Website

Search

KPI dan OKR: Perbedaan dan Contohnya

  • Share this:
KPI dan OKR: Perbedaan dan Contohnya

Apa Perbedaan KPI dan OKR dalam HR?  

Dua metode pengukuran keberhasilan yang paling banyak digunakan oleh perusahaan adalah  key Performance Indicator  (KPI) dan  Objective and Key Results  (OKR). Apa perbedaan keduanya?  

Pada dasarnya KPI & OKR memiliki kegunaan yang sama karena digunakan untuk mengukur performa yang ditunjukkan oleh karyawan. Nah namun jika dilihat secara pendekatan dan praktiknya memang cukup berbeda. Lalu apa perbedaan antara KPI dan OKR? Simak selengkapnya yah.  

Perbedaan KPI dan OKR   

Key Perfomance Indicator  (KPI) adalah indikator yang mendeskripsikan tingkat keefektifan perusahaan untuk mencapai tujuannya.  

Sesuai dengan namanya, OKR terdapat dua komponen utama yaitu  objective , dan key result Objective  menjelaskan apa yang akan dicapai dan  key results menjelaskan bagaimana mengukur pencapaian itu.  

Perbedaan KPI OKR secara pendekatan  

KPI atau key performance indicator ini bisa kita bayangkan sebagai health metric perusahaan dimana gambarannya lebih besar daripada OKR. Jika kita melihat sebuah perusahaan  health metric  nya sedang buruk kita bisa melihat sebuah perusahaan sedang diambang batas  

 

KPI ini sendiri biasanya lebih ke  Business As Usual  (BAU) dan konsisten. Sedangkan OKR itu lebih fokus dan terikat oleh waktu  

Perbedaan KPI OKR secara Praktik  

  1. KPI yes OKR for what?  Perusahaan yang sudah mapan dan stabil, seperti perusahaan korporasi besar di sektor manufaktur, FMCG (Fast-Moving Consumer Goods), dan ritel, mungkin sudah memiliki sistem KPI yang kuat untuk mengukur dan memantau berbagai aspek bisnis mereka.  Dalam kasus seperti ini, OKR mungkin kurang relevan dengan perusahaan-perusahaan tersebut. OKR, dengan fokusnya pada pencapaian tujuan jangka pendek dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan, lebih sering digunakan oleh perusahaan yang berada di tengah-tengah transformasi, startup, atau perusahaan dengan tantangan yang memerlukan adaptasi cepat.  
  2. KPI = OKR,  Dalam beberapa kasus, perusahaan memutuskan bahwa KPI mereka dapat diubah menjadi OKR yang lebih spesifik. Misalkan, jika perusahaan memiliki 10 KPI yang berfokus pada berbagai aspek kinerja seperti penjualan, profitabilitas, kepuasan pelanggan, dan lainnya, mereka dapat mengembangkan 10 OKR yang didasarkan pada KPI ini. Ini berarti setiap OKR akan menjadi tujuan spesifik yang mengacu pada pencapaian atau perbaikan dalam salah satu KPI yang ada.  
  3. OKR for a better KPI,  OKR hanya dilakukan di beberapa KPI yang difokuskan saja, dimana perusahaan tidak menciptakan OKR untuk setiap KPI yang mereka miliki, melainkan hanya pada sejumlah KPI yang menjadi fokus utama. Misalnya, jika perusahaan memiliki 20 KPI yang digunakan untuk mengukur kinerja berbagai aspek bisnis, mereka mungkin memilih 5 atau 6 KPI yang dianggap paling penting atau yang memerlukan perhatian lebih intensif.  

Cara praktis menetapkan dan menggunakan OKR  

Contoh sederhananya, ketika perusahaan telah menetapkan bahwa tahun ini akan menjadikan perusahaan berskala nasional, maka  key result -nya adalah membuka 30 cabang baru di setiap kota dan mendapatkan 300 klien baru dalam setahun.  

Dengan contoh di atas bisa kita lihat bahwa objective-nya adalah target perusahaan untuk menjadi perusahaan berskala nasional dan key result-nya adalah mewujudkan target dengan membuka cabang di setiap kota.  

Sehingga OKR terdiri dari Tujuan, yang memberi tahu perusahaan ke mana harus pergi, dan beberapa Hasil Utama, yang merupakan hasil yang perlu kita capai untuk mencapai Tujuan Perusahaan.  

Apa Manfaat KPI dan OKR?  

KPI ( Key Performance Indicators ) dan OKR ( Objectives and Key Results ) sangat penting untuk mencapai tujuan strategis karena:  

  • Fokus: OKR menjadikan tujuan lebih jelas, sementara KPI mengukur kinerja.  
  • Akuntabilitas: OKR menetapkan siapa yang bertanggung jawab, sementara KPI mengukur indikator kinerja.  
  • Pengambilan Keputusan: KPI dan OKR memberikan data yang diperlukan.  
  • Meningkatkan Kinerja: KPI dan OKR membantu organisasi dalam peningkatan efisiensi dan pencapaian tujuan strategis.  

Dengan KPI dan OKR, bisnis atau organisasi dapat memastikan bahwa tujuan strategis mereka tetap terfokus, terukur, dan dapat dicapai, yang pada akhirnya membantu mencapai kesuksesan yang lebih besar  

Baca juga: 5 Rekomendasi Online Course HR Gratis. Cocok Untuk Pemula!

Apakah OKR dan KPI Bisa Diimplementasikan Secara Bersamaan?  

OKR ( Objectives and Key Results) dan KPI ( Key Performance Indicators ) dapat diimplementasikan secara bersamaan dalam sebuah perusahaan. Mereka memiliki peran yang berbeda, tetapi keduanya dapat digunakan untuk membantu mencapai tujuan strategis perusahaan.  

 

Kita bisa  menggabungkan keduanya dengan cara berikut:  

 

1. OKR untuk fokus jangka pendek, OKR digunakan untuk menetapkan tujuan jangka pendek yang mendukung tujuan strategis jangka panjang, membantu tim dan individu memprioritaskan tugas saat ini.    
 

2. KPI untuk pemantauan kinerja,  KPI digunakan untuk memantau kinerja saat ini  KPI memberikan pandangan tentang bagaimana bisnis berjalan secara keseluruhan dan apakah ada peningkatan atau penurunan dalam berbagai aspek.    
 

3.  Hubungkan KPI dengan OKR,  Pastikan bahwa OKR perusahaan terkait dengan KPI yang relevan, sehingga tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan jangka pendek juga berdampak pada kinerja jangka panjang.    
 

4. Evaluasi dan Penyesuaian , Secara berkala, tinjau OKR dan KPI, lakukan evaluasi progres, dan sesuaikan rencana sesuai kebutuhan.  

Kesimpulan  

Jika masih bingung dalam memilih antara OKR atau KPI, kita bisa menggunakan keduanya. Kedua konsep tersebut tidak hanya dapat bekerja secara sinergis, tetapi juga memiliki kekuatan dan dampak terbesar saat digunakan bersama-sama.  

 

KPI digunakan untuk mengukur kinerja secara menyeluruh, sehingga KPI tersebut dapat menjadi titik awal yang relevan dan didukung oleh data dalam menetapkan OKR. Dengan demikian, KPI dapat menjadi dasar yang kuat untuk merumuskan OKR yang efektif dan dapat diukur.  

 

Jika kamu tertarik untuk berkarir menjadi HR profesional, kamu bisa mengikuti program  harisenin bootcamp human resources    yang akan membimbing kamu selama 5 bulan. Kamu akan belajar bersama para praktisi HR secara langsung dan melakukan praktik langsung. Bootcamp ini cocok untuk pemula meskipun tidak memiliki latar belakang yang relevan sama sekali. Klik  link berikut    jika kamu ingin konsultasi terlebih dahulu.    

 

Baca juga:  Kenalan sama Harisenin.com Bootcamp Human Resources   

 

 

 

Annisa Nurfadhila

Annisa Nurfadhila