Website

Search

6 Contoh Sales Methodology Serta Strategi dalam Memilihnya

  • Share this:
6 Contoh Sales Methodology Serta Strategi dalam Memilihnya

Zaman sekarang, jual-menjual telah menjadi pilihan banyak orang sebagai sumber pendapatan, baik itu berjualan secara online maupun offline. Tapi, nggak semua orang yang berjualan memahami teknik menjual yang tepat. Makanya, masih banyak orang yang produk jualannya nggak laku-laku. Padahal kesuksesan selama proses penjualan pastinya akan membantu perkembangan bisnis dengan lebih cepat. Oleh karena itu, menerapkan  sales methodology yang tepat adalah suatu keharusan bagi setiap lini bisnis. Sebenarnya, ada cukup banyak contoh  sales methodology yang bisa digunakan oleh pelaku bisnis. Walaupun banyak, tapi tidak semua metode tersebut cocok digunakan pada setiap bisnis, ya. Itulah mengapa penting sekali untuk memahami apa saja metode penjualan dan memilih yang paling sesuai untuk bisnis kamu.   

Apa Itu Sales Methodology?  

Menurut Pipedrive, sales methodology didefinisikan sebagai prinsip panduan terkait tindakan yang tepat pada setiap tahapan penjualan. Setiap metode penjualan didesain untuk  

membantu tim sales agar dapat bekerja sebaik mungkin dan memecahkan masalah selama  

proses penjualan. Dalam menerapkan sales methodology diperlukan pengenalan konsep mengenai kebutuhan-kebutuhan pembeli demi membantu perencanaan proses penjualan yang lebih efektif.  

 

Apa Saja Contoh Sales Methodology?  

Setelah mengenal apa itu sales methodology, balik pada inti artikel ini yang ingin mengenalkan contoh-contoh sales methodology. Berikut ini beberapa di antaranya.  

1. SPIN Selling    
SPIN selling merupakan salah satu metode sales yang paling populer. Metode ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1988 oleh Neil Rackahm. Sampai saat ini, metode ini masih sangat efektif untuk diterapkan. Melansir dari Mailshake, SPIN adalah singkatan dari Situation, Problem, Implication, dan Need-Payoff. Salah satu fokus dari metode ini adalah memberikan pertanyaan yang relevan kepada prospek untuk mengetahui masalah dan harapan yang diinginkannya.  

2. Conceptual Selling    
Conceptual selling, yaitu sales methodology dengan konsep bahwa pelanggan tidak membeli produk atau layanan, tetapi membeli solusi yang ditawarkan oleh penjual. Metode penjualan ini sangat menekankan kemampuan penjual dalam berkomunikasi khususnya active listening. Dalam metode ini, proses penjualan dibagi menjadi tiga tahapan, yakni mendapatkan informasi, memberikan informasi, dan mendapatkan komitmen.  

3. Challenger Sale  

microsoft-365-FHhbHW4vFxc-unsplash (1)
Sumber: Unsplash

                                                       

Metode penjualan yang satu ini berfokus pada komunikasi yang baik antara penjual dan prospek. Dalam melakukan metode ini penjual harus mendorong dirinya untuk mempelajari keterampilan baru untuk memberikan prospek wawasan baru mengenai bisnisnya. Lalu, penjual juga harus mampu menyesuaikan komunikasinya dengan prospek agar pembicaraan bisa lebih efektif. Saat seorang penjual dapat memberikan wawasan baru dan mampu mengendalikan komunikasi, maka ia bisa dipercaya oleh prospek. Dengan begitu, proses penjualan pun bisa berjalan lancar.  

 

4. Solution Selling  

Solution selling lebih berfokus pada menjual solusi yang dibutuhkan oleh prospek. Lebih tepatnya, mengacu pada pain point yang dialami oleh pelanggan. Lalu, tawarkan solusi dengan mengajak prospek menggunakan produk atau layanan yang tepat. Saat menjalankan solution selling, penjualan perlu menghabiskan waktu yang lebih lama dengan prospek untuk mencari tahu permasalahan dan solusi yang tepat.  

