Website

Search

Tingkatan Influencer yang Harus KOL Specialist Ketahui!

Tingkatan Influencer yang Harus KOL Specialist Ketahui!

Risers, kamu sadar  nggak  kalau media sosial sekarang ini lebih banyak konten video pendek untuk melakukan promosi sebuah brand.  Nah , biasanya brand melakukan kerja sama dengan para  influencer  karena mereka bisa bantu menjangkau target market yang sesuai  niche .  

Namun sebagai seorang KOL Specialist, sebelum memutuskan berkolaborasi dengan, kamu harus memahami tingkatan  influencer  agar strategi pemasaran tepat sasaran.  Nah biar lebih paham,  yuk  simak artikel berikut!  

Apa Itu Influencer?  

Influencer     adalah orang yang memiliki banyak pengikut ( followers ) di media sosial dan punya pengaruh pada bidang tertentu seperti kecantikan, makanan, fashion dan lainnya. Seorang  influencer  juga punya kemampuan memengaruhi keputusan seseorang melalui konten yang mereka buat.  

 

Dalam dunia  marketing influencer  berperan sebagai jembatan antara brand dan konsumen dengan cara yang lebih personal. Mereka akan membantu membangun kepercayaan konsumen dan memperkenalkan produk sehingga nantinya akan meningkatkan penjualan.  

 

Tapi  Influencer  sama KOL ini beda ya Risers, kalau KOL punya kemampuan profesional di bidang tertentu, contohnya dokter.  Nah , kalau  influencer  biasanya dikenal karena punya kedekatan sama audiens di dunia digital. Tapi, keduanya sama-sama penting membantu brand dalam menjalankan sebuah kampanye.  

 

Baca Juga: Kenali Perbedaan Influencer, Buzer, Endroser 

Jenis Influencer Berdasarkan Konten  

Tiap  influencer  memiliki  niche  yang berbeda sehingga mereka punya audiens dan strategi komunikasi yang unik untuk para pengikutnya. Berikut beberapa  tipe-tipe influencer berdasarkan industri dan konten yang mereka buat.  

 

Jenis-jenis Influencer  

 

  • Beauty , berfokus pada produk  skincare make up dan tips kecantikan. Selain itu juga memberikan  review  dan tutorial menggunakan produk.
  • Fashion , memberikan rekomendasi tren busana, inspirasi outfit dan gaya berpakaian.
  • Lifestyle , biasanya membagikan konten seputar hobi dan kehidupan sehari-hari hingga rekomendasi produk.
  • Health , konten yang disajikan biasanya mempromosikan gaya hidup sehat dan olahraga.
  • Food , memberikan rekomendasi kuliner, resep dan tempat makan dengan  review  dari produk tersebut.
  • Family , cocok untuk konten seputar kehidupan keluarga, tips pengasuhan anak dan tips rumah tangga.
  • Finance , memberi edukasi seputar keuangan seperti investasi, cara mengelola keuangan dan tips menabung.
  • Travel , biasanya memberi rekomendasi dan pengalaman tentang berbagai tempat wisata.
  • Gaming , memberikan rekomendasi tentang  review  dan tips bermain game tertentu.
  • Tech , kontennya berisi ulasan atau  review  gadget, aplikasi atau perkembangan yang sedang terjadi di dunia digital. 
  • Animal , memberi edukasi dalam memelihara hewan tertentu serta memberi rekomendasi produk yang digunakan dalam perawatannya.  

 

Jenis Influencer Berdasarkan Media/Platform      

Tiap media/platform punya karakteristik dan gaya komunikasi yang berbeda sehingga sangat penting bagi brand untuk memahami media dari  influencer  yang mereka gunakan. Berikut beberapa media/platform yang biasa digunakan oleh para  influencer .  

 

  • Instagram , mungkin kamu sudah  nggak  asing dengan aplikasi ini. Biasanya para  influencer  membuat konten berbentuk foto, video dan  stories  yang berkaitan dengan brand yang bekerja sama dengan mereka. Kamu bisa memantau efektivitas kampanye melalui  likes comment  dan  engagement .
  • TikTok , pada aplikasi ini biasanya para  influencer  membuat video pendek yang kreatif sesuai dengan jangkauan mereka yang umumnya adalah Gen Z. Dengan konten yang viral, kampanye ini akan dinilai berhasil dalam meningkatkan  awareness  brand kepada audiens.
  • Youtube , konten yang disajikan dalam platform ini berbentuk video dengan durasi panjang seperti vlog,  review  atau tutorial. Media sangat cocok untuk brand yang memiliki tujuan memperkenalkan produk secara mendalam.
  • Twitter/X , di platform ini biasanya para influencer membuat sebuah  thread /utas    dalam mempromosikan sebuah produk kecantikan atau fashion.
  • LinkedIn , karena platform ini digunakan untuk dunia profesional, biasanya influencer yang ada di sini cocok dengan bisnis seputar kelas atau mentoring  karir,  personal branding dan kepemimpinan.  

 

Baca Juga: Bagaimana Cara Menjadi KOL Specialist

5 Tingkatan Influencer Berdasarkan Jumlah Followers  

Tingkatan Influencer  

 

Salah satu yang menjadikan pertimbangan KOL Specialist untuk menjalin kerja sama adalah melihat dari jumlah  followers  seorang influencer. Hal tersebut karena semakin banyak pengikut berarti semakin luas juga jangkauan brand untuk menggaet audiens yang lebih banyak dalam waktu singkat.  

 

Berikut adalah 5 tingkatan  influencer  yang harus kamu ketahui sebagai KOL Specialist sebelum melakukan kerja sama.  

#1 Nano Influencer (1K - 10K)  

Nano influencer adalah  influencer  yang memiliki followers 1.000 - 10.000. Meskipun dengan audiens yang terbilang cukup kecil, tetapi mereka memiliki hubungan yang dekat para  followers  sehingga membentuk tingkat kepercayaan yang tinggi.   

 

Influencer tingkat ini cocok untuk para brand lokal dengan  niche  tertentu yang menginginkan  engagement  rate tinggi. Kelebihan lain yang bisa kamu peroleh yaitu biaya kerja sama yang murah dan konten yang dihasilkan akan terasa lebih autentik dan organik. Jadi  nano influencer ini cocok untuk brand kamu yang baru  launching  tapi ingin mencoba strategi  influencer marketing  dengan anggaran terbatas.   

 

Namun, kamu harus melakukan effort yang lebih besar karena biasanya para  nano influencer masih memerlukan arahan karena mereka baru terjun ke dalam dunia  marketing . Selain itu juga ada beberapa fitur yang tidak dapat digunakan oleh mereka karena jumlah  followers  yang belum memenuhi ketentuan platform.  

 

Contoh Nano Influencer  

Salah satu contoh nano Influencer di Indonesia adalah  @dindskin    yang mengulas berbagai produk kecantikan di akun instagramnya.  

 

AD_4nXdtT5Tluk23tlZk_7oHbdY0h1G_kvQfayK-F6DOMzQazcjKWg7CAwzoKqnsZEmB2fFRcuA5Yv-AFgRSAMSas4sGnUZaX5IrUKULZmvJ9fqgIJ3CljMdgE6B243GxmTOA7YdbvUIDA?key=4IPlr5ioPPbwjOihn8y-HQ  

Contoh Nano Influencer di Instagram. Sumber: Instagram/@dindskin  

 

#2 Micro Influencer (10K -100K)  

Micro influencer  adalah  influencer  yang memiliki followers 10.000 - 100.000. Tak jauh berbeda dengan nano influencer influencer  tingkat micro ini juga sering melakukan interaksi dengan para  followersnya . Bedanya, mereka memiliki lebih banyak pengalaman dalam bidang pemasaran karena telah beberapa kali berkolaborasi dengan berbagai brand.   

 

Kelebihan bekerja sama dengan micro influencer adalah dapat menjangkau audiens yang lebih luas tapi masih fokus pada target audiens yang spesifik. Dengan pengikut yang lebih banyak juga dapat membangun kepercayaan audiens atas produk yang mereka  review  

 

Meskipun dari segi biaya masih cukup terjangkau, tetapi lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan karena dengan pengalaman yang dimiliki, mereka akan menawarkan berbagai biaya yang bervariasi.  

 

Contoh Micro Influencer  

Salah satu contoh micro Influencer di Indonesia adalah  @chacil yang membagikan tips dan  review  skincare di akun instagramnya.  

 

AD_4nXflBxnMdx9pWjh7ZTXiVvLuMlZNDyWmXsFSe3NKfAi3d3kNNdiaumAkw_gzV1vAU_FyGAGflem0Pr7BC5m2S9l2Bx-4V1QkDmr3GZALhAwbveF3B5zDwuyHb7-_VF2BrS5qc44nCQ?key=4IPlr5ioPPbwjOihn8y-HQ  

Contoh Micro Influencer di Instagram. Sumber: Instagram/@chacil  

 

#3 Mid-tier Influencer (100K - 250K)  

Mid-tier influencer adalah influencer yang memiliki  followers  100.000 - 250.000. Dengan jumlah pengikut yang lebih banyak,  influencer  tingkat ini memiliki jangkauan audiens yang lebih besar tetapi dengan minat yang beragam.  

 

Jika ingin mengejar jangkauan audiens yang lebih luas, brand kamu bisa berkolaborasi dengan  influencer  ini. Selain itu juga, biasanya mereka sudah lebih mahir dalam membuat konten sehingga akan lebih mudah dalam meningkatkan performa  marketing.  

 

Namun, mereka sering menerima banyak tawaran kolaborasi dari brand lain sehingga kamu harus siap bersaing. Selain itu juga  influencer  tipe ini memiliki interaksi yang lebih sedikit dengan para  followersnya .  

 

Contoh Mid-tier Influencer  

Salah satu contoh mid-tier Influencer di Indonesia adalah  Maryam Nurul yang membagikan tips fashion dan OOTD di TikTok.   

 

AD_4nXfVaMVD24pecLtz1RGFZySc8qBPPfTo1yx3LWur_LhKhQ8N46HIU1Wvtw7yLUC2ihSRIiktogNYrPVuAp6AYr2pul_XFSmmQQ7FJ-J9ozjKvl4DRz4p6Wshb-zRs-Ic8mPYPe1P9Q?key=4IPlr5ioPPbwjOihn8y-HQ  

Contoh Mid-tier Influencer di TikTok. Sumber: TikTok/@miriyimnirill  

 

#4 Macro Influencer (250K - 1M)  

Macro influencer adalah  influencer  yang memiliki  followers  250.000 - 1.000.000. Biasanya mereka adalah kreator digital atau publik figur yang sudah punya pengaruh secara nasional karena sering tampil di media ataupun bekerja sama dengan brand besar.  

 

Jika menjalin kerja sama dengan mereka, brand kamu akan lebih luas dikenal banyak orang karena pengikutnya dari beragam minat dan demografi yang berbeda. Konten yang disajikan pun akan lebih profesional dan berfokus pada satu  niche  utama.  

 

Namun, macro influencer  ini hanya cocok untuk brand yang sudah mapan karena biaya yang dikeluarkan cukup mahal. Selain itu juga dilihat dari sisi hubungan dengan para pengikut, mereka kurang berinteraksi karena banyaknya respon yang tidak bisa dibalas satu per satu.   

 

Contoh Macro Influencer  

Salah satu contoh macro Influencer di Indonesia adalah  @suhaysalim yang membuat konten seputar kecantikan seperti  skincare make up dan gaya hidup.  

