Di era digital ini, ada satu profesi yang makin naik daun yaitu Virtual Assistant (VA). Buat kamu yang suka kerja fleksibel dan bisa di mana aja, VA bisa jadi pilihan karir yang menarik.
Tapi, gimana sebenarnya prospek karirnya? Dan yang paling bikin penasaran, berapa sih gaji virtual assistant? Yuk, kita bahas bareng!
Tren Karir Virtual Assistant
Dulu, pekerjaan administrasi identik sama duduk di kantor. Sekarang? Enggak lagi! Dengan banyaknya bisnis online dan tren kerja remote, Virtual Assistant jadi solusi untuk bantu tugas-tugas operasional tanpa perlu kehadiran fisik.
Kamu bisa jadi tangan kanan bisnis kecil atau bahkan startup gede hanya lewat laptop dan koneksi internet. Tugasnya juga bervariasi, mulai dari bikin jadwal, balas email, admin operasional hingga kelola media sosial. Tren ini nggak cuma populer di luar negeri, tapi juga mulai booming di Indonesia.
Prospek Karir Virtual Assistant
Karir sebagai VA itu punya prospek cerah. Gimana nggak? Banyak perusahaan sekarang lebih milih hire VA karena biayanya lebih efisien daripada pekerja full-time. Dan tentunya hal tersebut terjadi karena adanya cross currency dari negara A ke negara lainnya.
Virtual Assistant di Indonesia sendiri memang sudah mulai booming, tapi belum banyak yang tahu cara untuk mempersiapkan diri mulai dari skill dan karirnya. Dan hal ini bisa jadi good sign untuk kamu yang mau mulai sekarang. Karena persaingan di dalam negeri belum begitu banyak.
Profesi ini juga cocok buat kamu yang suka belajar hal baru. Karena sering terlibat di berbagai bidang, kamu jadi punya banyak kesempatan buat upgrade skill.
Gaji Virtual Assistant di Indonesia
Ngomongin prospek karir aja enggak lengkap tanpa bahas soal gaji, kan? Nah, buat kamu yang penasaran, gaji virtual assistant di Indonesia itu variatif banget.
#1 Range Gaji Berdasarkan Pengalaman
- Entry-Level (Pemula)
Rp2 juta – Rp5 juta per bulan. Ini cocok buat kamu yang baru mulai dan ambil proyek kecil. - Mid-Level (Berpengalaman)
Rp5 juta – Rp10 juta per bulan.Kalau udah mulai punya portofolio solid dan skill lebih kompleks. - Senior-Level (Spesialis)
Rp10 juta ke atas per bulan. Biasanya untuk VA yang handle klien internasional atau tugas-tugas manajerial.
#2 Range Gaji Berdasarkan Jenis Pekerjaan
- Administrasi Umum : Rp2 juta – Rp6 juta.
Contoh tugas: input data, balas email, dan jadwal meeting. - Manajemen Media Sosial : Rp4 juta – Rp10 juta.
Contoh tugas: bikin konten, balas DM, dan kelola postingan. - E-commerce Assistant : Rp5 juta – Rp12 juta.
Contoh tugas: manajemen stok, listing produk, dan customer support. - Teknis atau Spesialisasi : Rp8 juta – Rp15 juta ke atas.
Contoh tugas: editing video untuk YouTube, desain iklan, atau maintenance website.
#3 Faktor Yang Mempengaruhi Gaji
Klien Lokal vs Internasional
Klien internasional cenderung menawarkan tarif lebih tinggi dibanding klien lokal, terutama jika kamu bekerja dengan perusahaan atau individu di negara maju seperti AS, Inggris, atau Australia. Hal ini disebabkan perbedaan standar hidup dan ekspektasi kualitas kerja. Contoh: klien lokal mungkin membayar Rp30 ribu–Rp50 ribu per jam, sementara klien internasional bisa membayar $10–$25 per jam (sekitar Rp150 ribu–Rp375 ribu).
Tugas dan Tanggung Jawab
Semakin kompleks dan spesifik tugas kamu, semakin tinggi bayarannya. Misalnya:
VA Administratif (jadwal meeting, balas email) biasanya memiliki gaji lebih rendah.
VA E-commerce (manajemen toko online) atau VA Kreatif (desain grafis, editing video) akan mendapatkan bayaran lebih tinggi karena membutuhkan keahlian khusus. Klien menghargai skill yang sulit digantikan atau yang membutuhkan pelatihan ekstra.
Platform atau Media yang Digunakan untuk Mendapatkan Klien
Platform freelance seperti Upwork atau Fiverr memberikan peluang besar untuk VA, tapi mereka juga memotong komisi (biasanya 10–20%). Sementara itu, jika kamu mendapatkan klien melalui networking pribadi atau rekomendasi, kamu bisa mendapatkan pendapatan penuh tanpa potongan.
Industri Klien
Klien dari industri tertentu, seperti teknologi atau keuangan, biasanya menawarkan gaji lebih tinggi dibandingkan dengan bisnis kecil atau UKM. Hal ini karena industri tersebut punya anggaran lebih besar untuk layanan pendukung seperti Virtual Assistant.
Gaji Virtual Assistant di Pasar Internasional
Menjadi Virtual Assistant (VA) butuh kombinasi antara hard skill dan soft skill . Kamu enggak cuma dituntut untuk bisa ngerjain tugas, tapi juga harus punya kepribadian yang mendukung kerja sama jarak jauh. Yuk, bahas satu-satu:
#1 Perbandingan Gaji VA Di Luar Negeri
Kalau kamu mau lebih ambisius, coba bidik pasar internasional. Misalnya:
- AS & Eropa : $15–$30 per jam (sekitar Rp230 ribu–Rp460 ribu).
