Pada era yang semuanya serba teknologi pastinya masyarakat sudah sangat familiar dengan istilah Internet. Berbagai macam jenis informasi bisa didapatkan dengan mudah hanya dengan membuka browser dan mengetik kata kunci di search engine.
Meskipun mencari informasi adalah hal yang mudah untuk saat ini, ada kalanya informasi tersebut salah dan kurang relevan dengan yang dibutuhkan. Adanya permasalahan seperti ini menjadi alasan munculnya sesuatu yang baru guna memperbaiki yang sudah ada.
Beberapa waktu kebelakang muncul istilah baru yakni Web 3.0 yang disebut sebagai masa depan internet. Nah, untuk yang belum tau apa itu Web 3.0 Harisenin akan memberikan penjelasan dan apa pengaruhnya pada dunia internet. Simak selengkapnya disini!
Pengertian Web 3.0
Sebagai seorang web developer penting untuk mengikuti tren terbaru khususnya dalam dunia internet dan website . Hal ini termasuk mengetahui tentang Web 3.0, meskipun masih dalam proses pengembangan tetapi sudah santer terdengar bahwa ini akan menjadi revolusi dalam cara menggunakan internet.
Untuk mengetahui lebih lanjut sebaiknya pahami dulu terkait pengertiannya. Web 3.0 adalah versi terbaru dari World Wide Web yang diharapkan merevolusi cara kita menggunakan internet.
Menggunakan basis blockchain dan sistem yang terdesentralisasi yang mana dapat memastikan bahwa tidak ada pihak lain, seperti pemerintah atau perusahan dapat mengontrol atau melihat apapun yang kalian lakukan di internet.
Konsep Web 3.0 berfokus pada ekosistem internet yakni trustless dan permissionless . Untuk konsep trustless , interaksi pengguna akan mengandalkan algoritma komputer tanpa membutuhkan perantara pihak ketiga. Sedangkan untuk permissionless , tidak perlu izin otoritas tertentu sehingga data pengguna akan tetap terjaga.
Web 3.0 akan menggunakan machine learning dan artificial intelligence (AI) yang mana dapat berinteraksi dengan sistem, manusia dan juga perangkat rumah. Dengan hal ini bisa memberdayakan platform yang lebih cerdas dan juga adaptif.
Kemunculan istilah Web 3.0 ini bukan merupakan suatu hal yang tiba-tiba, melainkan penyempurnaan dari Web 2.0 yang masih mempunyai banyak kekurangan. Jenis internet yang kita gunakan saat ini merupakan Web 2.0 yang memiliki fitur interaktif dan dinamis sehingga bisa mengajak orang untuk berkolaborasi satu dengan yang lain.
Pada awalnya Web 3.0 disebut sebagai web semantik oleh Tim-Berners Lee. Beliau merupakan penemu World Wide Web . Hadirnya ini ditujukan guna menjadi internet yang lebih mandiri, cerdas dan juga terbuka. Nantinya jaringan tidak hanya memahami konsep dan makna saja, tapi juga menggunakan hubungan logis sehingga menggali informasi menjadi lebih relevan dan sesuai keinginan.
Web baru ini akan lebih dari sekedar peningkatan dari versi sebelumnya, ini akan menjadi perombakan besar dalam hal bagaimana data disimpan dan dibagikan.
Fitur - Fitur yang dimiliki Web 3.0
Jika kalian merasa fitur yang dimiliki internet saat ini sudah canggih, tentu saja itu salah!
Pada web 2.0 kita sudah sangat familiar dengan platform-platform besar seperti, Facebook, Instagram, Google, Amazon, Youtube dan masih banyak lagi. Namun, pada jaringan baru ini akan muncul platform-platform lain yang lebih modern dan juga menarik pastinya.
Mengutip dari Coinmarketcap.com beberapa perusahaan ini sedang berusaha atau sudah mempunyai produk yang diubah menjadi aplikasi Web 3.0. Perusahaan tersebut diantaranya Apple, Amazon dan Google.
Terdapat beberapa aplikasi yang mengusung fitur AI guna membantu penggunanya, yakni Alexa milik Amazon, Siri milik Apple dan juga Bixby milik Samsung. Selain itu, ada juga Wolfram Alpha yang akan memberikan jawabannya secara langsung, bukan lagi menampilkan halaman pencarian dari search engine.
Memasuki era Web 3.0 adalah hasil penggabungan teknologi yang nantinya akan menghasilkan konsep yang jauh lebih canggih. Oleh karena itu, Harisenin akan memberikan beberapa fitur menarik yang dimiliki oleh Web 3.0. Berikut diantaranya:
#1. Artificial Intelligence (AI)
Memiliki definisi dalam bahasa indonesia yang disebut dengan Kecerdasan Buatan merupakan penggabungan antara kemampuan semantik dengan pemrosesan bahasa alami. Komputer memiliki sifat seperti manusia yakni dalam memahami informasi untuk memberikan hasil yang relevan dengan waktu cepat. Mampu menetralisir jika ada korup, seperti ulasan produk yang hanya memihak sebelah, penilaian curang dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, dibutuhkannya fitur ini dalam Web 3.0 guna memilih dan mempelajari mana yang asli dan palsu sehingga memberikan hasil yang valid.
#2. Web Semantik
Memiliki kemampuan pencarian dan juga analisis dalam memahami kata daripada keyword atau angka. Dengan adanya ini, komputer berkemungkinan memecah kode makna serta emosi dengan menganalisis data yang banyak dari web meliputi transaksi, hubungan manusia dan juga konten.
