Website

Search

Inilah Rekomendasi Website untuk Buat Portofolio Biar Langsung Dilirik HR!

Inilah Rekomendasi Website untuk Buat Portofolio Biar Langsung Dilirik HR!

Website untuk membuat portofolio menjadi solusi praktis bagi kamu yang tertarik berkarir di industri kreatif. Melalui website portfolio ini, kamu bisa menampilkan karya terbaikmu secara profesional atau bahkan mendesain portofolio dari awal. Semakin menarik portofoliomu, maka akan semakin besar pula kesempatanmu dilirik HR.   

#1 Apa itu Portofolio  

Tapi sebelum itu, apa kamu tahu portofolio? Portofolio adalah kumpulan hasil karya, proyek, atau pencapaian yang menggambarkan kemampuan, pengalaman, dan keahlian seseorang dalam bidang tertentu. Bentuknya beragam, tergantung dari bidang yang digeluti. Ada portofolio desain grafis, kumpulan fotografi, tulisan, hingga hasil coding.  

 

Portofolio biasanya disusun dalam bentuk digital, entah itu berupa file PDF, link website pribadi, atau laman khusus di platform penyedia portofolio.   

 

Bedanya dengan CV, kalau CV berfokus pada tulisan yang formal dan informatif, maka portofolio adalah visualisasi hasil kerjanya. Jadi, HR bisa melihat langsung kualitas dan gaya kerja kamu dari portofolio, bukan hanya kualifikasi tertulis janji di atas kertas.  

 

Nah, Kalau kamu masih bingung bagaimana cara menyusun portofolio yang menarik, simak artikel ini sampai tuntas!  

#2 Apa Saja Isi Portofolio  

Isi portofolio disesuaikan dengan bidang yang kamu geluti. Misal, di bidang desain grafis, IT, bisa juga copywriting. Namun, secara umum kamu bisa menampilkan beberapa hal di bawah ini:   

  • Profil singkat tentang dirimu.
  • Daftar proyek/professional work yang dilengkapi dengan deskripsi,  tools yang digunakan, dan hasil karya visualnya (screenshot, file video, desain, UI/UX mockup, dll).
  • Prestasi, sertifikasi, atau penghargaan yang pernah kamu peroleh.
  • Testimoni klien/rekan kerja (jika ada) terkait kinerja kamu. 
  • Link ke media sosial profesional seperti LinkedIn atau GitHub untuk programmer.  

#3 Website untuk Membuat Portofolio  

Nah, kalau kamu sudah ada gambaran tentang susunan portofolio mu, berikut adalah 7 rekomendasi website yang bisa kamu akses secara gratis.  

1. Behance  

AD_4nXdQ-N9RqjR5C7dOBEEsMiq8vmjwnnzLmFJYgQ4oWiAlnVxe1LjTK8CVjAzVsdP8hvYcwrIXFulPy3DT1tnbafTA7RWVMBhobJEgZKdc7lJ7HbKUIvZnOr2uiQnHPReH9J3Ge4l1?key=hsc2wZHFRI2UMsu4dldHFA  

Website untuk membuat portofolio pertama yaitu  Behance . Behance adalah platform yang ideal untuk desainer grafis, UI/UX designer, dan ilustrator. Sebagai salah satu platform portofolio dengan pengguna paling banyak di dunia, aplikasi ini memudahkan kamu untuk membagikan hasil karya dengan tampilan visual yang menarik.   

 

Selain itu, Behance juga sering dijadikan referensi oleh HR dan klien dari industri kreatif karena cara kurasinya yang profesional dan komunitasnya yang aktif. Meski begitu, Behance memang kurang fleksibel jika kamu berasal dari bidang non-kreatif, karena desain tata letaknya tidak terlalu variatif dan hanya berfokus pada konten visual.  

2. Wix  

AD_4nXcsPzTKBqt-p1LP7L_WgZRE72FZ2tvfjLJTejc3zf25H6Uk0fDGJHFMDevyx68wfPhOs10tAl1EkZTvgc3AiUu38yAXsHpPH3qnP7NGbRuzeeWzypy8BvKOMpEm7l2lhd2PZ_PD?key=hsc2wZHFRI2UMsu4dldHFA  

Selain Behance, Wix juga menjadi pilihan yang cocok untuk desainer, fotografer, penulis, hingga pemilik UMKM. Dilengkapi dengan fitur drag-and-drop, Wix memudahkan kamu dalam menyusun portofolio tanpa perlu paham coding.  

