Pesatnya pemasaran melalui kanal digital memunculkan banyaknya jenis marketing baru yang dipraktikkan oleh banyak perusahaan. Penggunaan media sosial yang meningkatkan memunculkan gaya marketing baru, yaitu performance marketing. Performance marketing sebenarnya gabungan dari brand marketing dan paid advertising.
Penasaran lebih lengkapnya sama performance marketing? Yuk, simak terus ulasan di bawah ini!
Table of contents [Show]
Apa Itu Performance Marketing?
Performance marketing bisa didefinisikan sebagai strategi digital marketing yang mengharuskan para pengiklan atau advertiser membayar kepada suatu platform untuk menjalankan marketing campaign dalam mencapai tujuan bisnis. Platform yang dibayar oleh advertiser selama menjalankan marketing campaign, contohnya Meta, Linkedin, Twitter, Youtube, Google, dan lain-lain.
Konsep Performance Marketing
Konsep nya, platform atau perusahaan yang dibayar harus memberikan hasil positif atau performance , seperti jumlah klik atau angka konversi pelanggan sebelum advertiser membayar. Lalu, advertiser akan membayar ketika muncul performance di platform tersebut dan ada action dari pelanggan. Dengan hanya membayar ketika ada action dari user , biaya yang dikeluarkan oleh advertiser pun tidak terbuang sia-sia karena mereka sudah mengetahui hasilnya terlebih dahulu sebelum mengeluarkan uang.
Sampai sini, apakah kamu sudah paham dengan konsep dasar performance marketing?
Bedanya dengan marketing konvensional, performance marketing digunakan untuk mendorong, melacak, dan mengukur tindakan user agar advertiser tahu ROI dari setiap marketing campaign yang dilakukan. Return of Investment (ROI) adalah penentuan profit yang perhitungannya termasuk biaya untuk iklan, tenaga kerja, bahkan software yang digunakan.
Performance marketing sendiri mencakup native advertising , sponsored advertising , affiliate marketing , social media advertising , dan search engine marketing (SEM).
Keunggulan Performance Marketing
Seperti yang kita pahami dari konsep performance marketing, dengan membayar iklan setelah advertiser mengetahui hasilnya menyebabkan biaya yang dikeluarkan jadi tak terbuang percuma. Keunggulan lainnya, yaitu seluruh aktivitas dapat terlacak dan terukur, mulai dari jumlah audience yang mengklik, melihat, mengisi data, atau bahkan melakukan pembelian dan pembayaran sehingga jumlah penjualan pun langsung didapatkan secara real-time . Selain itu, advertiser juga dapat menganalisis performa iklan yang ditayangkan lalu dilanjutkan dengan eksperimen pada aspek ads kreatif, seperti keyword, images, videos, placement, termasuk audience targeting berdasarkan behavior, demografi, maupun interest.
Strategi Performance Marketing
Strategi dalam performance marketing tentunya perlu disesuaikan dengan tujuan dari masing-masing perusahaan. Berhubung tujuan dari masing-masing perusahaan pastinya berbeda-beda, ada yang mendapatkan revenue atau bahkan hanya sekedar menyebarkan awareness, performance marketer bertugas untuk mencapai tujuan tersebut atau yang biasa disebut campaign objective . Berikut beberapa campaign objective.
- Cost per Mile (CPM)
Pada strategi ini, advertiser membayar sejumlah uang kepada platform penyedia jasa iklan ketika iklan yang dipasang sudah mendapatkan 1.000 impression. Impression yang dimaksud disini, yakni jumlah berapa kali iklan itu dilihat, baik dilihat oleh orang yang sama atau berbeda.
- Cost per Leads (CPL) / Pay per Leads
Pada strategi ini, advertiser harus membayar ketika ada lead baru. Lead disini berarti ada calon user yang sign up , subscribe email atau setidaknya mengisi form yang berisikan data pribadi mereka ke situs dari iklan yang dipasang. Data pribadi yang dimaksud di sini bisa saja nama, email nomor telepon, dan lainnya. Semakin panjang dan detail lead yang diberikan, maka biaya yang harus dibayarkan pun semakin tinggi.
