Halo Risers! Tahukah kamu, profesi sebagai Full Stack Developer saat ini semakin dibutuhkan di tengah pesatnya pertumbuhan startup di Indonesia. Tak terlepas juga dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih menjadi pendorong utama berkarir di bidang teknologi sebagai Full Stack Developer .
Seorang Full Stack Developer melakukan pemrograman komputer yang memiliki kemampuan untuk mengelola atau mengembangkan perangkat lunak (website atau aplikasi) dari dua sisi yaitu front-end maupun back-end.
Jika kamu tertarik menjadi seorang Full Stack Developer , maka kamu perlu tau apa saja persiapan untuk berkarir sebagai Full Stack Developer .
Artikel ini akan membahas mengenai persiapan karir menjadi Full Stack Developer mulai dari tanggung jawab yang dimiliki, tugas kesehariannya agar kamu punya gambaran kedepannya, alat apa yang biasanya digunakan agar kamu bisa berlatih menggunakannya, keterampilan yang harus kamu asah, kualifikasi perangkat yang digunakan serta syarat yang biasanya harus dipenuhi ketika kamu melamar pekerjaan menjadi Full Stack Developer .
Tanggung jawab seorang Full Stack Developer
Dalam berkarir menjadi Full Stack Developer , pastinya perlu memahami apa saja tanggung jawab yang kamu punya. Berikut ini tanggung jawab seorang Full Stack Developer , yaitu:
Mengembangkan arsitektur situs web front-end .
Merancang interaksi pengguna di halaman web.
Mengembangkan aplikasi situs web back-end .
Membuat server dan database untuk fungsionalitas.
Memastikan optimasi lintas platform untuk ponsel.
Memastikan responsivitas aplikasi.
Bekerja sama dengan desainer grafis untuk fitur desain web.
Melihat proyek dari konsepsi hingga produk jadi.
Merancang dan mengembangkan API.
Memenuhi kebutuhan teknis dan konsumen.
Tetap mengikuti perkembangan aplikasi web dan bahasa pemrograman.
Skill yang harus dimiliki seorang Full Stack Developer
Seorang Full Stack Developer memerlukan keterampilan seperti:
Bahasa dan Kerangka Kerja Front-end (HTML, CSS, JavaScript)
Front-end developer khusus menangani situs website atau aplikasi yang terlihat oleh pengguna. Seperti desain serta fitur-fitur yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, kamu harus memahami UI/UX, HTML atau CSS , serta bahasa pemrograman seperti JavaScript .
HTML berfungsi untuk menyusun struktur website, dan CSS untuk mendesain serta mengatur layout halaman website. JavaScript umumnya digunakan pada web, aplikasi seluler, dan game development
Teknologi dan Kerangka Kerja Back-end
Back-end developer khusus menangani segala sesuatu yang berada di belakang website atau aplikasi layar seperti database , server, keamanan website, struktur dan manajemen konten, serta bahasa pemrograman khusus seperti PHP, Ruby, Python
PHP adalah bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk pengembangan dari sisi server. Sebagian besar perusahaan menjadikan Python sebagai persyaratan utama untuk kualifikasi yang diberikan.
Python telah menjadi bahasa pemrograman yang wajib karena menggunakan sintaks yang sederhana dan dapat digunakan untuk banyak fungsi.
Sistem Manajemen Basis Data ( MySQL, SQL SERVER dan PostgreSQL, MongoDB , dan Oracle Database )
Situs web dan aplikasi selalu membutuhkan data penyimpanan, sehingga seorang Full Stack Developer setidaknya memiliki kemampuan mengelola database .
Beberapa perangkat lunak yang biasa digunakan saat ini adalah SQL, MongoDB, Redis, Oracle, SQL Server, dll. MongoDB biasanya yang paling banyak digunakan, walaupun terkadang ada beberapa perusahaan lebih memilih SQL karena dapat digunakan untuk data skala besar.
Syarat yang harus dipenuhi oleh seorang Full Stack Developer
Adapun syarat yang harus dipenuhi jika ingin berkarir menjadi Full Stack Developer yaitu:
Gelar dalam ilmu komputer.
Keterampilan organisasi dan manajemen proyek yang kuat.
Kemahiran dengan bahasa front-end dasar seperti HTML, CSS, dan JavaScript.
Paham dengan kerangka kerja JavaScript seperti Angular JS, React, dan Amber.
Kemahiran dengan bahasa sisi server seperti Python, Ruby, Java, PHP, dan .Net.
Familiar dengan teknologi database seperti MySQL, Oracle, dan MongoDB.
Keterampilan komunikasi verbal yang sangat baik.
Keterampilan memecahkan masalah yang baik.
Perhatian terhadap detail.
Tugas Keseharian Full Stack Developer
Sebagai seorang Full Stack Developer , pastinya memiliki rutinitas keseharian ketika bekerja. Rutinitas tersebut pastinya tidak jauh berbeda di berbagai perusahaan.
Kami mewawancarai seorang Full Stack Developer yang bekerja di salah satu startup unicorn di Indonesia untuk menceritakan rutinitas saat bekerja menjadi Full Stack Developer .
