Hai Risers, Content Marketing adalah salah satu profesi yang berperan penting dalam berkembangnya pemasaran untuk tujuan bisnis. Dengan semakin berkembangnya industri digital dan penggunaan media sosial, profesi ini semakin dibutuhkan oleh berbagai perusahaan. Tentunya, agar perusahaan dapat melakukan proses marketing yang efektif dan dapat bersaing dengan berbagai kompetitor dan dapat menghasilkan konten pemasaran yang unik, kreatif dan disukai oleh berbagai audiens.
Menarik kan? yuk, kenali pentingnya profesi content marketing dalam perkembangan pemasaran bisnis!
Table of contents [Show]
Definisi Content Marketing
Content Marketing adalah bidang profesi yang bertugas untuk merancang strategi marketing dalam proses produksi dan penyebaran berbagai konten yang kreatif, relevan dan efektif sesuai dengan kebutuhan audiens. Jika melihat pendapat dari Neil Patel, Content Marketing didefinisikan sebagai profesi yang menciptakan konten untuk menguatkan hubungan dengan audiens dalam jangka waktu yang lama.
Content Marketing tidak hanya sekadar memproduksi konten, namun juga perlu merancang konten yang kreatif dan unik, namun tetap relevan dengan brand yang sedang dipasarkan. Sehingga dapat meningkatkan brand awareness dan audiens dapat mengingat brand dalam jangka waktu yang lama. Tentunya, hal ini harus diperoleh dengan berbagai riset dan kedekatan interaksi, agar audiens merasa brand yang sedang dipasarkan sangat peduli dan dapat menjawab kebutuhan dari konsumen.
Pentingnya Content Marketing
Proses pemasaran menjadi hal yang harus diperhatikan bagi sebuah brand agar dikenal oleh konsumen dan dapat memancing mereka untuk menggunakan produk yang dipasarkan. Proses ini tentunya memberikan posisi yang penting bagi seorang content marketing. Profesi ini penting dalam pemasaran bisnis karena:
1. Mempengaruhi Audiens
Content Marketing memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi audiens sebagai target konsumen sebuah produk. Dalam proses pembeliannya, audiens terlebih dahulu harus mengenal produk yang akan digunakan (awareness), lalu melakukan perbandingan atau riset produk incaran (Riset). Kemudian konsumen melakukan pemilihan produk (consideration) dan akhirnya melakukan pembelian produk. Proses ini sangat membutuhkan strategi marketing yang kreatif dan efektif. Sehingga konsumen dapat langsung mengenali produk beserta keunggulannya dalam durasi waktu yang lama.
2. Menjaga hubungan produk dan konsumen
Hubungan yang baik membutuhkan interaksi yang baik, begitu juga dengan hubungan produk dan konsumen. Jika keduanya berhubungan dengan baik, maka konsumen akan loyal dengan produk kita. Seorang content marketing harus dapat merancang strategi marketing yang interaktif dan dapat menjawab kebutuhan konsumennya
3. Edukasi Konsumen
Edukasi kepada konsumen sangat penting dilakukan, agar konsumen dapat mengenal produk dan konsumen dapat menilai bagaimana produk yang kita tawarkan dapat menjawab kebutuhan mereka. Disinilah peran content marketing dibutuhkan. Agar edukasi dapat tersampaikan dengan baik, maka pesan yang dirancang harus mudah diingat oleh konsumen dan dapat mewakili kebutuhan mereka. Tentunya, dibutuhkan konten yang unik dan dapat menarik audiens
Baca Juga: Yuk, Intip Gaji Social Media Specialist! Profesi Paling Dibutuhkan
Skill yang dibutuhkan Content Marketing
Terdapat beberapa skill atau kemampuan yang dibutuhkan oleh seorang content marketing, yaitu
1. Kemampuan Memahami Konsumen
Content Marketing adalah bidang yang selalu berkaitan dengan konsumen, mulai dari hubungan produk hingga konten yang tepat untuk konsumen. Maka kemampuan ini sangat dibutuhkan oleh content marketing. Agar konten yang diproduksi dapat relevan dan menjawab permasalahan yang dihadapi oleh konsumen
2. Kemampuan Komunikasi
Kemampuan komunikasi penting dalam profesi ini. Dengan memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, maka seorang content marketing dapat menyampaikan berbagai pesan secara efektif dan mudah dipahami oleh konsumen. Selain itu, profesi ini juga membutuhkan hubungan dan kerjasama dengan berbagai pihak, sehingga kita dapat berkomunikasi dan menciptakan konten yang sesuai dengan rencana
Sesuai dengan namanya, profesi ini harus mampu menulis berbagai jenis konten. Tidak hanya konten berupa artikel, namun dapat juga berbentuk naskah atau script, copywriting dan tulisan di media sosial. Profesi ini juga harus menguasai berbgai gaya penulisan yang berbeda. Sehingga dapat menjangkau berbagai audiens sesuai dengan kesukaannya.
4. Kemampuan Storytelling
Storytelling atau bercerita juga dibutuhkan dalam proses kerja content marketing. Dengan memiliki kemampuan ini, konten yang dihasilkan dapat terstruktur dengan baik dan tidak mempersulit audiens dalam memahami konten. Selain itu, kemampuan ini juga dapat membantu kita dalam beradaptasi dengan berbagai saluran media yang berbeda-beda.
Bentuk Content Marketing
Sebagai salah satu bidang kreatif, content marketing memiliki berbagai jenis bentuk dengan karakteristik yang berbeda. Bentuk ini terus mengalami perkembangan dan perubahan sesuai dengan tren yang terjadi di tengah para konsumen.
1. Tulisan Artikel
Artikel menjadi bentuk paling dasar dalam content marketing. Ada beberapa jenis artikel seperti website atau blog dan artikel berbentuk buku. Tulisan artikel menjadi bentuk konten pemasaran yang mudah beradaptasi dengan berbagai saluran media
2. Video
Video menjadi salah satu bentuk konten pemasaran yang efektif, karena mayoritas audiens lebih senang menonton dibandingkan membaca. Ada berbagai jenis video kreatif yang dapat dimanfaatkan, mulai dari video Youtube, Tiktok hingga Reels Instagram
3. Infografis
Bentuk konten pemasaran infografis dapat dimanfaatkan dalam menyajikan konten yang membutuhkan ruang yang sederhana, namun dapat menarik audiens dan dapat tersampaikan secara jelas. Dengan perpaduan desain gambar dan tulisan, berbagai informasi dapat disederhanakan secara efektif
4. Podcast
Jenis ini menjadi jenis yang terbaru dan terpopuler. Podcast kini dapat menjadi solusi yang efektif menggantikan radio. Seorang content marketing dapat berkreasi dengan berbagai topik podcast yang dapat menjawab permasalahan konsumen sesuai dengan produk yang dipasarkan.
