Hari Risers, saat ini sedang masif dibahas mengenai mental health di kalangan masyarakat. Fenomena ini lahir akibat dari pengalaman yang memberikan dampak negatif pada kepribadian seseorang. Untuk itu, Harisenin.com akan memberikan rekomendasi buku mental health terbaik tahun 2022.
Apa Itu Mental Health?
Mengutip dari Halodoc, mental health merupakan kejadian yang membekas pada seseorang yang mengakibatkan guncangan pada kepribadian dan perilaku seseorang. Hal ini dapat diakibatkan oleh beberapa konteks negatif, seperti pelecehan verbal dan seksual, kekerasan, hingga stres.
Mental health yang berkepanjangan akan melahirkan mental disorders atau gangguan mental. Di antaranya seperti, depresi, bipolar, gangguan kecemasan, gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis.
Jika seseorang sudah terkena mental disorders, maka ada kecenderungan hal tersebut berpengaruh terhadap cara seseorang untuk berinteraksi, bersosialisasi, dan berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan, di beberapa kasus, seseorang dapat melakukan tindakan destruktif, seperti merusak dan menyakiti diri sendiri.
Baca Juga: 5 Tips Belajar Bahasa Inggris untuk Pemula dalam Menggapai Karir
Buku Mental Health Terbaik Tahun 2022
Saat ini, Risers dapat membaca buku untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan kisah seputar mental health. Oleh karenanya, artikel ini akan memberikan rekomendasi beberapa buku mental health terbaik tahun 2022.
13 Reason Why
Bagi Risers yang suka nonton series di Netflix, pasti sudah tidak asing lagi dengan 13 Reason Why. Sebelum diangkat menjadi series yang sukses, 13 Reason Why adalah sebuah novel karya Jay Asher yang dirilis tahun 2007.
Buku ini memang memiliki jalan cerita misteri yang cukup membuat jantung berdebar-debar ketika membaca. Namun ada pesan tersirat di dalam buku ini, yaitu karakter Hannah Baker yang memiliki kondisi mental health yang buruk.
Novel ini layak Risers baca untuk mengetahui kisah dari Hannah Baker dan Clay Jensen yang mengalami rangkaian intimidasi dan intervensi dari teman-temannya di sekolah. Balutan antara kondisi mental health dan jalan cerita yang misterius menambah poin positif dari buku yang laris manis di pasaran ini.
Loving The Wounded Soul
Depresi adalah kondisi seseorang yang sedang mengalami gangguan pada perasaan dan suasana hati. Buku yang ditulis oleh Regis Machdy ini akan menceritakan mengenai pengalaman hidupnya yang pernah mengalami depresi tingkat akut.
Tulisan dari Regis Machdy ini menjelaskan fenomena depresi dengan mengaitkan dengan teori-teori psikologi. Narasi dan diksi yang mudah dipahami, menjadi poin plus dari buku untuk dibaca oleh orang-orang awam dan ingin mengetahui mengenai depresi.
Solve for Happy
Siapa yang tidak ingin bahagia? Pasti semua orang ingin merasakan kebahagian. Jika kamu tersungkur ke dalam jurang kesedihan dan bingung untuk bangkit. Maka buku ini dapat menjadi referensi untuk kamu dapat bangkit dan semangat kembali menjalani hidup.
Solve for Happy ditulis oleh Mo Gawdat yang pernah bekerja sebagai Chief Business Officer dari Google. Mo menggambarkan bahwa kebahagian itu adalah masalah persepsi dari seseorang. Semua orang layak bahagian dengan caranya masing-masing.
Egosentris
Kembali ke jenis buku novel, karya berjudul Egosentris ini adalah jahitan cerita mengenai cinta, persahabatan, dan perjalanan dari tiga orang yang memiliki kelebihan serta kekurangan. Yang disoroti dari buku ini adalah mengenai gangguan psikosomatik dari salah satu dari tiga orang tersebut.
Egosentris menyuguhkan rangkaian cerita yang penuh konflik dan sarat makna mengenai persahabatan. Setiap orang memiliki masalah dan problematikanya masing-masing – yang disoroti dalam buku ini mengenai mental illness, mental health, dan psikosomatik.
I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki
Sering kali seseorang merasa insecure dan merasa benci dengan dirinya sendiri. Padahal hal tersebut merupakan tindakan yang salah dan menyebabkan stagnasi pada hidup. Untuk itu, penting dalam mencintai diri sendiri secara utuh atau love yourself.
Merasa insecure adalah hal yang manusiawi, tetapi berusaha untuk mulai menyayangi diri sendiri dengan berbagai tindakan serta usaha yang dilakukan. Buku ini memberikan tips dan trik untuk dapat menumbuhkan rasa bangga dengan diri sendiri.
The Things You Can See Only When You Slow Down
Buku karya Haemin Sunim ini berisi kata-kata mutiara dan secarik cerita dari seorang biksu mengenai rasa syukur dalam menjalani hidup. Bagi kamu yang sedikit malas untuk membaca narasi yang panjang dan sulit dipahami, buku ini sangat cocok untuk kamu baca.
“The Things You Can See Only When You Slow Down” adalah jawaban untuk kamu menemukan makna hidup dengan mensyukuri hidup. Untuk mensyukuri hidup, kamu harus membuat momen terbaik setiap harinya.
Filosofi Teras
Henry Manampiring adalah penulis yang berhasil merumuskan suatu buku yang fenomenal dan laris manis di pasaran, yaitu Filosofi Teras. Buku ini menjelaskan mengenai filsafat yunani kuno yang dielaborasikan bagaimana menciptakan mental health yang baik.
“Stoisisme” merupakan teori filsafat yang dijabarkan begitu ringan dan kontekstual di dalam buku ini. Teori ini menjelaskan jika beberapa hal-hal di dunia ini dapat dikontrol oleh seseorang. Jika dapat mengoptimalkan hal itu, maka seseorang dapat berpikir lebih maksimal dan memperbaiki mental health.
It Didn’t Start with You
Trauma adalah konsekuensi dari tekanan emosional dan psikologis dengan volume yang besar. Isu tersebut dibawa di dalam buku It Didn’t Start with You yang ditulis oleh Mark Wolynn.
Secara garis besar, trauma ternyata dapat diturunkan oleh generasi ke generasi – terutama keluarga. Untuk itu, buku ini akan mengulas bagaimana trauma dapat disebabkan oleh generasi di atas seseorang. Serta, bagaimana cara mengatasi trauma tersebut.