Halo Risers! 🙌
Kamu tahu kan dalam dunia bisnis ada banyak banget istilah yang perlu dipahami, salah satunya adalah Account Receivable dan Account Payable . Mungkin kamu sudah sering mendengar istilah ini, tapi apa sih sebenarnya perbedaannya? Baca sampai selesai biar kamu paham yah.
Baca juga: Persamaan Akuntansi 101: Pengertian, Rumus, dan Contohnya
Apa Itu Account Payable?
#1 Definisi Account Payable
Account Payable atau Hutang Usaha adalah kewajiban perusahaan untuk membayar uang kepada pemasok atau vendor atas barang atau jasa yang telah diterima tetapi belum dibayar. Gimana contohnya:
Kamu membeli bahan baku kain dari supplier senilai Rp500.000, tetapi bayarnya minggu depan. Nah, Rp500 ribu itu menjadi account payable kamu.
#2 Posisi di Laporan Keuangan
Account Payable termasuk dalam kategori kewajiban lancar di neraca perusahaan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar uang dalam waktu dekat.
Apa Itu Account Receivable?
#1 Definisi Account Receivable
Account Receivable atau Piutang Usaha adalah uang yang harus diterima perusahaan dari pelanggan karena sudah menjual barang atau jasa secara kredit. Ini adalah hak perusahaan untuk menerima pembayaran di masa depan. Contohnya:
Misalnya, kamu punya toko online baju. Kamu menjual baju ke pelanggan A senilai Rp1.000.000, tetapi dia bayar nanti minggu depan. Nah, Rp1 juta itu menjadi account receivable kamu.
#2 Posisi di Laporan Keuangan
Account Receivable termasuk dalam kategori aset lancar di neraca perusahaan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki hak untuk menerima uang dalam waktu dekat.
Baca juga: Ingin menjadi Staf perpajakan? Kenali dulu tugas dan tanggung jawab nya
Perbedaan Utama Antara Account Payable dan Account Receivable
Aspek | Account Receivable (Piutang) | Account Payable (Hutang) |
Definisi | Uang yang harus diterima dari pelanggan | Uang yang harus dibayar ke pemasok |
Posisi di Neraca | Aset lancar | Kewajiban lancar |
Fungsi | Mencatat penjualan kredit | Mencatat pembelian kredit |
Dampak pada Kas | Menambah kas saat pembayaran masuk | Mengurangi kas saat pembayaran keluar |
Cara Menghitung & Mencatat dalam Jurnal Akuntansi
Pencatatan untuk Account Receivable
Contoh Transaksi Penjualan Kredit
Kamu menjual produk seharga Rp2.000.000 secara kredit kepada pelanggan B.
Jurnal pencatatan awal piutang
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
dd/mm/yyyy | Account Receivable | Rp2.000.000 | |
Pendapatan Penjualan | Rp2.000.000 |
Jurnal saat pembayaran diterima dan ketika pelanggan membayar:
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
dd/mm/yyyy | Kas | Rp2.000.000 | |
Account Receivable | Rp2.000.000 |
Pencatatan untuk Account Payable
Contoh Transaksi Pembelian Kredit
Kamu membeli perlengkapan kantor seharga Rp1.500.000 secara kredit dari supplier C.
Jurnal pencatatan awal hutang
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
dd/mm/yyyy | Perlengkapan Kantor | Rp1.500.000 | |
Accounts Payable | Rp1.500.000 |
Jurnal saat pembayaran hutang dilakukan
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
dd/mm/yyyy | Accounts Payable | Rp1.500.000 | |
Kas | Rp1.500.000 |
Kesimpulan Singkat
Jadi, untuk merangkum:
- Account Receivable adalah piutang yang harus diterima dari pelanggan.
- Account Payable adalah hutang yang harus dibayar kepada pemasok.
Keduanya memiliki peran penting dalam laporan keuangan dan pengelolaan arus kas perusahaan. Semoga artikel ini membantu kamu lebih memahami perbedaan antara keduanya! Jika ada pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya ya! 😊
Kalo kamu mau belajar dan berkarir sebagai Staff Akuntan & Pajak, kamu bisa banget nih belajar lewat Bootcamp Staff Akuntansi dengan klik link ini . Atau kamu juga bisa akses kelas Digital Bootcamp Tax Consultant di link ini .