- Cost per Click (CPC)
Pada strategi ini pun dapat diketahui bahwa advertiser harus membayar kepada platform penyedia iklan ketika user mengklik iklan yang ditawarkan.
- Cost per Acquisition (CPA) / Pay per Sale
Strategi selanjutnya, yaitu cost per acquisition (bagi advertiser ) dan pay per sale (dari pihak publisher ). Para advertiser akan membayar ke pihak penyedia iklan ketika ada orang yang mengklik iklan, lalu melakukan tindakan yang spesifik. Tindakan yang dimaksud disini mencakup pembelian barang atau jasa, mengisi formulir, intinya apapun metrics yang ditentukan oleh pihak advertiser.
- ROAS (Return On Ad Spend)
ROAS merupakan metrik yang paling krusial di dalam digital ads, terutama jika kamu berkecimpung di dunia e-commerce dimana nilai transaksi adalah yang utama. ROAS adalah perbandingan antara biaya iklan dengan hasil transaksi yang didapatkan. Umumnya ROAS yang baik jika mencapai nilai di atas 1, atau jumlah nilai transaksi yang didapatkan lebih dari nilai biaya iklan yang dibayarkan. Biasanya, semakin tinggi ROAS, semakin efektif pula periklanan yang dilakukan.
Rekomendasi Tools Performance Marketing
Google Ads adalah sebuah platform periklanan daring yang disediakan oleh Google, memungkinkan pengiklan untuk menciptakan dan mengelola iklan di beragam platform yang dimiliki oleh Google, termasuk hasil pencarian, YouTube, dan situs-situs mitra.
Perbedaan utamanya dibandingkan dengan alat periklanan berbayar lainnya terletak pada fokus yang kuat pada ekosistem yang luas milik Google. Berkat dominasinya di mesin pencarian dan platform populer seperti YouTube, Google Ads memiliki akses yang lebih besar ke calon audiens. Terlebih lagi, integrasi yang kokoh dengan produk-produk Google lainnya seperti Gmail dan Maps memberikan keunggulan tambahan dalam manajemen kampanye dan analisis.
Dalam perbandingan dengan alat periklanan berbayar lainnya, Google Ads terkenal sebagai pilihan yang populer karena cakupannya yang luas, analisis yang mendalam, dan kemampuannya untuk mencapai audiens yang sedang mencari informasi yang relevan.
Meta Ads adalah platform periklanan online yang diberikan oleh Meta (sebelumnya dikenal sebagai Facebook). Dengan Meta Ads, pengiklan dapat membuat dan mengelola iklan di berbagai platform dalam jaringan Meta, termasuk Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Perbedaan utama Meta Ads dengan alat periklanan berbayar lainnya terletak pada jaringan besar yang dimiliki oleh Meta, termasuk Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Ini memberikan akses ke jutaan pengguna aktif harian yang dapat menjadi target iklan. Keunggulan lainnya adalah kemampuan untuk berinteraksi secara langsung dengan pengguna melalui berbagai platform.
Namun, perbedaan tersebut juga berimbas pada fokusnya yang terbatas pada ekosistem Meta. Dalam perbandingan dengan alat periklanan berbayar lainnya, Meta Ads mungkin memiliki batasan dalam hal jangkauan platform. Pilihan alat periklanan tergantung pada tujuan dan target audiens pengiklan, serta berapa luas jangkauan yang diinginkan di dunia online.
Jika kamu tertarik untuk mempelajari Performance Marketing lebih dalam lagi, Kamu bisa ikutin program Bootcamp Digital Marketing Harisenin atau tanya - tanya terlebih dulu di Career Support atau bisa juga untuk DM Minse di Instagram .