Kamu pernah bikin konten di media sosial tapi view dan engagement yang dihasilkan malah sedikit?
Ternyata di dunia digital yang serba cepat ini, orang bisa skip konten kamu hanya dalam 3 detik pertama, lho ! Jadi dalam sebuah konten, kamu perlu yang namanya hook untuk memancing perhatian audiens dan membuat mereka penasaran sampai akhir.
Di artikel ini, kamu akan tahu nih apa pengertian, fungsi, jenis-jenis hook dan contohnya yang bisa bikin audiens kepo dengan kontenmu.
Apa itu Hook Konten?
Hook konten adalah bagian pembuka dari sebuah konten yang dirancang untuk menarik perhatian audiens dalam 3 detik pertama. Bagian ini akan membuat audiens berhenti scrolling , mengklik atau terus menonton konten yang kamu buat.
Hook digunakan dalam berbagai jenis konten di berbagai platform seperti Instagram, TikTok dan media lainnya. Dengan berbagai format seperti teks, visual dan audio yang menarik, kamu bisa memilih dan menyesuaikannya dengan konten serta karakter audiens yang kamu tuju.
Baca Juga: Cara Melakukan Riset Konten di Social Media yang Efektif
Fungsi Hook dalam Sebuah Konten
Salah satu kunci untuk menggaet audiens adalah melalui sebuah hook . Meskipun kontenmu disajikan dengan visual yang menarik dan pembahasan yang berbobot, tapi jika tidak dibarengi hook yang kuat bisa saja kontenmu akan di skip .
Berikut adalah beberapa fungsi dan alasan mengapa hook sangat penting dalam sebuah konten.
#1 Menarik Perhatian dalam Waktu Singkat
Mungkin kamu juga merasa jika saat ini media sosial kita banyak dibanjiri oleh ribuan konten tiap harinya. Sebagai audiens, kamu hanya punya waktu beberapa detik untuk memutuskan lanjut menonton atau skip .
Nah, hook ini berfungsi menghentikan seseorang untuk scrolling dan membuat mereka tetap fokus ke kontenmu.
#2 Membuat Audiens Penasaran
Hook yang baik dapat membuat audiens penasaran dengan konten yang kamu buat dan tentu saja mereka akan stay untuk mencari tahu kelanjutan informasi yang kamu berikan.
#3 Meningkatkan Engagement
Semakin kontenmu memiliki hook yang menarik, semakin besar juga peluang audiens betah menyimak dan memberi like , komentar atau membagikan kontenmu. Dari sisi algoritma, interaksi tersebut memberikan dampak positif bagi platform.
#4 Memperkuat Storytelling
Storytelling menjadi salah satu faktor yang membuat kontemu terasa dekat dengan audiens. Dengan menambah hook , tentu saja ini menjadi pintu masuk yang akan memudahkan audiens mengikuti kontenmu dari awal sampai akhir.
#5 Membedakan Konten dengan Kompetitor
Meskipun kamu membuat konten dengan topik yang sama dengan beberapa kompetitor, tapi jika kamu menambahkan hook yang unik maka itu akan membuat kontenmu berbeda.
Melalui hook ini, kamu bisa menonjolkan keunikan dan gaya komunikasi yang lebih menarik dibandingkan dengan kompetitor.
#6 Memperkuat Identitas Brand
Hook dengan gaya, tone dan visual yang konsisten akan membuat audiens mengenali kontenmu bahkan sebelum mereka melihat nama brand atau logo. Oleh karena itu secara tidak langsung hook dapat membangun kedekatan dengan audiens.
Jenis-jenis Hook dan Contohnya
Berikut adalah beberapa jenis hook yang bisa kamu gunakan sebagai referensi dalam membuat sebuah konten.
#1 Hook Pertanyaan
Hook jenis ini membuka konten dengan pertanyaan yang menyasar langsung masalah yang dihadapi audiens atau yang menarik perhatian mereka. Kamu juga bisa mencari ide hook berdasarkan pertanyaan yang sering diajukan oleh audiens.
Jika ingin menggunakan hook jenis ini, kamu bisa menggunakan kata-kata seperti…
- Apakah kamu….
- Pernah nggak…
- Gimana ya…
Contoh Hook Pertanyaan
Konten tersebut menggunakan sebuah pertanyaan sebagai hook untuk menarik perhatian audiens, yaitu para pencari kerja yang masih kesulitan membuat cover letter . Bentuk pertanyaan ini juga membuat audiens merasa penasaran sehingga mereka akan mencari jawaban di slide selanjutnya.
#2 Hook Edukasi
Biasanya hook jenis ini akan langsung memberikan informasi, tips atau pengetahuan lain yang audiensmu cari. Tujuan hook ini juga untuk menegaskan kepada audiens bahwa konten yang kamu buat bermanfaat dan dapat menjadi sumber informasi terpercaya.
