Bekerja bertahun-tahun di bidang pekerjaan yang itu-itu terus atau bahkan bergabung di perusahaan selama lebih dari lima tahun, kadang tak memungkiri kejenuhan sering dirasakan oleh para pekerja. Uniknya lagi, sejak pandemi, career switch semakin sering terjadi. Survei yang dilakukan EdX, mengungkapkan bahwa terdapat 32% pekerja yang usianya 22 sampai 44 tahun telah memiliki rencana untuk melakukan career switch sedangkan 29% lainnya telah berhasil melakukannya. Wah, lumayan juga ya yang tertarik career switch !
Dari sekian banyaknya pekerja yang ingin career switch , apakah kamu salah satunya?
Jika iya, sebelum mengambil keputusan besar, pastikan jangan buru-buru menentukan pilihanmu sekarang. Lebih baik, pahami dulu hal-hal yang perlu dipersiapkan karena career switch tidak semudah membalikan telapak tangan melainkan perlu persiapan dan kekonsistenan. Oleh karena itu, pahami langkah-langkah persiapan yang tepat berikut ini!
Refleksi Diri untuk Kenali Value-mu
Sebelum memutuskan untuk career switch ke suatu posisi tertentu, alangkah baiknya untuk kamu melakukan refleksi diri. Refleksi diri dilakukan agar kamu bisa lebih kenal sama diri kamu sendiri. Lewat refleksi diri, kamu diharapkan jadi paham tentang apa yang sebenarnya kamu sukai, skill apa yang udah kamu kuasai, skill apa yang ingin kamu kembangkan, dan pengalaman pekerjaan seperti apa yang buat kamu puas sehingga memudahkanmu saat memutuskan di bidang apa kamu ingin memulainya dari awal. Jangan lupa pertimbangkan motif serta value diri kamu sebelum mengambil keputusan terkait karir apa yang cocok denganmu.
Baca juga: Rekomendasi 14 Buku Pengembangan Diri Ini Cocok Untukmu Menata Hidup
Lakukan Riset Bidang Pekerjaan yang Kamu Impikan
Setelah paham apa yang benar-benar kamu suka, coba riset lebih dalam tentang bidang pekerjaan baru yang menjadi impianmu. Selain riset, pelajari bidang pekerjaan tersebut sedetail-detailnya. Beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan saat melakukan riset, antara lain scope pekerjaan, skill yang wajib dikuasai, serta kisaran upah yang akan didapatkan. Manfaatkan internet dan media sosial untuk memudahkanmu dalam mencari.
Carilah Mentor
Memiliki teman atau senior yang pernah melakukan career switch , akan memudahkan kamu untuk saling berbagi cerita secara personal. Mintalah orang tersebut menjadi mentor kamu untuk memberikan masukan, saran, serta pertimbangan. Teman yang sudah punya pengalaman career switch akan jauh lebih paham dengan plus minus dari tindakan yang dilakukannya. Kamu jadi punya pandangan lebih luas jika punya mentor. Kalau tidak ada orang terdekat yang bisa dijadikan mentor, tidak ada salahnya juga untuk mencari mentor dari penyedia bootcamp ataupun teman linkedin.
Jangan Sungkan untuk Perluas Koneksimu
Masih berhubungan dengan poin diatas, memperluas koneksi atau memperbanyak kenalan akan membantu kamu untuk mendapatkan informasi lebih banyak. Setiap orang punya background dan kemampuan berbeda maka setiap orang bisa kamu jadikan sebagai mentor. Semakin banyak orang yang kamu kenal, akan membantu untuk mendapatkan banyak informasi yang berguna selama proses career switch . Ikuti langkahnya yang kamu rasa baik dari pengalamannya dan coba modifikasi langkahnya jika kamu rasa tidak pas denganmu, ya.
Susun Rencana dengan Sebaik-baiknya
Biar persiapan career switch -mu dapat dilakukan secara mulus, kamu bisa susun to do list tentang aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dalam sebuah notebook . Salah satu saran yang harus kamu sertakan dalam rencana ini adalah tahap persiapan dokumen lamaran seperti CV, cover letter , dan portofolio. Nggak cuma itu, ikut pelatihan untuk belajar skill baru juga harus kamu cantumkan di daftar to do list tersebut sebagai proses penyesuaian. Ini akan membantu memaksimalkan pemahaman dan penguasaan terhadap skill baru, lho! Oiya, jangan cuma tulis rencana tapi coba realisasikan, ya.
Pelajari Skill yang Mendukung Karir Impianmu
Saat memutuskan untuk career switch , kadang skill yang dibutuhkan benar-benar berbeda dari skill yang dibutuhkan pada profesi lama. Tapi, bukan berarti skill yang kamu kuasai saat ini tidak akan berguna sama sekali, ya. Skill yang sudah kamu kuasai sejak lama bisa terus diasah dan dipertajam. Hal itu sama sekali tidak salah karena siapa tahu skill tersebut tetap dibutuhkan di pekerjaan yang baru, lho.
Namun, jika selama proses riset karir impian seperti yang sudah dijelaskan diatas, ada beberapa skill baru yang harus dikuasai sedangkan kamu belum pernah menguasai, berarti kamu tetap perlu mempelajari skill baru sesuai dengan kebutuhan di bidang pekerjaan yang baru. Dalam prosesnya, kamu bisa gunakan buku catatan untuk membantumu mempelajari skill yang sebelumnya belum pernah dikuasai. Untuk mendukung kemauanmu mempelajari skill baru, Harisenin siap nemenin kamu untuk belajar skill baru dari nol!
Baca juga: Catat! 7 Skill Digital yang Paling Diminati pada Tahun 2022
Praktikkan Skill -mu Secara Langsung dengan Mendaftar Internship
Setelah memutuskan untuk career switch , wajar kalau kamu mengalami dilema. Supaya nggak berkepanjangan, coba mantapkan hati untuk mengikuti kegiatan internship di bidang yang sesuai pekerjaan baru impianmu. Kegiatan internship akan memberikan pengalaman nyata untuk kamu yang telah mempelajari skill baru, baik belajar otodidak maupun melalui pelatihan skill di platform tertentu. Setelah selesai mengikuti program internship , kamu bisa pertimbangkan lagi apakah akan tetap melakukan career switch atau tidak. Bahkan kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mencoba bidang diluar bidang pekerjaan yang lama maupun yang baru kamu pelajari.
Jangan Ketinggalan Buat Rebranding Diri Kamu
Nah, setelah tujuh tahap kamu lalui, tahapan akhir yang satu ini jangan sampai ketinggalan, ya. Walaupun rasa-rasanya tidak terlalu penting, tetapi rebranding perlu dilakukan bagi kamu yang memutuskan untuk career switch . Rebranding dilakukan dengan menyesuaikan bidang pekerjaan yang akan kamu jalani dan beberapa pengalaman kerja yang sesuai dengan karir selanjutnya. Rebranding dilakukan dengan beberapa cara, antara lain mengubah CV, resume, portofolio, bahkan profil di Linkedin. Dengan melakukan cara ini, akan memudahkan perusahaan-perusahaan baru bisa mempertimbangkan kamu untuk bergabung dengan mereka.
Setelah membaca langkah-langkah di atas, apakah kamu sudah mantap untuk melakukan career switch ? Career switch apa yang kamu inginkan? Apakah cukup pindah bidang pekerjaan atau malah pindah perusahaan?
Apapun keputusanmu, intinya, pikirkan matang-matang dan jangan ambil keputusan secara tergesa-gesa, ya!
Baca juga: Cerita Alumni: Arya, Memutuskan Switch Karir di usia 33