- Filipina : $5–$15 per jam (sekitar Rp77 ribu–Rp230 ribu), tergantung pengalaman.
Kamu bisa cek range potensi penghasilan VA di link berikut:
#2 Potensi Penghasilan Melalui Platform Freelance
Kamu bisa dapet klien internasional lewat platform seperti Upwork, Fiverr, atau Toptal. Di sana, banyak perusahaan yang butuh VA untuk berbagai tugas, dari riset data sampai manajemen e-commerce. Jadi, potensi penghasilan kamu enggak terbatas!
Skill Yang Dibutuhkan Untuk Kerja Sebagai Virtual Assistant
Menjadi Virtual Assistant (VA) butuh kombinasi antara hard skill dan soft skill . Kamu enggak cuma dituntut untuk bisa ngerjain tugas, tapi juga harus punya kepribadian yang mendukung kerja sama jarak jauh. Yuk, bahas satu-satu:
#1 Hard Skill Yang Dibutuhkan
Manajemen Waktu dan Organisasi
Kamu harus bisa mengatur jadwal untuk klien sekaligus menjaga waktu kerja kamu sendiri. Tools seperti Google Calendar, Asana, atau Trello wajib kamu kuasai.
Penguasaan Software Tertentu
Beberapa software yang sering dipakai VA adalah:
- Microsoft Office (Word, Excel, PowerPoint).
- Google Workspace (Docs, Sheets, Drive).
- Project Management (Trello, ClickUp, Notion)
- CRM Tools (HubSpot, Salesforce).
- E-commerce Tools (Shopify, WooCommerce).
- Desain Grafis (Canva, Adobe Photoshop, atau Figma).
Kemampuan Menulis dan Editing
Beberapa klien membutuhkan VA yang bisa bantu menulis email, blog, atau bahkan caption media sosial. Kamu juga harus tahu teknik editing dasar supaya hasil tulisan terlihat lebih profesional.
#2 Soft Skill Yang Dibutuhkan
Soft skill sama pentingnya dengan hard skill, terutama untuk menjaga hubungan baik dengan klien.
- Komunikasi Efektif
Karena kamu akan sering kerja jarak jauh, kemampuan untuk menjelaskan ide atau mendengarkan kebutuhan klien itu krusial. Kamu juga harus terbiasa menggunakan aplikasi komunikasi seperti Zoom, Slack, atau Microsoft Teams. - Kemampuan Multitasking
Sebagai VA, kamu sering kali menangani beberapa tugas sekaligus. Jadi, penting untuk bisa memilah mana tugas prioritas dan mana yang bisa ditunda. - Problem-Solving
Klien akan mengandalkan kamu untuk membantu menyelesaikan masalah mereka, dari yang sederhana sampai yang cukup rumit. Kamu harus berpikir cepat dan solutif. - Adaptabilitas
Setiap klien punya kebutuhan berbeda. Kadang, kamu harus cepat belajar tentang industri tertentu atau tools baru yang belum pernah kamu gunakan sebelumnya. - Detail-Oriented
Kesalahan kecil, seperti salah jadwal atau typo di email penting, bisa bikin klien kecewa. Maka, ketelitian jadi kunci penting untuk sukses sebagai VA. - Self-Motivation dan Manajemen Stres
Bekerja sebagai VA berarti kamu harus mengatur diri sendiri. Terkadang, beban kerja bisa bikin stres, jadi penting untuk tetap termotivasi dan menjaga kesehatan mental.
#3 Sertifikasi Atau Kursus Yang Dapat Membantu
Untuk mempersiapkan diri jadi VA yang kompetitif, kamu bisa ikuti kursus atau pelatihan berikut:
- Manajemen Waktu dan Organisasi : Kursus di Coursera atau LinkedIn Learning.
- Penguasaan Tools Khusus : Misalnya, kursus Canva, HubSpot, atau Trello di platform seperti Udemy.
- Digital Marketing dan SEO : Ada banyak kursus gratis seperti Google Digital Garage atau Harisenin.com.
- Bahasa Inggris atau Bahasa Asing Lain : Ikuti kursus online seperti Duolingo atau platform lokal seperti Cakap.
- Kursus Khusus VA : Beberapa platform menawarkan pelatihan VA, seperti Harisenin.com, yang membahas dasar-dasar profesi ini di bootcamp virtual assistant.
Baca juga: Kenalan dengan harisenin bootcamp Virtual Assistant
Kesimpulan
Virtual Assistant bisa jadi pilihan tepat buat kamu yang pengen kerja fleksibel sambil tetap produktif dari rumah. Profesi ini makin populer di kalangan anak muda usia 20-an hingga 30-an yang pengen mengeksplorasi karier digital dengan potensi penghasilan yang menarik.
Dengan skill yang tepat, kamu enggak cuma bisa handle tugas-tugas administratif, tapi juga berpeluang dapet klien internasional dengan tarif tinggi.
Mau mulai jadi VA? Yuk, tingkatkan kemampuanmu bareng Harisenin Bootcamp Virtual Assistant & Secretary . Kamu bakal belajar dari nol sampai siap kerja, plus ada dukungan buat persiapan kariernya juga!
Klik link ini buat tahu lebih banyak tentang programnya!
Baca juga: Virtual Assistant Kerjanya Apa Aja?