Website

Search

3 Komponen Penting dalam Dasar-dasar Akuntansi

  • Share this:
3 Komponen Penting dalam Dasar-dasar Akuntansi

Dasar-dasar akuntansi mengacu pada proses pencatatan transaksi keuangan perusahaan. Dengan melibatkan proses menganalisis, meringkas, dan melaporkan transaksi kepada regulator, badan pengawas, dan entitas pemungut pajak.

Dasar-dasar akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan ini meliputi kegiatan, seperti ringkasan singkat dari seluruh transaksi keuangan selama periode akuntansi, meringkas arus kas perusahaan, operasi, dan posisi keuangan.

Apa itu Dasar-dasar Akuntansi?

Source By : Unsplash

Dasar-dasar akuntansi adalah salah satu fungsi utama di hampir semua jenis bisnis yang biasanya dilakukan oleh seorang akuntan di sebuah perusahaan kecil, atau departemen keuangan besar dengan puluhan karyawan di perusahaan besar.

Akuntansi memegang peran penting dalam menjamin keberlangsungan sebuah perusahaan. Dimana, tanpa akuntansi, perusahaan tidak mungkin bisa untuk menentukan produk mana yang berhasil, keputusan bisnis mana yang efektif dan apakah perusahaan menghasilkan pendapatan atau keuntungan, menentukan berapa banyak pajak yang harus dibayar, dan masih banyak lagi.

Semua yang disebutkan diatas sangat bergantung dengan akuntansi. Dengan kata lain, akuntansi bukan hanya sekedar tentang pencatatan transaksi keuangan, akuntansi mengukur keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya dan membantu stakeholder lainnya untuk memahami laporan keuangan perusahaan.

Komponen Dasar-dasar Akuntansi

Source By : Unsplash

Dilansir dari indeed, dasar-dasar akuntansi terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

Sistem Pencatatan

Source By : Unsplash

Dalam membuat pencatatan, perusahaan harus memiliki pendekatan rasional sebelum memulai proses akuntansi dengan membuat akun untuk menyimpan informasi.

Akun tersebut terklasifikasi menjadi:

1. Aset

Mengacu pada sumber daya atau barang yang dimiliki perusahaan. Aset memiliki nilai ekonomi dalam jangka waktu panjang yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dalam istilah moneter.

Contoh aset perusahaan termasuk investasi, kas, persediaan, piutang, tanah, perlengkapan, peralatan, bangunan dan kendaraan.

2. Kewajiban

Mengacu pada kewajiban aturan keuangan atau hutang yang harus dikeluarkan perusahaan selama berjalannya bisnis. Kewajiban ini sifatnya bisa terbatas atau tidak terbatas.

Kewajiban dapat terselesaikan dari waktu ke waktu melalui transfer manfaat ekonomi seperti uang, jasa atau barang.

Kewajiban dicatat di sisi kanan neraca perusahaan. Dimana yang termasuk kewajiban adalah hutang, pinjaman, hipotek, premi yang diperoleh, pendapatan yang ditangguhkan, dan biaya yang masih harus dibayar.

3. Ekuitas

Ekuitas juga dikenal sebagai ekuitas pemegang saham, mengacu pada jumlah uang yang harus dikembalikan perusahaan kepada pemegang sahamnya setelah semua asetnya dilikuidasi dan semua hutangnya dilunasi.

Ekuitas bisa dihitung dengan cara mengurangi total aset perusahaan dengan total kewajibannya.

4. Pengeluaran

Mengacu pada biaya operasi yang dikeluarkan bisnis untuk menghasilkan pendapatan. Pengeluaran ini termasuk upah karyawan, pembayaran kepada pemasok, penyusutan peralatan, dan sewa pabrik.

5. Pendapatan

Mengacu pada pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan berdasarkan operasi bisnis pada umumnya, termasuk potongan dan diskon untuk produk yang dikembalikan. 

Pendapatan adalah angka pendapatan kotor dimana biaya dikurangi untuk menentukan pendapatan bersih.

Transaksi

Source By : Unsplash

Seorang akuntan bertanggung jawab untuk menghasilkan sejumlah transaksi bisnis, sementara yang lainnya diteruskan oleh akuntan dari departemen lain ke perusahaan.

Sebagai bagian dari transaksi ini, semua kegiatan dicatat dalam akun yang sudah disebutkan di poin pertama.

Adapun berikut beberapa transaksi bisnis yang krusial untuk dicatat, antara lain:

1. Penjualan 

Penjualan adalah proses transaksi dimana produk atau jasa ditransfer dari pembeli ke penjual baik  secara tunai maupun kredit.

Transaksi penjualan dicatat dalam jurnal akuntansi penjualan, sebagai kredit ke akun penjualan dan debit ke kas atau piutang.

Penjualan biasanya melibatkan pembuatan faktur untuk dikirim ke pelanggan dan merinci berapa jumlah yang harus dibayar pelanggan.

2. Pembelian

Pembelian terjadi dengan adanya proses transaksi yang dibutuhkan bisnis untuk mendapatkan bahan dan layanan yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dimana pembelian yang dilakukan secara tunai dicatat sebagai debit ke akun persediaan dan kredit ke kas.

Jika pembelian dilakukan dengan akun kredit, maka entri kredit tersebut akan dicatat dalam akun persediaan. Dimana pembelian seringkali melibatkan penerbitan pesanan pembelian dan pencairan faktur pemasok.

3. Penerimaan

Penerimaan terjadi dengan adanya transaksi yang mengacu pada perusahaan yang dibayar untuk menyediakan layanan atau barang kepada pelanggan.

Transaksi penerimaan dicatat dalam jurnal untuk penjualan sebagai kredit ke piutang dan debit ke kas.

4. Kompensasi Karyawan

Dalam tahap ini memerlukan informasi tentang jumlah jam yang dihabiskan karyawan untuk tenaga kerja yang dibayar, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan potongan pajak, informasi upah kotor dan potongan lainnya yang menghasilkan gaji bersih kepada karyawan.

Pelaporan

Source By : Unsplash

Setelah semua proses transaksi perusahaan yang terkait dengan periode akuntansi telah terselesaikan. Maka selanjutnya akuntan akan mengkonsolidasikan informasi yang disimpan dalam akun dan mengurutkannya kedalam tiga dokumen yang secara kolektif disebut dengan laporan keuangan.

Adapun laporan tersebut terdiri dari:

 

1. Laporan laba rugi

Dokumen ini berisikan informasi tentang pendapatan perusahaan dikurangi dengan semua biaya yang telah dikeluarkan untuk menentukan laba atau rugi bersih untuk periode pelaporan.

Laporan tersebut dilakukan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memperluas basis pelanggan dan beroperasi secara efisien.

 

2. Neraca

Dokumen ini berisikan informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada akhir periode pelaporan.

Laporan ini ditujukan untuk melihat posisi keuangan perusahaan dalam kurun waktu tertentu dengan ditinjau secara cermat untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar tagihannya.

 

3. Laporan arus kas

Dokumen ini berisikan informasi tentang penggunaan dan sumber kas selama periode pelaporan.

Laporan ini sangat berguna untuk mengetahui jika adanya perbedaan antara jumlah laba bersih yang muncul pada laporan laba rugi dengan perubahan bersih kas selama periode pelaporan.

Sampai disini materi mengenai dasar-dasar akuntansi sangat menarik bukan?, dan sebenarnya masih banyak lagi hal-hal menarik seputar auditor dan financial analyst yang bisa kamu dalami.

Tertarik untuk mengenal lebih dalam dan terjun di dunia auditor dan financial analyst?
Harisenin memiliki program bootcamp khusus auditor dan financial analyst yang bisa kamu cek disini. Program bootcamp yang terjangkau dibanding bootcamp lain, serta tidak hanya itu tetapi masih banyak lagi manfaat yang kamu bisa dapatkan saat mengikuti bootcamp di harisenin.