Kamu bisa menggunakan hook ini dengan…
- Diawali dengan angka, misalnya “10…”
- Menggunakan kata yang menunjukkan manfaat langsung, misalnya “cara”, “trik”, “tips”.
Contoh Hook Edukasi
Konten tersebut menggunakan hook angka di awal judul untuk menunjukkan bahwa ada beberapa informasi yang akan dijelaskan di dalam artikel. Dengan adanya format angka ini juga bisa membuat audiens mengingat poin-poin utama dari topik yang dijelaskan.
#3 Hook Negatif
Hook ini akan menunjukkan kesalahan atau sisi buruk yang memicu rasa kekhawatiran audiens. Biasanya diawali dengan kalimat negatif yang memancing rasa takut atau membuat audiens menyadari masalah yang belum mereka sadari.
Untuk menggunakan hook jenis ini, kamu bisa…
- Gunakan kata “jangan”, “hindari” atau “berhenti”
- Soroti akibat jika masalah tidak diatasi
Contoh Hook Negatif
Konten ini memiliki hook negatif yang ditandai dengan “... bisa ngerusak masa depanmu!”, bagian ini tentu membuat audiens penasaran dan merasa khawatir sehingga mereka akan menyimak konten tersebut.
#4 Hook Berdasarkan Data
Jenis hook ini biasanya menggunakan data atau fakta yang spesifik untuk memberikan rasa percaya audiens pada konten yang kamu buat. Dengan data yang ditampilkan biasanya akan memicu rasa penasaran audiens.
Jika kamu ingin menggunakan jenis hook ini, kamu bisa…
- Gunakan data yang relevan, misalnya “30% orang di dunia ini…”
- Data berasal dari hasil riset, survei atau pengalaman pribadi, misalnya “Menurut survei LinkedIn…”
Contoh Hook Berdasarkan Data
Konten ini menggunakan hook berbasis data karena langsung menampilkan angka spesifik di awal, yaitu “90%”. Angka tersebut dapat meyakinkan pembaca bahwa informasi yang dimuat sangat relevan untuk audiens yang akan mengikuti tes admin.
#5 Hook Penasaran
Hook ini akan memancing penasaran audiens dengan memberikan sedikit informasi di awal tanpa mengungkap semuanya. Dengan hook ini, kamu bisa mendorong audiens untuk mengklik, membaca atau menonton konten sampai habis.
Jika ingin menggunakan jenis hook ini, tipsnya…
- Jangan langsung memberikan jawaban di kalimat pertama
- Gunakan kata “rahasia”, “ternyata”, “siapa sangka”
Contoh Hook Penasaran
Konten ini memiliki hook yang membuat audiens penasaran karena memberi clue tanpa mengungkap isi yang dimaksud. Hal ini membuat audiens penasaran dan ingin membaca untuk tahu jawabannya.
#6 Hook Kontroversial
Jenis hook ini biasanya dimulai dengan menampilkan sudut pandang yang memicu perdebatan. Tujuannya untuk memancing diskusi atau komentar dari para audiens.
Contoh Hook Kontroversial
Konten tersebut memiliki hook yang kontroversial karena isinya berlawanan dengan pendapat umum yang diyakini banyak orang. Hal tersebut karena biasanya banyak orang berpikir bahwa jika ada karyawan keluar karena salah karyawannya. Tapi hook ini bilang yang salah proses rekrutmennya. Akibatnya banyak audiens yang kaget dan penasaran sehingga ingin baca lebih lanjut untuk tahu alasannya.
#7 Hook FOMO
Hook ini memanfaatkan rasa takut audiens ketinggalan momen atau tren. Tujuannya yaitu mendorong audiens segera bertindak sebelum terlambat.
Tips jika kamu ingin menggunakan hook ini, yaitu…
- Gunakan kata “sekarang”, “sebelum terlambat”, “terakhir”
- Buat audiens merasa rugi jika tidak ikut
Contoh Hook FOMO
Konten ini termasuk hook FOMO karena membuat audiens berpikir jika ini adalah kesempatan terakhir dan jika tidak ikut sekarang maka mereka akan kehilangan kesempatan untuk mengikuti kelas gratis.
Nah , itulah jenis-jenis hook konten dan contohnya yang bisa kamu gunakan agar kontemu makin dilirik oleh audiens. Jika kamu tertarik untuk belajar tentang media sosial, kamu bisa ikut Bootcamp Social Media & Copywriter Harisenin.com atau kamu juga bisa ikut Bootcamp Digital Marketing yang tentunya akan membantumu untuk meraih karier impian!
Baca Juga: 10 Pekerjaan yang Berhubungan dengan Social Media dan Cara Memulainya