Website

Search

5 Langkah Jitu Tingkatkan People Development di Perusahaan

  • Share this:
5 Langkah Jitu Tingkatkan People Development di Perusahaan

People development merupakan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan guna meningkatkan kualitas dan kapabilitas dari pegawai dengan mengadakan training yang sesuai dengan visi perusahaan. Implementasi dari people development juga berkaitan erat dengan upaya perusahaan dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang produktif agar berdampak baik bagi perusahaan.

Apa Saja Kegiatan People Development?

Secara fungsional, kegiatan people development dirancang oleh perusahaan sebagai usaha untuk menggenjot produktivitas pegawai dalam konteks pekerjaan. Usaha-usaha ini diselaraskan dengan stimulasi yang diberikan oleh perusahaan kepada pegawai, seperti skill training, monitoring dan evaluasi, hingga memberikan motivasi.

Ilustrasi People Development
Source By : Google Pictures

Mengimplementasikan program-program yang berada di dalam payung people development akan berbanding lurus dengan peningkatan motivasi dan kinerja pegawai. Jika pegawai sebagai motor dan mesin perusahaan dapat bekerja secara maksimal, maka perusahaan juga ikut mengalami dampak korelatif yang tentunya sangat positif. Tidak hanya itu, kedekatan dan intensitas komunikasi antara setiap pegawai dan petinggi perusahaan akan semakin baik karena menerapkan konsep tersebut.

Baca Juga: Apa itu Karir? 5 Tahapan Persiapan Karir Masa Depan!

Langkah Jitu Tingkatkan People Development

Divisi Human Resources (HR) memiliki tanggung jawab dalam merealisasikan program people development yang efektif di internal perusahaan. Dalam hal ini, pegawai dilihat sebagai faktor kunci kemajuan perusahaan. Oleh karenanya, menerapkan program tersebut berarti mengakomodasi kebutuhan dari pegawai sehingga dapat memperkuat komitmennya kepada perusahaan. Untuk mengetahui lebih dalam, Harisenin.com telah merangkum langkah jitu untuk tingkatkan people development di perusahaan.

Analisis Kompetensi Pegawai

Walaupun perusahaan telah menerima pegawai melalui proses rekrutmen yang ketat, tetapi tidak bisa dipungkiri jika ada diferensiasi skill atau kompetensi dari setiap pegawai. Di sisi lain, perusahaan juga memiliki standarisasi yang dinamis perihal kompetensi pegawai yang didasarkan akan kebutuhan perusahaan.

Era yang semakin berkembang sangat berpengaruh terhadap nilai dan kebutuhan dari perusahaan yang harus ikut beradaptasi. Agar memaksimalkan proses people development untuk kemajuan perusahaan, maka Human Resources (HR) perlu untuk melakukan analisis yang detail berkaitan dengan kompetensi pegawai. 

Cara ini diakselerasikan guna memahami kekurangan dari sumber daya manusia (SDM) di perusahaan dan dengan cepat melakukan perbaikan berupa peningkatan skill secara kolektif dan masif. Harus diingat, metode yang diselaraskan ini mendorong perusahaan untuk adaptif menghadapi era yang semakin kompetitif.

Ilustrasi People Development
Source By : Google Pictures

Adakan Professional Training

Pelatihan profesional adalah produk yang ditawarkan oleh Human Resources (HR) dalam rangka mengoptimalisasikan proses people development terhadap pegawai di perusahaan. Masih beririsan dengan poin pertama – analisis kompetensi, pelatihan profesional merupakan wadah pengembangan skill dan kompetensi pegawai secara partikular di setiap divisi maupun secara umum di seluruh divisi. 

Format dari pelatihan profesional cenderung variatif, seperti seminar, webinar, hingga pemberian akses e-learning yang berisi jurnal maupun buku digital. Biasanya, dalam menjalankan pelatihan profesional, perusahaan akan menyewa jasa profesional untuk memberikan pelatihan yang proporsional dan sistematis perihal tema tertentu. 

Itu kenapa, pelatihan profesional ini dapat dianalogikan sebagai investasi perusahaan terhadap pegawai sebagai fondasi dari bisnis yang dijalankan.

Lakukan Mentoring yang Intensif

Birokrasi perusahaan yang begitu hierarkis dan terdiri dari berbagai struktur pekerjaan membuat pentingnya koordinasi antara setiap elemen (departemen) perusahaan. Koordinasi yang baik dapat ditanamkan dengan bimbingan yang sistemik dari atasan kepada bawahan. Permasalahannya, acap kali atasan tidak bersedia menjadi mentor atau pendamping bagi bawahannya. 

Bisa dilihat di beberapa perusahaan konvensional, di mana manajer memiliki tendensi untuk tidak mau memberikan arahan yang positif terhadap pegawainya. Apabila pelatihan profesional adalah bentuk bimbingan yang sifatnya formal dan teknis, maka mentoring merupakan bimbingan yang cenderung informal. 

Proses mentoring dari atasan kepada bawahan berpotensi untuk membangun kedekatan personal dan emosional, yang mana sangat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Ilustrasi People Development
Source By : Google Pictures

Memperkokoh Team Work

Sinergitas yang tertuang di dalam perusahaan dalam bentuk kerja sama tim adalah syarat mempraktikan people development yang baik. Kerja sama yaitu proses kolektivitas yang terjalin antara setiap pegawai yang didasarkan dengan koordinasi dan interaksi yang positif. Karena perusahaan merupakan sistem yang memiliki subsistem, seperti berbagai divisi atau departemen, tentu kerjasama menjadi kunci kemajuan perusahaan. Sering kali laju perusahaan tersendat karena buruknya manajerial dan kerja sama tim di sektor internal. Human Resources (HR) sebagai departemen yang berwenang dalam hal ini, harus menanamkan pentingnya kerja sama tim kepada setiap pegawai agar koordinasi menjadi nilai yang penting untuk diinternalisasi.

Membangun Trust antara Leaders dan Employees

Sikap skeptis dan pesimistis terhadap atasan maupun bawahan di perusahaan sangat berdampak buruk bagi kinerja perusahaan itu sendiri. Oleh karenanya, kepercayaan harus segera dibangun untuk mereduksi sikap skeptis dan pesimistis. Realita yang terjadi di perusahaan, manajer perusahaan sebagai atasan sering tidak percaya terhadap pegawainya sendiri. Ketidakpercayaan ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor – faktor internal dan eksternal. Itu sebabnya, jika ingin mewujudkan proses people development yang konstruktif, kepercayaan antara setiap stakeholder di perusahaan harus optimalkan. Agar tidak terjadi persoalan-persoalan klasik mengenai isu ketidakpercayaan yang begitu mempengaruhi roda perusahaan.

Baca Juga: 6 Cara Mengembangkan Talent Management Framework dan Manfaatnya

Tags: