Kehadiran chat gpt memang cukup menghebohkan beberapa tahun belakangan ini. Kemampuannya menjawab berbagai pertanyaan dan masalah menjadikannya salah satu artificial intelligence f avorit.
Fiturnya yang mampu mengatasi permasalahan bukan hanya dapat digunakan untuk pekerjaan yang bersifat teknis saja. Ini juga dapat membantu dan menyederhanakan tugas seorang Human Resource yang mana hubungannya erat dengan perekrutan karyawan. Pada artikel kali ini Harisenin akan membahas 12 cara memanfaatkan chat GPT untuk perekrutan. Simak selengkapnya disini!
Apa itu Chat GPT?
Source: Pexels.com
Artificial intelligence yang satu ini merupakan singkatan dari “Chat Generative Pre-Trained Transformer”. Ini merupakan model bahasa alami berbasis transformer yang dikembangkan oleh OpenAI.
Rancangan pada model ini seperti percakapan berbasis teks, responnya pun akan dibuat se-relevan mungkin dan juga terstruktur berdasarkan masukan yang diberikan oleh pengguna.
Kemampuan chat GPT adalah mampu memahami dan menghasilkan teks yang sangat kompleks dan unik. Menggunakan jutaan parameter yang terlatih dari sejumlah besar data teks yang beragam.
Hal ini bisa terjadi sebab, proses pelatihan menerapkan metode machine learning yang disebut unsupervised learning atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan pembelajaran tanpa pengawasan.
Dalam metode pembelajaran ini, chat GPT diberikan teks dari sumber yang beragam, seperti buku, artikel, berita, dan web teks lainnya. Kemudian ia akan mencoba mempelajari dan mengenali pola serta hubungan dari teks tersebut dan menghasilkan respon yang masuk akal bagi pengguna.
Saat ini banyak masyarakat yang bergantung pada chat GPT, mulai dari membantu penulisan, menjadi asisten pribadi hingga membantu HR menyelesaikan pekerjaan. Penggunaan alat ini bagi seorang HR biasanya untuk mengumpulkan survei dan menulis email kepada kandidat.
Selain itu, pekerjaan HR lainnya juga mampu dioptimalkan, mulai dari proses rekrutmen, pelatihan dan pengembangan karyawan hingga perfomance management.
Tips Menggunakan Chat GPT untuk Perekrutan
Source: Pexels.com
Pemanfaatan chat GPT oleh HR untuk perekrutan dapat digunakan untuk menyaring kandidat pada awal lamaran pekerjaan. Ini bisa dilakukan dengan mengekstrasi informasi dari CV dan surat lamaran, memeriksa kualifikasi apakah cocok atau tidak serta memberikan peringkat guna memudahkan seleksi tahap awal.
Alat ini juga dapat membantu dalam hal interview, yakni dengan mencari contoh pertanyaan wawancara yang bisa disesuaikan dengan lowongan pekerjaan yang sedang dibuka. Selain itu, karyawan baru juga menggunakan chat GPT AI untuk menjawab pertanyaan terkait proses on boarding sehingga pengalaman akan lebih lancar dan efisien.
Namun, sebelum kamu menggunakan alat tersebut untuk perekrutan baiknya simak dulu beberapa hal yang perlu diingat tentang penggunaan alat ini. Berikut Harisenin berikan beberapa tips nya:
#1. Bersikaplah Spesifik
Tuliskan sejelas dan se-spesifik mungkin apa yang kamu cari dan butuhkan pada prompt. Hal ini guna menghindari jawaban yang sifatnya umum. Memberikan tujuan dan konteks sangatlah penting untuk menulis promopt yang baik.
#2. Sempurnakan
Meskipun pertanyaan kamu sudah terjawab dan puas dengan jawaban tersebut. Sebaiknya gunakan pertanyaan lanjutan dan intruksi tambahan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
#3. Jangan memasukan data kandidat apapun
Pekerjaan sebagai Human Resource pastinya mempunyai banyak pengetahuan terkait data para calon kandidat. Data kandidat merupakan privasi dan sebaiknya tidak disebar pada siapapun termasuk menuliskan nya pada prompt chat GPT AI. Hal ini mancakup nama kandidat dan informasi terkait lainnya.