#3. Blockchain
Hal ini berguna untuk mengamankan data pengguna dan dienkripsi. Dengan adanya ini akan mencegah oknum atau perusahaan besar menggunakan dan mengendalikan data pribadi untuk tujuan mencari keuntungan.
#4 . Ubikuitas
Mempunyai kapasitas untuk berada dimana saja. Layanan internet dan juga konten dapat diakses dimanapun dan kapanpun bukan hanya dari laptop dan handphone namun juga di beberapa perangkat. Tumbuhnya Web 3.0 ditengah-tengah masyarakat berharap akan membawa ke tingkat yang baru.
#5. Grafik 3D
Sudah banyak digunakan secara luas di web dan layanan internet. Grafik 3D ini nantinya akan diterapkan di panduan museum, E- commerce, game komputer, konteks geospasial, maps dan masih banyak lagi.
#6. Konektivitas
Adanya Web 3.0 menjadikan informasi akan lebih terhubung karena adanya metadata semantik yang berguna untuk memberikan pengalaman berkembang ke tingkat konektivitas yang lain memanfaatkan informasi yang ada.
#7. Terdesentralisasi
Seperti yang sudah disebut sebelumnya, pada Web 3.0 data akan terdesentralisasi. Artinya layanan dan aplikasi akan terbebas dari otoritas pusat dan akan diaktifkan dalam pendekatan terdistribusi. Para pengguna bisa tetap mempertahankan kepemilikan data dan aset digital sehingga aman saat memasuki layanan internet tanpa dilacak.
Perbedaan Web 2.0 dan Web 3.0
Web ini hadir bersamaan dengan hadirnya sosial media. Dengan demikian Web 2.0 dikenal juga sebagai Web Sosial. Jaringan internet yang satu ini telah menciptakan berbagai platform dimana para pengguna nya bisa membaca, membagikan, dan memberikan informasi dengan waktu cepat yang juga dapat diakses oleh siapapun.
Adanya berbagai jenis platform sosial media pada era ini menelurkan berbagai jenis pekerjaan dan industri baru contohnya seperti digital market , media digital hingga influencer . Namun, terdapat masalah atas kemunculan web 2.0 ini yaitu, penggunaan internet hanya terdesentralisasi pada beberapa perusahaan saja dimana perusahaan tersebut merupakan yang melakukan monopoli terhadap konten dan akses informasi internet.
Hampir semua orang di muka bumi ini menggunakan platform Google untuk mencari sesuatu. Mereka memiliki hak akan data pribadi pengguna nya, karena hal ini sering terjadi masalah seperti data bocor, dicuri hingga diretas untuk dimanfaatkan bahkan digunakan untuk tindakan kriminal. Platform-platform besar “memaksa” pengguna untuk percaya kepada mereka dalam mengamankan dan tidak menyalahgunakan data pribadi.
Pada era Web 2.0 yang mana masih digunakan hingga sekarang, penyedia platform memiliki tanggung jawab sebagai pihak ketiga yang menyimpan data hingga dana pribadi penggunanya.
Sedangkan pada Web 3.0, para pengguna tidak perlu mempercayai untuk mengamankan dana serta data yang kalian punya. Sebab, semua sudah diatur oleh algoritma serta program smart contact .
Blockchain berfungsi untuk menyimpan dan mengatur semua proses penyimpanan data secara rahasia dan transparan. Semua bisa bertransaksi satu sama lain tanpa ada pihak ketiga yang bertugas mengizinkan dan menyimpan data pribadi pengguna.
Dengan demikian yang membedakan Web 2.0 dan Web 3.0 antara lain, Jika Web 2.0 hanya memfasilitasi pengguna nya untuk Read dan Write saja. Web 3.0 memfasilitasi untuk Read-Write-Own , karena pengguna memiliki kepemilikan penuh atas aset dan jaringannya.
Bagaimana Pengaruhnya di Dunia Internet
Perbedaan dasar antara Web 2.0 dan Web 3.0 berada di desentralisasi dan blockchain yang dimilikinya. Kedua hal tersebut sangat berguna yang mana para pengguna tidak perlu khawatir tentang data pribadi dan juga tidak ada campur tangan dari pihak lain.
Selain kedua basis penting tersebut, terdapat komponen penting lain yang membuatnya semakin canggih, yaitu composability . Keberadaan kualitas komposisi ini memungkinkan penggunaan secara open source dengan banyak orang serta mampu berkembang lebih cepat apabila dibandingkan dengan sistem yang masih sentral
Saat ini Web 3.0 memang masih melalui tahap pengembangan, harapannya akan lebih user friendly dan efisien. Dengan kemampuan pencarian yang lebih baik dan navigasi intuitif akan lebih aman, sebab enkripsi dan otentikasi data lebih baik.
Para hacker akan dipersulit untuk menembus jaringan dan mencuri informasi. Dengan munculnya Web 3.0 dapat memberikan dampak yang signifikan di internet serta menjadikannya lebih ramah pengguna dan aman.
Banyak cara yang dapat dilakukan para Web Developer untuk mengetahui lebih lanjut terkait Web 3.0 ini, diantaranya dengan menghadiri konferensi atau meet - up yang membahas tentang topik tersebut, membaca artikel atau menonton video online. Terakhir, web developer juga bisa mencoba bereksperimen dengan beberapa teknologi terkait Web 3.0 guna mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang cara kerjanya.
Sekian artikel terkait apa itu Web 3.0 yang Harisenin sudah rangkum. Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu.
Kalo tertarik untuk belajar dan berkarir di bidang web developer , kalian bisa langsung cari tahu bootcamp full stack web developer nya di Harisenin.com atau tanya-tanya dulu di Career Support!
Subscribe newsletter dari harisenin.com untuk mendapatkan update artikel terbaru.