 

5. Sandler Selling System  

Sandler selling system merupakan salah satu sales methodology tertua tetapi  

masih tetap efektif digunakan sampai saat ini. Metode penjualan ini lebih memprioritaskan untuk membangun rasa saling percaya antara pihak penjual dan pembeli. Oleh karena itu, penjual perlu menunjukkan keinginan yang tulus untuk mendapatkan kepercayaan prospek. Namun, mereka perlu mengidentifikasi prospek yang memang benar-benar memenuhi syarat sebelum menarik kepercayaan calon pelanggan. Pasalnya, tidak semua orang membutuhkan produk atau layanan yang ditawarkan. Jadi, saat prospek sudah sesuai dan terbentuk kepercayaan  

yang kuat, proses konversi pun akan lebih mudah tercapai.  

 

6. Inbound Selling    
Fokus dari metode ini adalah membuat orang ingin menjadi pembeli dan bukan menawarkan produknya secara langsung. Metode ini sangat cocok digunakan di era yang serba digital seperti saat ini. Era dimana pembeli cenderung melakukan riset sebelum membeli suatu produk. Jadi, dengan menerapkan metode ini tim penjualan hanya perlu fokus untuk membuat prospek tertarik. Lalu, mulai membangun kedekatan berdasarkan ketertarikan pelanggan. Kelebihan dari sales methodology ini, yaitu lebih hemat waktu dan  budget sehingga lebih mudah mendapatkan leads yang berkualitas.  

Hhmm… tapi rasanya kurang lengkap jika kita hanya tau contoh-contoh sales methodology tanpa memahami cara yang tepat untuk memilih satu yang terbaik diantara keenam jenis sales methodology. Pemahaman terkait strategi memilih sales methodology sangatlah diperlukan.   

Apa Aja Strategi untuk Memilih Sales Methodology yang Tepat?  

startae-team-7tXA8xwe4W4-unsplash (1)

                                             Sumber: Unsplash

1. Identifikasi seluruh proses penjualan    
Pertama-taman, kamu perlu mengidentifikasi setiap proses penjualan yang dilakukan oleh bisnis. Identifikasikanlah tujuan penjualan, cara mendapatkan  lead  yang berkualitas, serta aktivitas apa saja yang perlu dilakukan oleh tim penjual.   

2. Pahami kebutuhan pelanggan    
Melakukan survei secara langsung atau dengan membagikan kuesioner adalah langkah yang perlu dilakukan supaya kamu sebagai pelaku bisnis mengerti apa yang dibutuhkan oleh calon pembelimu.   

3. Memilih sales methodology yang paling sesuai    
Setiap jenis sales methodology memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.  Setelah mengidentifikasi proses penjualan serta memahami kebutuhan calon pembeli, sesuaikanlah hasil identifikasi dengan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis methodology secara cermat. Namun, jika dirasa tidak ada metode yang paling sesuai, maka kamu bisa kembangkan metode khusus yang paling cocok digunakan oleh perusahaan. Hal itu bisa dilakukan dengan mengadopsi beberapa elemen metode penjualan untuk menyesuaikan kebutuhan dari bisnismu.  

 

4. Siapkan materi dan pelatihan  

marco-lastella-t7JJ1HATusw-unsplash (1)
Sumber: Unsplash

                                                          

Buatlah materi yang merangkum seperti apa konsep metode penjualan yang akan dilakukan. Selain itu, menentukan pedoman yang bisa dipelajari oleh seluruh tim. Jika perlu, buatlah pelatihan yang bisa membantu meningkatkan kemampuan dari setiap anggota tim sales. Hal  ini sangatlah penting untuk dilakukan agar semua tim penjualan bisa menerapkan metode yang sudah dipilih.   

 

Nah, itu merupakan sebagian dari contoh methodology dan strategi dalam dunia sales. Kurang rasanya jika kamu ingin berkarir di dunia sales tapi cuma tau dua hal tersebut.  

Sebagai gantinya, Harisenin punya kelas yang bisa kamu beli untuk membantu upgrade karir kamu, lho. Kelas Menguasai Kemampuan Penjualan Produk dan Mendapatkan Pelanggan Baru untuk Tenaga Penjualan  telah dilengkapi dengan Pre-Test, Post-Test, 5 dokumen, sesi diskusi, 46 video, dan sertifikat. Hanya tinggal membayar 99.000 kamu langsung bisa belajar!