#4. Selalu review dan edit
Setelah mendapatkan jawaban, pastikan untuk selalu membaca dan mereview ulang jawaban tersebut. Verifikasi hasil sebelum menggunakannya serta edit teks yang dihasilkan.
#5. Pilih mana yang tidak harus menggunakan chat GPT
Sebelum menggunakan alat ini untuk membantu peroses perekrutan, baiknya rapatkan dulu bersama tim. Kemudian tentukan tugas perekrutan seperti apa yang akan menggunakan alat ini.
Chat GPT dapat berfungsi dengan baik untuk beberapa tugas dan lowongan pekerjaan. Namun, alat ini mungkin tidak akan berfungsi dengan baik untuk tugas dan lowongan pekerjaan lainnya.
#6. Jaga agar tetap personal
Selama tahap sourcing, menjangkau kandidat potensial dengan pesan yang dipersonalisasi adalah hal yang penting. Pesan yang dihasilkan oleh chat GPT AI bisa jadi merugikan, baik itu mengirim email outreach , offer ataupun negosiasi gaji.
Sebab pesan yang berasal dari alat tersebut terkesan kurang personal.
Menyebabkan orang-orang mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap proses perekrutan. Jika hal tersebut terjadi akan berdampak pada nama brand perusahaan.
Baca Juga: HR Wajib Tahu, Berikut 7 Tools Membantu Proses Hiring
Chat GPT Prompt untuk Perekrutan
Source: Pexels.com
Menggunakan chat GPT untuk perekrutan pertama - tama harus mengetahui kebetuhannya terlebih dahulu. Para rekruter dan talent acquisition dapat menggunakan alat ini untuk berbagai tugas di seluruh tahapan proses. Berikut prompt untuk setiap tahapan proses perekrutan:
#1. Menulis Job Description
Chat GPT mampu membantu tugas human resource untuk menghasilkan basis job description yang nantinya dapat digunakan secara internal. Selanjutnya bisa ditanyakan pada recruiter atau hiring manager guna memastikan keselarasan dengan apa yang mereka cari sebagai kandidat ideal.
#2. Membuat Lowongan Pekerjaan
Prompt ini memberikan template yang bisa digunakan sebagai basis untuk membuat iklan lowongan pekerjaan. Sesuaikan job requirements dengan menyertakan fasilitas dan benefits yang membuat bekerja di perusahaan adalah hal terbaik, sertakan juga nama dan lokasi perusahaan.
Agar mendapatkan tanggapan yang spesifik, kamu juga bisa menyertakan penjelasan singkat tentang company culture dan tim. Selain itu, kamu juga bisa menjadikan lowongan pekerjaan menjadi SEO Friendly dengan meminta chat GPT menyertakan keyword industri dan job-specific yang relevan.
#3. Temukan alternatif job title untuk sourcing
Terinspirasi oleh Moritz Fischer seorang Talent Acquisition Specialist , ia menggunakan alat ini untuk mencari kandidat yang relevan. Mengetahui alternatif jabatan sangatlah penting pada dunia kerja saat ini.
Perusahaan dan individu terus - menerus menemukan jabatan yang berbeda namun dengan peran yang hampir sama. Fischer mengatakan hal ini dapat meningkatkan kualitas kandidat yang dicari terutama pada hard-to-fill role . Serta kecepatan para rekruter dalam menentukan kandidat profil yang relevan.
#4. Mengirimkan kandidat outreach email
Prompt ini dapat memberikan contoh email outreach yang sudah memiliki beberapa detail, seperti nama perusahaan, benefit yang mana cukup siap untuk dikirim kepada kandidat. Kamu juga bisa meminta chat GPT menyertakan beberapa detail yang hilang.
Banyak perusahaan yang menggunakan template email seperti ini untuk mengjangkau kandidat. Namun, Hal ini terkadang membuat para kandidat enggan bekerja di perusahaan sebab email tersebut kurang personal. Kamu bisa menggunakan chat GPT untuk membentuk kerangka awal, kemudian menambahkan sentuhan personal.
#5. Membuat LinkedIn post
Meskipun personalisasi tidak terlalu penting dibandingan email outreach kepada kandidat. Kamu tetap bisa membuat postingan LinkedIn menonjol. Jika tidak ingin postingan linkedIn sama dengan yang lainnya.