Yuk, simak cerita dibawah ini mengenai rutinitas keseharian dari Kak Vedanta sebagai seorang Full Stack Developer !
“Sebagai fullstack developer, saya biasanya mengerjakan tugas terkait backend dan frontend, berkolaborasi dengan manajer produk untuk memberikan wawasan dari perspektif engineering tentang produk/fitur yang ingin kita kembangkan, dan berkolaborasi dengan data engineer untuk membantu mereka membuat funnels dan trackers.
Untuk tugas backend, kami menggunakan ruby dan golang untuk mengembangkan produk kami. Tugas sehari-hari termasuk membuat API baru, menerapkan pengujian unit, melakukan pengujian di pra produksi/pementasan, dan memeriksa log ketika ada keluhan kesalahan dari pengguna.
Untuk tugas frontend, kami menggunakan vue js untuk mengembangkan produk kami. Tugas sehari-hari termasuk membuat halaman/UI baru berdasarkan desain di figma yang sudah dibuat oleh desainer, menerapkan pengujian unit, melakukan pengujian di pra produksi/pementasan, dan menerapkan pelacak sehingga teknisi data dapat menarik data dan membuat analisis tentang produk kami pertunjukan”
Tools yang biasanya digunakan oleh Full Stack Developer
VSCode
Visual Code adalah integrated Development Enviroment (IDE) yang digunakan untuk melakukan debugging, refactoring, compiling yang digunakan untuk pengembangan aplikasi .NET desktop, cloud, maupun mobile.
Gitlab
GitLab berfungsi sebagai pengelola repositori untuk berkolaborasi dalam mengerjakan task atau kode sehingga dengan menggunakan software ini, kamu bisa melakukan pelacakan (tracking) dan mengelola proyek.
Gitlab CI
Gitlab CI merupakan alat yang dikembangkan oleh GitLab untuk membuat CI/CD pipeline yang biasanya digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.
Kubernetes
Kubernetes merupakan platform open-source yang digunakan untuk melakukan manajemen beban kerja aplikasi yang di kontainerisasi.
GCP dan Microsoft Azure
GCP dan Microsoft Azure merupakan platform yang digunakan untuk layanan cloud sebagai tempat penyimpanan berbagai jenis file dengan bantuan media internet yang mana kapasitas penyimpanannya jauh lebih besar jika dibandingkan menggunakan hardisk atau flashdisk.
Ruby dan Golang
Ruby dan Golang merupakan bahasa pemrograman back-end . Golang adalah bahasa buatan Google yang umumnya digunakan pada jaringan server dan sistem terdistribusi berskala besar. Sedangkan Ruby biasanya digunakan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi web yang sederhana dan cepat.
MySQL
MySQL adalah salah satu sistem yang digunakan untuk manajemen basis data yang menyimpan data dari website dan aplikasi.
Vue js
Vue Js adalah salah satu front-end framework dari JavaScript yang digunakan untuk membuat tampilan pada website agar tampak lebih interaktif.
ELK stack (Elasticsearch, Logstash, and Kibana)
ELK sebagai platform manajemen log yang digunakan untuk menggabungkan log dari semua sistem dan aplikasi, menganalisis log , membuat visualisasi untuk pemantauan aplikasi dan infrastruktur, pemecahan masalah yang lebih cepat, analisis keamanan.
|Redash dan Google BigQuery
Redash dan Google BigQuery digunakan untuk memahami data dengan mengkoneksikan dan membuat query dari database .
Datadog
Datadog merupakan platform pemantauan dan analitik infrastruktur, performa aplikasi, manajemen log , dan pemantauan pengalaman pengguna.
Jira
Jira merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pelacakan masalah pada suatu produk dan pelacakan bug serta untuk manajemen proyek
Confluence
Confluence adalah sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan kolaborasi dalam membuat dokumen.
Opsgenie
Opsgenie merupakan alat yang digunakan untuk manajemen yang dapat mengirimkan pemberitahuan menggunakan sistem peringatan.
Kualifikasi perangkat yang harus dimiliki seorang Full Stack Developer
Persyaratan minimum untuk sebuah laptop sebagai seorang Full Stack Developer yaitu memiliki minimal memori 8GB, namun disarankan memilih memori dengan 16GB karena biasanya perlu menjalankan banyak aplikasi dan terkadang perlu membuka banyak tab pada web browser yang menghabiskan sebagian besar memori.
Nah itu tadi pembahasan mengenai persiapan yang perlu kamu tau untuk berkarir menjadi full stack developer. Gimana Risers? Apakah kamu sudah punya gambaran untuk mempersiapkan karir menjadi full stack developer?
Kamu bisa meraih karir impianmu bersama harisenin.com dengan mengikuti program bootcamp Full Stack Developer hanya dalam 16 minggu. Ada garansi uang kembali jika kamu tidak mendapatkan pekerjaan dalam 365 hari khusus untuk guarantee program
Klik link di bawah ini untuk info lebih lanjut mengenai program bootcamp Full Stack Developer
Guest writer : Vedanta Maha