Berdasarkan hasil riset dari Hootsuite & We Are Social pada Januari 2021, sekitar 170 juta orang di Indonesia menggunakan social media. Hal tersebut menjadikan social media marketing menjadi salah satu jenis strategi pemasaran yang paling ampuh untuk dilakukan di berbagai bidang industri.
Tak dapat dipungkiri, di zaman yang serba canggih ini setiap orang tidak bisa lepas dari gawai pintarnya yang telah dilengkapi oleh bermacam media sosial. Baik individu, kelompok/organisasi bahkan sampai level perusahaan pun kini mulai merambah menjajaki media sosial.
Beberapa perusahaan menggunakan media sosial tak lain digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan utama pemasaran mereka kepada calon pelanggan. Maka dari itu, sangat penting bagi setiap perusahaan memiliki strategi pemasaran di sosial media dengan menggunakan social media marketing.
Baca juga: Manfaat Digital Marketing Untuk CEO
Sebenarnya, apa sih social media marketing itu? Social media marketing adalah strategi pemasaran yang dilakukan di media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dan jenis media sosial lainnya. Media sosial memiliki demografi yang luas, dan jenjang usia yang dapat disesuaikan.
Dengan melakukan pemasaran di media sosial, suatu perusahaan dapat berinteraksi dengan pelanggan maupun menjangkau calon pelanggan dengan kegiatan mempromosikan produk atau layanannya. Sebagai salah satu jenis pemasaran digital, social media marketing tentu dilengkapi dengan analytic tools seperti Snaplytics, Sprout Social dan Curalate.
Baca juga:
Table of contents [Show]
Ada beberapa fungsi dari social media marketing yang menjadi pertimbangan sebuah perusahaan untuk merambah ke pemasaran lewat media sosial. Simak fungsi social media marketing berikut ini.
Meningkatkan User Engagement
Melalui social media marketing, perusahaan tidak hanya dapat mengenalkan dan memasarkan produknya melainkan juga dapat meningkatkan user engagement atau keterlibatan pelanggan.
User engagement ini digunakan untuk mengukur keaktifan seorang pelanggan terhadap produk atau layanan. User engagement dapat dilihat dari seorang pelanggan yang memberikan ulasan baik dan merekomendasikan barang atau jasa ke orang lain.
Meningkatkan Brand Awareness
Brand awareness merupakan suatu kondisi di mana pelanggan dan calon pelanggan dapat langsung mengenali dan mengingat sebuah brand hanya dengan melihat identitas warna brand, logo atau contoh produk saja.
Meskipun hanya sekilas melihat melalui media sosial, namun audiens akan dengan mudah mengenali sebuah brand karena brand tersebut selalu muncul di media sosial mereka. Dengan begitu, perlahan masyarakat akan mulai mengenali dan kemudian mencari tahu tentang brand tersebut.
Apakah menurut kalian cara kerja social media marketing itu mudah hanya karena mengandalkan media sosial? Tentu tidak, dong! Eits, tapi jangan takut dulu. Tidak meskipun tidak mudah, namun tidak serumit yang kalian bayangkan.
Pada dasarnya pemasaran di media sosial memiliki sistem kerja yang sama dengan digital marketing. Namun, memang social media marketing cukup kompleks karena juga harus memuat konten dengan riset terlebih dahulu. Yuk, simak cara kerja di social media yang challenging berikut ini.
Menentukan Strategi
Tahap pertama yang harus dilakukan dalam pemasaran di media sosial adalah menentukan strategi seperti menentukan target pasar, channel media sosial yang akan digunakan, serta jenis konten yang dibagikan. Menentukan strategi ini juga harus diiringi dengan riset.
Perencanaan dan Penerbitan
Setelah menentukan strategi, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah perencanaan dan penerbitan. Dalam tahap perencanaan ini, menentukan kapan konten yang telah dibikin akan diupload di media sosial.
Agar lebih maksimal, kita dapat mengatur waktu posting yang efektif agar dapat muncul di laman media sosial pengguna. Dalam menerbitkan konten, jangan lupa untuk menggunakan kata-kata yang santai dan perhatikan copywriting untuk meyakinkan audiens.
Memantau dan Mengamati
Setelah konten telah diunggah, kini saatnya mengamati umpan balik atau feedback dari pelanggan terhadap konten yang kita buat. Perhatikan reaksi yang audiens berikan terhadap konten kita, apakah mereka suka dan terhibur, atau justru sebaliknya.
Pelaporan dan Analisis
Tahap terakhir adalah membuat laporan dan analisis yang dapat dilakukan dengan menggunakan tools dalam pemasaran di media sosial.
Kita dapat melihat jumlah klik dan konversi dari produk yang dipasarkan di media sosial. Berikut ini tools dalam pemasaran di media sosial yang dapat digunakan.
Buffer
Buffer adalah tools yang berfungsi untuk menjadwalkan konten secara berkala. Bahkan kita bisa mengupload konten di jam-jam sibuk dengan menggunakan Buffer.
Talkwalker
Talkwalker adalah tools yang digunakan untuk menganalisis user behavior dan traffic di media sosial.
Awario
Awario merupakan social listening tools dengan menawarkan fitur untuk mengetahui berapa banyak mention yang dikirim oleh pelanggan ke akun media sosial kita dan membandingkannya dengan kompetitor.
Nah, itu tadi penjelasan lengkap tentang pemasaran di media sosial serta tools yang dapat digunakan untuk menunjang keberhasilan pemasaran di media sosial. Tidak hanya untuk perusahaan, bahkan untuk kamu yang baru merintis bisnis, cocok banget loh menggunakan media sosial sebagai pemasaran!