Miliki cara berkomunikasi yang berbeda, tone yang unik, atau mungkin bisa menambhakan “company glosarium”. Ini bisa menjadi sesuatu yang membedakan hasil chat GPT mu dengan perusahaan lain
#6. Memberikan briefing kepada kandidat sebelum wawancara
Dengan menggunakan prompt chat GPT ini kamu juga bisa membuat email pre-interview yang jelas dan baik bagi para kandidat. Ini sudah memenuhi kebutuhan dan juga terstruktur dengan baik. Kamu juga bisa mengubahnya berdasarkan preferensi dan mengatur beberapa paragraf untuk menyusun email secara berbeda.
Untuk memberikan rincian lebih lanjut kepada kandidat dan menjadikan email lebih pribadi, kamu juga bisa menambahkan beberapa nama anggota tim yang akan ikut serta dalam proses wawancara. Kandidat berkemungkinan akan mencari profil mereka lewat LinkedIn untuk lebih mempersiapkan wawancara.
#7. Berikan pertanyaan berdasarkan role dan jenis
Chat GPT dapat digunakan sebagai alat untuk mencari sumber ide and inspirasi, sehingga kamu bida menggunakannya sebagai upaya mencari list pertanyaan untuk interview.
Gunakan pertanyaan lanjutan untuk menggali lebih dalam, seperti skill problem sloving atau kapasistas mereka apabila bekerja pada sebuah tim yang cross-functional . Apapun yang ingin kamu tanyakan saat wawancara.
#8. Work test check
Hal ini juga terinsipirasi oleh Talent Acquisition Specialist bernama Moritz Fisher. Ia menggunakan alat ini untuk menyempurnakan desain work test untuk para kandidat. Ia memeriksa apakah work test yang dibuat oleh hiring managers dapat diselesaikan oleh chat GPT AI atau tidak. Jika work test tersebut dapat diselesaikan oleh AI, pihak divisi human resource perlu mendesain ulang agar lebih spesifik dan praktis.
#9. Menghasilkan email penolakan
Prompt ini mampu menghasilkan basis template untuk membuat rejection email. Detail seperti nama perusahaan, informasi kontak masih perlu ditambahkan. Selain kedua hal tersebut, template ini sudah siap digunakan.
Rejection email ini tidak perlu dipersonalisasi, sebab dianggap akan menimbulkan diskriminasi. Kamu juga masih perlu membaca email nya secara menyeluruh sebelum mengirimkannya untuk memastikan email tersebut tidak menyebutkan hal - hal yang tidak seharusnya tercantum.
#10. Offer email
Menggunakan prompt ini akan menghasilkan template email offering yang bagus. Pastikan email ini sudah disetujui oleh pihak - pihak yang bersangkutan sebelum mengirimkannya pada kandidat. Kamu juga perlu ruang untuk mempersonalisasikan pada offer email ini. Sebab, akan menyambut anggota tim baru untuk perusahaan. Sesuatu harus tertulis seperti “manusia” didalamnya.
#11. Negosiasi gaji
Prompt chat GPT AI juga mampu menghasilkan basis template email negosiasi yang kuat untuk dikirimkan kepada kandidat. Namun, kamu masih harus menambahkan nama perusahaan dan tunjangan spesifik serta nama HR representative yang dapat dihubungi untuk mendiskusikan salary expectation.
Prompt chat GPT AI juga mampu menghasilkan basis template email negosiasi yang kuat untuk dikirimkan kepada kandidat. Namun, kamu masih harus menambahkan nama perusahaan dan tunjangan spesifik serta nama HR representative yang dapat dihubungi untuk mendiskusikan salary expectation.
#12. Onboarding
Ketika offering dan negosiasi gaji sudah selesai dilakukan, kini tiba saatnya proses on boarding atau penyambutan anggota tim baru. Prompt ini akan membantu kamu mendapatkan gambaran terkait pertanyaan umum yang mungkin dimiliki oleh karyawan baru.
Kamu juga bisa menyesuaikan permintaan lebih lanjut dengan menyertakan jenis peran tertentu atau industri tempat kamu bekerja.
Sekian artikel tentang 12 cara memanfaatkan chat GPT untuk perekrutan. Semoga bisa menambah wawasan untuk kamu ya! Jangan lupa subscribe newsletter Harisenin supaya tidak ketinggalan artikel terbaru. Kamu juga bisa tanya - tanya ke Career Support atau DM Minse di Instagram ya.