Risers, pasti kamu udah nggak asing lagi kan sama profesi UI/UX Designer? UI/UX Designer adalah sosok penting di balik tampilan dan kenyamanan saat kamu pakai aplikasi atau website favoritmu. Mereka bertugas merancang desain antarmuka yang menarik sekaligus memastikan pengalaman pengguna berjalan dengan mulus dan menyenangkan.
Ilustrasi desain UI/UX pada aplikasi mobile
Seiring dengan perkembangan dunia digital yang begitu pesat, makin banyak perusahaan berlomba-lomba membangun dan mengembangkan platform digital mereka. Di sinilah peran UI/UX Designer jadi sangat penting. Nggak heran kalau profesi ini sekarang banyak dicari, baik untuk posisi full-time maupun freelance.
Nah, dengan tingginya permintaan ini, kamu mungkin mulai bertanya-tanya: sebenarnya berapa sih gaji UI/UX Designer saat ini? Apakah cukup menjanjikan, terutama jika dibandingkan antara Indonesia dan luar negeri? Yuk, kita kupas tuntas di bagian berikutnya!
Gaji UI/UX Designer di Indonesia Tahun 2025
Banyaknya startup di Indonesia, serta industri yang mulai aktif dalam hal digital membuat permintaan UI/UX Designer semakin meningkat. Dilansir dari laman Jobstreet , range gaji untuk posisi UI/UX Designer sebagai berikut:
- Entry-Level (0–1 tahun pengalaman) , gaji umumnya berada di kisaran Rp4 juta – Rp6 juta per bulan.
- Mid-Level (2–3 tahun pengalaman) , gaji berkisar di antara Rp5 juta – Rp12 juta per bulan, dengan rata-rata sekitar Rp8,5 juta .
- Senior-Level (lebih dari 3 tahun pengalaman) , penghasilan bisa mencapai Rp14 juta – Rp21,5 juta per bulan. Bahkan, jika kamu bekerja di perusahaan internasional yang beroperasi di Indonesia, gaji seorang UI/UX Designer senior bisa menyentuh angka Rp20 juta – Rp27,5 juta per bulan.
Perlu kamu tahu nih, gaji yang ditawarkan tiap perusahaan pastinya beda-beda, ya! Semua tergantung dari level pengalaman kamu, lokasi kerjanya, industrinya, sampai keahlian tambahan yang kamu punya (misalnya design system, UX writing, prototyping tools, dan lainnya).
Gaji UI/UX Designer di Luar Negeri Tahun 2025
Jika melihat data dari Glassdoor , gaji seorang UI/UX Designer di luar negeri sangat bervariasi tergantung pada negara, level pengalaman, serta sektor industri. Berikut beberapa contohnya:
- Di India , Rata-rata gaji UI/UX Designer adalah sekitar ₹6.00.000 – ₹6.80.000 per tahun , atau setara dengan Rp94 juta – Rp107 juta per tahun , yakni sekitar Rp7,8 juta – Rp8,9 juta per bulan .
- Di Singapura , total gaji per bulan berkisar di angka USD 4.083 atau sekitar Rp65 juta per bulan (dengan kurs Rp16.000).
- Di Amerika Serikat , rata-rata gaji tahunan untuk posisi ini berada di rentang USD 75.466 – USD 101.683 per tahun, atau sekitar Rp100 juta – Rp135 juta per bulan.
Gaji tinggi di luar negeri ini tentu sebanding dengan tuntutan kompetensi dan persaingan global. Namun, hal itu justru menjadi target menarik bagi banyak UI/UX Designer Indonesia yang ingin berkembang secara internasional.
Gaji UI/UX Designer Freelance Tahun 2025
Kalau kamu ingin memilih jalur freelance yang lebih fleksibel dan tidak terikat perusahaan juga bisa loh. Dilansir dari situs freelance global seperti Fiverr , tarif jasa freelance UI/UX Designer sangat bervariasi tergantung pengalaman, kompleksitas proyek, dan layanan yang ditawarkan. Rata-rata harga proyek UI/UX freelance di Fiverr berkisar antara USD 300 – 1100 per project . Jika dikonversi ke rupiah (dengan kurs ±Rp16.000), maka penghasilan per proyek bisa mencapai sekitar Rp4,8 juta – Rp17,6 juta .