 

Platform ini juga menawarkan banyak template menarik dan langsung bisa menyesuaikan tampilannya di berbagai perangkat, mulai dari desktop hingga smartphone. Namun, perlu diperhatikan bahwa versi gratis Wix masih menampilkan iklan dan menggunakan subdomain Wix. Jadi, kalau kamu ingin tampil lebih profesional di mata HR atau klien, ada baiknya mempertimbangkan untuk upgrade ke versi berbayar.  

3. Canva  

AD_4nXdeTKphYYFEL-nEmyNXK3lQpcfdPb4icXywktrgf6vE_dKv9_ppnmX6-Vit7fnlCRuPTSLftDVGa6A4cgrTKXhayUJzBdszXLuJtWkXev446XZRTDqEQoyZRJGXjI8ICqfBHpDzhA?key=hsc2wZHFRI2UMsu4dldHFA  

Canva menawarkan desain yang sederhana dan mudah digunakan untuk pemula. Platform ini sangat cocok untuk penulis kreatif,  content creator,  social media specialist, hingga digital marketer, yang ingin membuat portofolio visual secara praktis. Selain itu, website ini juga menyediakan berbagai  template portofolio gratis yang user-friendly dan dapat diekspor dalam format PDF. Namun, kekurangannya tidak berbasis website dan lebih cocok digunakan untuk presentasi atau dokumen PDF. Beberapa  template  dan ornamennya    juga berbayar, sehingga kamu perlu meng- upgrade  ke premium.   

4. Adobe Portfolio  

AD_4nXeat8gy2W0iKnaIkshx6dg7EzMurSaTbZCxfYkmYg-NHsHE06emAoS9HUOrrx_Dgxu4VmDiMaMp-HsjIuGHtIDOe1SoIxA5apqtK_01jAY-qd0mcX5TOzZe_WvrVSbJjkexgaBt-Q?key=hsc2wZHFRI2UMsu4dldHFA  

Kalau kamu sudah terbiasa menggunakan software Adobe untuk mendesain sesuatu, maka Adobe Portfolio adalah pilihan yang tepat. Platform ini sangat cocok untuk fotografer, seniman visual, dan desainer yang ingin membuat portofolio dengan tampilan profesional. Selain itu, sistem Adobe Portfolio yang terintegrasi langsung dengan Behance dan Adobe Creative Cloud, mampu memberikan pengalaman yang praktis bagi kamu karena tidak perlu ribet mengekspor karyamu. Namun, untuk mendapatkan akses penuh Adobe Creative Cloud kamu perlu berlangganan terlebih dahulu.   

5. Dribble  

AD_4nXdML2qhi7E0Ui_gtBxiZC38CXMdNh-byG8jY3SYtDnqMQ3AxuY5OaKhY04sdbaSDe1-GS5aHX6hIaX7oERgnLcfae1uOv4oC2ySMQ3hBpG9n9Gycpt7laCPxM2QQb0xRwDeQAFwBw?key=hsc2wZHFRI2UMsu4dldHFA  

Dribbble merupakan platform yang sangat populer di kalangan desainer grafis, ilustrator, animator, dan UI/UX designer. Aplikasi ini memudahkan kamu untuk berbagi karya dalam bentuk “shots” untuk dilihat oleh orang lain, termasuk perusahaan yang sedang mencari pekerja kreatif. Kekurangannya, kalau  tidak meng- upgrade  ke fitur berbayar, kamu akan kesulitan meng- custom  desain sesuai keinginan kamu.  

6. Clippings.me  

AD_4nXd9KvJf9mAbL87XGLikRY_F3VRhr4qHNDo5xrnu3Gt4ZvIjQUXSo9SDKavpHOT3r2yh8UEDJPxONvkE-7CM-LvSr95HwjViVbtfT7Vf6V0mxgbBf2zuw-Ph9mhRqCBIB7kS4WQCPA?key=hsc2wZHFRI2UMsu4dldHFA  

Bagi kamu yang bergelut di bidang  penulis konten, blogger, copywriter, hingga jurnalis, maka Clippings.me akan cocok sebagai langkah awal kamu menyusun portofolio. Website ini dirancang khusus untuk menampilkan karya tulis atau publikasi yang pernah kamu buat secara rapi dan mudah diakses. Kamu cukup menambahkan tautan artikel atau mengunggah file tulisan, lalu Clippings.me akan menampilkannya dalam format portofolio yang minimalis serta profesional, sehingga HR bisa  langsung melihat kualitas tulisanmu tanpa terdistraksi oleh desain yang berlebihan. Hanya saja, versi gratisnya memungkinkan kamu mengunggah maksimal 10 kliping artikel, sedangkan versi berbayar menawarkan fitur tambahan seperti domain khusus, analitik, dan lebih banyak ruang unggahan.  

 

7. Cake Resume  

AD_4nXdhVGax-tH7Vt4UpW2yUvWBJUv3U-QoqGaVBljNvlacyVfHLDEVrDK_--FYSU5flvzoTQWH9YjpZIAEwMxTlh-VsYpfrTCuPOhaxQndMHgI_U1o8HugCWVZrvresGgtzg2JbCVU?key=hsc2wZHFRI2UMsu4dldHFA  

Terakhir, CakeResume. Meski terkenal sebagai website pembuat CV, platform ini juga bisa kamu gunakan sekaligus untuk membuat portofolio secara online karena menyediakan berbagai template yang menarik dan profesional. Dilengkapi dengan fitur drag-and-drop yang dimilikinya juga membuat proses menyusun portofolio jadi jauh lebih simpel, bahkan cocok untuk pemula. Kamu juga bisa membagikan portofoliomu lewat tautan. Namun, beberapa fitur unggulan seperti analitik dan penyesuaian desain lebih lanjut hanya tersedia di versi berbayar.  

#4 Tips dan Trik Menyusun Portofolio di Website  

Kalau kamu sudah tahu mana website yang cocok untuk menyusun portofolio mu, jangan lupa manfaatkan fiturnya secara maksimal agar hasilnya terlihat profesional. Setiap platform punya keunggulannya sendiri, tapi secara umum, langkah-langkah membuat portofolio di website bisa kamu mulai dari:  

 

1. Pilih Karya Terbaikmu Saja  

Portofolio bukanlah galeri arsip. Jadi, jangan memuat semua proyek yang pernah kamu kerjakan. Pilih saja karya terbaik yang menurutmu paling representatif. Kualitas jauh lebih penting daripada kuantitas, itulah sebabnya pastikan setiap item di portofolio benar-benar menunjukkan keahlian dan gaya kerjamu.  

 

2. Tulis Deskripsi Singkat & Jelas  

Jangan cuma mengandalkan gambar, tapi padukan dengan storytelling yang menjelaskan proses kreatifmu. Tools apa yang kamu gunakan, bagaimana metodenya, apa peranmu dalam prosesnya, dan seterusnya. Deskripsi ini membantu HR memahami proses berpikir kamu dalam mengerjakan sesuatu, bukan hanya melihat dari hasil jadi nya saja.  

 

3. Gunakan Visual yang Menarik  

Kamu bisa menyisipkan gambar baik itu screenshot UI/UX, foto produk, atau cuplikan artikel. Namun, pastikan gambarnya berkualitas tinggi dan memiliki komposisi yang rapi. Visual yang menarik akan langsung mencuri perhatian pembaca dan membuat mereka ingin mengeksplorasi lebih jauh.   

4. Konsisten dalam Desain  

Pilih satu palet warna, satu atau dua jenis font, dan pola layout yang sama di seluruh halaman. Konsistensi ini menciptakan kesan profesional dan memudahkan mata pembaca menavigasi portofolio. Terutama jika kamu portofolio untuk menulis, maka gunakan layout yang fokus pada teks dan tidak banyak ornamen.  

5. Tautan & Aksesibilitas  

Pastikan semua link (ke website, video, GitHub, atau dokumen PDF) berfungsi dengan baik. Gunakan URL pendek atau custom domain agar tampilannya lebih rapi. Cek juga tampilan di perangkat mobile agar HR bisa membuka portofoliomu di mana saja.  

6. Update Secara Berkala  

Setiap kali kamu menyelesaikan proyek baru atau memperoleh sertifikasi, segera tambahkan ke portofolio. Portofolio yang selalu diperbarui ini akan menunjukkan bahwa kamu selalu berkembang dan aktif berkarya.  

 

Itu dia beberapa rekomendasi website yang bisa kamu gunakan untuk membuat portofolio. Jika kamu ingin upgrade skill yang bisa menunjang pekerjaan kamu, kamu bisa mengikuti Bootcamp dari  harisenin.com       

Diana Febrian Dika

Diana Febrian Dika

I'm currently final year student at Airlangga University