoh content pillar, dan Pentingnya content pillar. Teori ini mungkin akan memiliki kesulitan untuk digambarkan. Kalau kamu ingin memiliki gambaran secara realistis di dunia kerja, kamu bisa ikut ke Bootcamp Digital marketing. Di sana kamu bisa belajar selain tentang content pillar, kamu juga akan belajar cara mengelola akun bisnis dan cara melakukan post konten yang bisa meningkatkan sales dari brand tersebut. Project yang kamu kerjakan ini bisa brand yang sudah terkenal, brand yang kamu jalankan atau dari teman, atau project bohongan (dummy project) yang bisa kamu temukan di luar. 

 

Baca juga: Masih Bingung? Ini Perbedaan Copywriting dan Content Writing!

Ray Prasetya

Ray Prasetya