Perlu kamu tahu, seorang freelancer bisa mengerjakan 1 hingga 3 proyek per bulan , sehingga potensi penghasilannya bisa menyaingi bahkan melebihi gaji karyawan tetap . Tapi ingat ya, Risers , besarnya penghasilan juga sebanding dengan kompleksitas pekerjaan dan waktu yang dikorbankan. Jadi, pastikan kamu siap dengan tantangan dan manajemen waktu yang baik!
Baca juga: 5 Langkah Persiapan Karir Menjadi UI/UX Designer Bagi Pemula
Apa Faktor yang Mempengaruhi Gaji UI/UX Designers?
#1 Skillset yang Dimiliki
Setiap pekerjaan butuh skill-nya masing-masing untuk mempermudah tugas dan memenuhi kebutuhan perusahaan. Pendidikan akademik bisa jadi nilai tambah buat gaji, tapi bukan satu-satunya penentu. Soalnya, ada banyak skill penting—kayak desain atau riset—yang nggak selalu dibuktikan lewat ijazah.
Kalau kamu punya skill yang sesuai kebutuhan industri, apalagi ditambah gelar akademik, kamu punya peluang lebih besar buat nego gaji lebih tinggi.
#2 Experience Kerja
Pengalaman kerja jadi salah satu bukti nyata skill kamu. Recruiter biasanya lihat pengalamanmu plus skala perusahaannya. Tapi nggak harus dari kerja kantoran aja—project full time atau freelance juga bisa kamu masukin. Selama hasilnya bagus dan tantangannya jelas, itu jadi nilai plus. Makanya penting banget punya portfolio yang menarik biar project kamu dilirik recruiter.
#3 Skala dari Perusahaan
Skala perusahaan bisa mempengaruhi besaran gaji, karena setiap perusahaan punya kemampuan finansial yang beda-beda. Umumnya, makin besar dan bonafit perusahaannya, semakin besar juga peluang dapat gaji tinggi. Jenis pekerjaan juga berpengaruh—gaji full time biasanya beda dengan kontrak. Lokasi perusahaan pun jadi faktor, karena gaji biasanya disesuaikan dengan upah minimum regional (UMR) setempat.
#4 Status atau Kontrak Pekerja
Status kerja punya pengaruh besar terhadap gaji. Karyawan full time, kontrak, intern, atau freelance, semuanya punya struktur gaji yang berbeda. Selain itu, model kerja seperti WFO, WFH, atau remote juga mempengaruhi. Beberapa perusahaan memberikan tunjangan transportasi dan makan. Jadi, penting buat lo merencanakan strategi melamar kerja, karena ini bisa menentukan seberapa besar gaji yang bakal lo terima.
#5 Portofolio dan Kualitas Karya
Semakin solid dan menarik portofolio yang kamu punya, makin besar peluang untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Karya yang menunjukkan kemampuan desain yang tajam, pengalaman dengan berbagai proyek, serta pemahaman mendalam tentang user experience bisa jadi nilai lebih di mata perekrut.
Tonton video “Prospek Karir UI/UX Designer” biar kamu bisa dapetin insight dan informasi lengkap seputar karir UI/X 👇
Penutup
Gimana nih, Risers? Dengan gaji yang kompetitif dan perkembangan dunia digital yang makin pesat, profesi ini jadi salah satu yang paling dibutuhkan saat ini dan pastinya masih akan terus relevan di masa depan. Nggak cuma dibutuhkan di perusahaan besar, UI/UX Designer juga punya peluang luas di dunia freelance, jadi kamu bisa pilih jalur karier yang paling sesuai dengan gaya hidup kamu.
Kalau kamu masih pemula dan ingin belajar lebih dalam soal dunia UI/UX, kamu bisa banget mulai dengan ikut Bootcamp UI/UX Design & Product Manager dari harisenin.com loh! Di sana kamu bakal belajar langsung dari para mentor berpengalaman dan bisa dapat insight praktis yang siap pakai. Siap upgrade skill dan mulai perjalanan karier kamu di dunia UI/UX, Risers?
Baca juga: