Hi Risers! Apakah kamu tahu kalau masih terdapat karyawan hingga HR yang menyalah artikan antara kompensasi dan benefit . Padahal, kompensasi dan benefit memiliki definisi dan tujuan yang berbeda.
Kompensasi dan benefit karyawan adalah konsep yang sering digunakan secara bergantian. Keduanya memang tidak tercantum dalam peraturan ketenagakerjaan Indonesia. Istilah upah, tunjangan, penghasilan dan pendapatan non-upah digunakan dalam UU Ketenagakerjaan dan PP Pengupahan.
Arti Kompensasi dan Benefit
Walaupun sering tertukar, kompensasi dan benefit merupakan dua hal yang berbeda. Apa sebenarnya perbedaan antara keduanya?
Kompensasi
Kompensasi adalah bentuk pertukaran antara karyawan dan perusahaan. Karyawan mengerahkan tenaga, keterampilan, waktunya, dan perusahaan memberikan kompensasi dalam berbagai cara.
Kompensasi secara umum mengacu pada remunerasi yang diterima karyawan dari perusahaan sebagai imbalan atas pekerjaan yang mereka lakukan dan kontribusi yang mereka berikan kepada perusahaan.
Benefit
Benefit adalah imbalan yang diterima karyawan sebagai bagian dari hubungan kerjanya di samping gaji pokoknya. Benefit disebut juga tunjangan, gaji tersembunyi, subsidi upah, dan lain-lain. Karena potongan pajak untuk benefit cenderung rendah, banyak perusahaan yang menawarkan berbagai bentuk benefit kepada karyawannya.
Baca juga: 10 Rekomendasi Buku Untuk HR. Cocok Untuk Pemula!
Perbedaan Kompensasi dan Benefit
Sebagai hal penting dalam regulasi pengupahan di Indonesia, kompensasi dan benefit memiliki beberapa perbedaan terkait bentuk hingga tujuannya. Berikut perbedaan antara kompensasi dan benefit:
Perbedaan | Kompensasi | Benefit |
Definisi | Kompensasi mencakup gaji pokok yang diterima karyawan, termasuk penghargaan dalam bentuk uang maupun benefit .
| Benefit mencakup penghargaan dalam bentuk selain uang yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas jasa yang telah diberikan. |
Bentuk | Kompensasi berbentuk uang atau lainnya
| Benefit berbentuk apapun selain uang
|
Sifat | Kompensasi bersifat langsung
| Benefit bersifat tidak langsung
|
Pajak | Kompensasi menjadi objek pajak penuh atau sebagian | Benefit sebagian menjadi objek pajak, sebagian bebas pajak |
Tujuan | Kompensasi untuk menarik dan menjaga karyawan yang dibutuhkan | Benefit untuk memotivasi karyawan agar meningkatkan kinerja |
Model Kompensasi dan Benefit
Dua model ini diciptakan untuk menentukan paket kompensasi dan benefit yang diterima karyawan. Setiap masing-masing model memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga dapat dipilih yang cocok dengan kondisi perusahaan.
Total Rewards Model
Total Rewards Model merupakan model yang menunjukkan bahwa uang bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kepuasan karyawan pada suatu perusahaan. Kompensasi dan benefit yang meningkatkan kepuasan karyawan antara lain kemampuan bekerja dari mana saja, asuransi kesehatan, dan fasilitas kerja yang mumpuni.
Model ini dibuat oleh World at Work, sebuah asosiasi global untuk profesional HR, dan menyatakan bahwa ada lima komponen kompensasi yang dapat diberikan kepada karyawan. Bentuk-bentuk ini mencakup kompensasi, kesejahteraan, benefit , pengembangan, dan apresiasi performa kerja. Kompensasi diberikan dalam bentuk uang seperti gaji pokok dan bonus.
Warr’s Vitamin Model
Psikolog industri, Peter Warr mengembangkan model kompensasi yang membandingkan karakteristik pekerjaan dengan vitamin. Tubuh manusia membutuhkan vitamin agar tetap sehat, dan Peter Warr menyamakan karakteristik pekerjaan seperti kompensasi dan benefit dengan vitamin yang dibutuhkan karyawan agar tetap produktif.
Warr membagi karakteristik pekerjaan menjadi dua kelompok: Constant Effect dan Additional Decrement . Constant Effect adalah karakteristik yang jika di lebih-lebihkan, tidak akan menghambat atau meningkatkan produktivitas. Contohnya seperti praktik kerja yang aman, peralatan kerja, dan pengawasan untuk mendukung karyawan dalam pekerjaannya.
Sementara, Additional Decrement adalah fitur yang dapat mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan karyawan jika digunakan secara berlebihan di lingkungan kerja. Contohnya adalah feedback atau kritik yang berlebihan, campur tangan di tempat kerja, dan tuntutan yang berlebihan terhadap karyawan dalam mencapai tujuan kerja.
Pentingnya Kompensasi dan Benefit
Ada beberapa alasan mengapa compensation dan benefit adalah bagian penting, terutama bagi karyawan dan perekrut. Anda sebagai bagian dari perusahaan perlu mempertimbangkan kompensasi dan benefit yang ditawarkan kepada karyawan dan calon talenta. Berikut adalah alasan-alasannya.
Ada beberapa alasan mengapa kompensasi dan benefit merupakan faktor penting, terutama bagi karyawan dan HR. Sebagai bagian dari perusahaan, HR perlu dipertimbangkan kompensasi dan benefit yang ditawarkan kepada karyawan dan calon karyawan.
#1 Menarik talenta terbaik
Kompensasi dan benefit yang menarik dapat menarik talenta terbaik yang dibutuhkan perusahaan.
#2 Mempertahankan karyawan dengan kinerja baik
Karyawan yang termotivasi dan berkinerja baik perlu mendapat diapresiasi. Salah satunya dengan kompensasi dan benefit yang menarik.
#3 Meningkatkan loyalitas dan komitmen
Kompensasi dan benefit merupakan salah satu cara untuk meningkatkan loyalitas dan komitmen seorang karyawan.
#4 Memancing karyawan bekerja sama dengan kolega
Melalui kompensasi dan benefit yang menarik, karyawan yang setia akan cenderung merekomendasikan perusahaan kepada teman-temannya, sehingga HR dapat menyaring talenta berkualitas secara lebih mudah.
Peraturan Penting Terkait Penganggaran Karyawan Perusahaan di Indonesia membutuhkan pengetahuan dasar mengenai peraturan yang berlaku. Setiap kontrak kerja dan peraturan perusahaan/kesepakatan bersama harus berdasar pada UU Cipta Kerja yang baru UU no 6 tahun 2023 dan beberapa pasal dari UU Ketenagakerjaan/UU Ketenagakerjaan no. 13 Tahun 2003. Perusahaan harus mematuhi peraturan ketenagakerjaan lainnya, yaitu sebagai berikut:
- UU no 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja
- UU no 02 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
- UU no 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Peraturan Pemerintah no 45 tentang Program Pensiun, dan 46 tahun 2015 tentang Program Jaminan Hari Tua
- UU no 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan Peraturan Presiden no 111 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional
- UU No 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang mengubah UU No 8 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, dan PER 16/PJ/2016 tentang Pedoman Pemotongan dan Pelaporan Pajak Penghasilan
- PP No 34 Tahun 2021 tentang Orang Asing
- PP No 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu; Pengalihdayaan; Waktu Kerja dan Waktu Istirahat; dan Pemutusan Hubungan Kerja.
- PP no 36 tahun 2021 tentang Pengupahan
Komponen Kunci Kompensasi dan Benefit
Ada 4 komponen kunci compensation dan benefit yang bisa Anda tawarkan. Keempat komponen kunci ini dapat dinegosiasikan jumlah dan bentuknya dengan calon karyawan atau karyawan yang sudah bergabung di perusahaan Anda.
Ada empat komponen utama kompensasi dan benefit yang dapat ditawarkan. Jumlah dan format keempat komponen utama ini dapat dinegosiasikan dengan calon karyawan atau karyawan baru di perusahaan. Berikut penjelasannya:
Fixed pay
Fixed pay atau gaji pokok adalah upah minimum dalam bentuk uang yang dibayarkan perusahaan kepada karyawannya. Gaji pokok ini tidak termasuk bonus atau uang lembur, dan gaji pokok dibayarkan dengan jumlah tetap setiap bulannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaji pokok adalah upah minimum, upah minimum daera, peran karyawan, biaya hidup, dan daya tawar pegawai.
Variable pay
Variable pay merupakan komponen benefit yang dibayarkan didasarkan pada kinerja karyawan dan pencapaian perusahaan. Terkadang, variable pay disebut juga sebagai bonus.
Equity pay
Perusahaan mungkin memasukkan saham atau opsi lain sebagai bagian dari kompensasi karyawannya. Kompensasi ini bersifat non-tunai dan mewakili kepemilikan saham di perusahaan, dengan opsi yang memungkinkan karyawan menerima dividen dari keuntungan perusahaan secara keseluruhan selain gaji pokoknya. Biasanya, perusahaan bersedia membayar kompensasi ini jika karyawannya telah bekerja di perusahaan tersebut selama puluhan tahun.
Health benefits
Health benefits merupakan tunjangan kesehatan umum yang diterima karyawan. Tunjangan kesehatan standar di Indonesia adalah BPJS Kesehatan. Biasanya, perusahaan memberikan asuransi kesehatan tambahan bagi karyawan-karyawannya. Benefit berbentuk asuransi ini dapat mencakup keluarga inti karyawan, seperti menawarkan tunjangan kesehatan untuk kelahiran, kesehatan mental, dan kesehatan gigi.
Contoh Kompensasi dan Benefit
Kompensasi
Kompensasi merupakan remunerasi berbentuk uang yang diberikan kepada karyawan. Berikut adalah contohnya:
- Gaji pokok
- Gaji per jam
- Merit bonus
- Retention bonus
- Bonus lembur
- Bonus penandatanganan kontrak
- Komisi
- Bonus insentif/kompensasi berdasarkan performa
Benefit
B enefit merupakan remunerasi tambahan sebagai bentuk apresiasi atau motivasi bagi karyawan. Berikut adalah contohnya:
- Asuransi kesehatan
- Cuti bersama, cuti sakit, cuti hamil, atau cuti berbayar lainnya
- Reimburse kebutuhan kerja remote atau makan siang
- Opsi bekerja fleksibel, seperti remote atau hybrid
- Opsi saham perusahaan
- Program pensiun
- Program pelatihan atau pengembangan keterampilan
Baca juga: 5 Rekomendasi Online Course HR Gratis. Cocok Untuk Pemula!
Tertarik Belajar Ilmu Seputar Human Resources?
Untuk kamu yang ingin belajar dan bekerja Human Resources bisa mengikuti Mission-Based Bootcamp Human Resources dari harisenin.com. Kamu bisa belajar secara intensif dan bisa pilih spesialisasi sesuai yang kamu inginkan.