Website

Search

Simak Ya! Ini Kemudahan Desain Grafis Sekarang Dibanding Dahulu

  • Share this:
Simak Ya! Ini Kemudahan Desain Grafis Sekarang Dibanding Dahulu

Artikel kali ini akan membahas tentang kemudahan desain grafis kini dibanding dahulu. Dengan semakin berkembangnya zaman, saat ini bidang desain grafis bisa dengan mudah dikuasai oleh siapapun, terlepas ia punya bakat atau tidak. 

Yang pertama kita akan membahas tentang sejarah singkat mengenai desain grafis, gimana sih awal mula orang kenal bidang ini? Apa aja sih yang berubah dari desain grafis dulu dan kini? Serta, kita juga akan membahas soal apa saja  tools yang perlu dikuasai kalo mau belajar desain grafis? 

Simak terus artikel ini sampai habis yah. 

Sejarah Singkat Desain Grafis 

Apa sih yang ada di pikiranmu ketika mendengar kata desain grafis? Pekerjaan mendesain suatu produk? Menggambar menggunakan laptop? Atau, orang-orang yang punya kreatifitas tinggi? 

Sebelum membahas sejarahnya, pertama-tama kita perlu tahu dulu pengertian desain grafis. Apa sih desain grafis itu? 

Mudahnya, desain grafis adalah sebuah cara menyampaikan pesan menggunakan perpaduan antara warna, gambar, dan tipografi. Jauh sebelum desain grafis dilakukan di laptop dengan  software semacam Photoshop, Corel Draw hingga Canva, ia telah ditemukan pada gambar-gambar kuno yang ada di tembok-tembok gua. 

Pakar sejarah melacak bila desain grafis telah ada sejak tahun 38,000 masehi, lewat lukisan-lukisan prasejarah. Gambar-gambar ini dicetak di gua, dengan format yang bermacam-macam, mulai dari binatang, cap tangan, dan senjata. 

Lalu, desain grafis berevolusi lewat penemuan tulisan di tahun 3.300 sampai 3.200 sebelum masehi oleh bangsa Sumeria. Tulisan kuno ini berbentuk piktogram, yaitu simbol yang menggambarkan obyek. 

Kemudian, loncat jauh pada abad ke 6 masehi, saat bangsa China menemukan alat yang berfungsi untuk mencetak desain pada kain sutera, dan pada akhirnya kertas. Lalu, pada tahun 1400 masehi, ditemukanlah mesin cetak oleh Johhanes Guttenberg, yang mana menyebabkan masifnya pencetakan buku-buku. 

Desain Grafis Kini 

Desain grafis dewasa ini merupakan pekerjaan yang cukup banyak dibutuhkan tenaganya. Maka dari itu desain grafis saat ini telah merambah ke banyak sektor. 

Tak hanya media atau bisnis yang kini membutuhkan jasa desainer grafis, melainkan sektor lain semacam pendidikan, kesehatan hingga bidang ekonomi tak terkecuali membutuhkan jasa desainer grafis. 

Desain grafis pun dibagi menjadi beberapa sub pekerjaan. Melansir dari grapiku.com, ada beberapa jenis-jenis desain grafis yang umum diketahui, yaitu desain grafis identitas visual, desain kemasan, desain pemasaran dan periklanan, serta desain publikasi. 

Selain itu, ada pula desain antar muka ( user interface ), desain grafis lingkungan, ilustrasi, dan motion grafis. 

Kemudahan Desain Grafis Sekarang 

Ada beberapa kemudahan yang bisa kamu dapatkan jika ingin belajar atau berkarir di bidang desain grafis hari ini. 

Jika kita mundur ke era sebelum ditemukannya komputer, maka informasi disampaikan melalui pamflet-pamflet yang dicetak menggunakan mesin cetak atau digambar secara manual. 

Tentu hal itu membutuhkan keterampilan dan bakat yang tidak semua orang memilikinya. Hal itu jauh berbeda dengan sekarang. Saat ini siapapun bisa dengan mudah mempelajari desain grafis, meski tidak memiliki bakat menggambar secara langsung. 

Lalu, apa saja kemudahannya? Berikut beberapa diantaranya. 

1. Software yang Mudah Dikuasai 

Dewasa ini terdapat banyak software yang digunakan oleh para desainer grafis professional dalam menciptakan produk atau karyanya. 

Beberapa software berbayar, namun juga terdapat yang gratis. Beberapa software yang sering digunakan oleh para desainer grafis antara lain adalah ; ­Adobe Photoshop, Corel Draw, Adobe InDesign, Sketch, Affinity Designer dan yang lainnya. 

Semua software punya fungsi khusus nya masing-masing. Misalnya, Adobe Ilustrator dan Affinity Designer digunakan untuk membuat ilustrasi. 

Sedang Adobe Photoshop dan Corel Draw lebih sering digunakan untuk membuat logo, banner, atau poster. 

Beruntungnya, bagi kamu yang ingin terjun ke dunia desain grafis, mempelajari beragam software di atas cukuplah mudah. Banyak kelas-kelas berbayar yang bisa kamu ikuti, atau tutorial di youtube yang bisa kamu pelajari secara cuma-cuma. 

2. Tidak Terpaku pada Bakat 

Seperti yang dijelaskan sebelmnya, belajar desain grafis tak memerlukan bakat khusus. Beberapa  soft skill maupun  hard skill bisa kamu kuasai dengan baik asalkan mau mempelajarinya sungguh-sungguh. 

Hard skill bisa berupa penguasaan beragam software desain grafis, seperti yang disebutkan dalam poin pertama. 

Soft skill  yang dibutuhkan untuk menjadi desainer grafis professional, seperti kreatifitas, berpikir kritis, komunikasi, dan  problem solving pun bisa kamu pelajari sendiri maupun dengan bantuan orang lain. 

3. Biaya Belajar yang Terjangkau 

Bagi kamu yang ingin masih awam tentang dunia desain grafis, kamu bisa mempelajarinya secara gratis atau dengan ikut kelas berbayar. 

Salah satu cara mempelajari desain grafis adalah dengan menonton beragam tutorial yang secara gratis tersedia di youtube. 

Namun, cara ini tergolong susah, dan cukup menyita waktu. Sebab, tutorial di youtube hanya berlangsung satu arah, dan tanpa bisa bertanya. Ini tentu akan menyulitkan bagi orang yang pertama kali belajar desain grafis. 

Opsinya, kamu bisa mengikuti kelas-kelas berbayar berupa  bootcamp yang umumnya dilangsungkan selama 3-4 bulan. 

Untuk kamu yang mau belajar desain grafis, khususnya UI/UX desainer, kamu bisa mengikuti Pro Class yang diadakan oleh Harisenin.com. 

Dengan mengikuti program ini, kamu bakal dapat  skill professional yang sesuai dengan karir di bidang UI dan UX desainer. 

Pembelajaran di Pro Class ini juga dipandu oleh tutor-tutor yang berpengalaman di bidangnya, serta memiliki kurikulum terupdate. Kamu bakal dapat materi seperti dasar-dasar User Interface, memahami user journey, serta teknis menggunakan aplikasi editing Figma dan Adobe 101. 

Jadi, tunggu apalagi, yuk daftar  disini.   
 

Putra Pertama

Putra Pertama