 

AD_4nXcCXrkZYWic3B3gkckWXAR6G4TqkKp7i2Abj3Xs8oPQfdGLtceDa-_vdwmRM4tXIIXCu0UExYFwz7Qm2znaCC3mgQL5gv5iHv4lDctvXjy4LfMkj2xE8D3seis1-nSgCo6S6FoD?key=4IPlr5ioPPbwjOihn8y-HQ  

Contoh Macro Influencer di Instagram. Sumber: Instagram/@suhaysalim  

 

#5 Mega Influencer (Lebih dari 1M)  

Mega influencer adalah  influencer  yang memiliki  followers  lebih dari 1.000.000. Mereka bukan hanya  influencer  biasa tetapi juga seorang  public figure yang sudah dikenal secara nasional maupun internasional.  

 

Jika kamu ingin meningkatkan brand awareness  kamu cocok menggunakan  influencer  tipe ini karena audiens yang mereka miliki berasal dari berbagai lapisan masyarakat, profesi hingga usia. Dengan konten yang berkualitas tinggi yang diberikan, bekerja sama dengan mereka akan sangat mempengaruhi kemajuan brand.  

 

Namun, biaya yang harus dikeluarkan cukup besar dan interaksi dengan para pengikutnya juga kurang. Terkadang banyaknya konten  endorse  dibandingkan konten organik membuat minat audiens berkurang sehingga akan men- skip video brand kita.  

 

Contoh Mega Influencer  

Salah satu contoh mega Influencer di Indonesia adalah  @tasyafarasya yang membuat konten seputar kecantikan seperti  skincare dan  make up  di instagramnya.  

 

AD_4nXeVqVd5f6tnkPal_uZ9SVvL-g9M1rne6W3efbondWgRIQzTHYmgI893bH_gVhov5ICAwjdHbqkQadI44oIJVfIFVCilNcc4anh_bnG9bi4Seb_Q6ICQeW6FtbUU9avc4rSYzjEdyw?key=4IPlr5ioPPbwjOihn8y-HQ  

Contoh Mega Influencer di Instagram. Sumber: Instagram/@tasyafarasya  

 

Cara Memilih Influencer yang Tepat  

Nah , dari artikel di atas kira-kira kamu sudah kepikiran belum  ya  untuk bekerja sama dengan  influencer  tingkat apa?  Eittss…  tapi sebelum itu kamu harus tahu cara memilih  influencer  yang tepat sesuai tujuan brand agar kampanyemu tepat sasaran. Ini tips cara memilih  influencer  yang tepat untuk brand kamu.  

 

  • Tentukan tujuan kampanye , tentukanlah tujuan promosi yang akan kamu lakukan apakah untuk mengenalkan produk atau untuk mengajak audiens membeli langsung.
  • Pahami target audiens , karena  influencer  memiliki  niche  masing-masing, kamu harus mengecek apakah pengikut mereka sesuai dengan target audiens brand kamu atau tidak. 
  • Analisis engagement rate , selain melihat dari jumlah  followers , kamu juga harus mengecek jumlah l ike, comment  dan  share rate juga interaksi natural yang dilakukan oleh  influencer .
  • Perhatikan gaya komunikasi dan platform yang digunakan , kamu harus mengecek apakah  influencer  yang kamu tuju gaya komunikasinya sesuai dengan citra brand atau tidak. Selain itu juga kamu harus cek platform apa saja yang biasa mereka gunakan.
  • Sesuaikan dengan budget , pilihlah  influencer  sesuai dengan budget yang kamu miliki agar tidak  over budget .  

 

Dari artikel di atas kamu sudah paham  dong  tentang jenis-jenis influencer, tingkatan influencer dan contoh influencer yang ada di Indonesia. Kalau masih penasaran dengan dunia KOL dan influencer kamu bisa langsung  ikut Bootcamp Digital Marketing di  Harisenin.com Yuk  kepoin, catat tanggalnya dan jangan sampai ketinggalan  ya  

Andini Dzakiyah

Andini Dzakiyah