Website

Search

Cara Negosiasi Gaji Saat Interview Kerja, Sesuaikan Dengan Skill dan Pengalaman

  • Share this:
Cara Negosiasi Gaji Saat Interview Kerja, Sesuaikan Dengan Skill dan Pengalaman

Negosiasi gaji merupakan sebuah tahap yang cukup krusial dalam interview kerja. Hal ini karena bisa saja recruiter sedang melakukan tes kemampuan negosiasi yang kamu miliki.  Selain itu, orang yang menegosiasikan gajinya menerima rata-rata 25% lebih banyak dari gaji yang mereka inginkan.  

 

Artinya, tahap ini merupakan salah satu tahapan paling penting saat  interview  kerja. Sayangnya, tidak mudah untuk melakukan tahapan ini hanya dengan modal pengalaman dan kemampuan yang kamu miliki.  Kamu perlu pemahaman dan kemampuan lebih lagi karena saat negosiasi, skill tawar menawar kamu di perusahaan cukup diperhatikan.  

 

Karena itu, berikut telah Harisenin rangkum cara negosiasi gaji yang baik agar mendapatkan gaji yang sesuai dengan kemauan kamu.    
 

Apa itu Negosiasi Gaji?

Sesuai namanya. Negosiasi gaji adalah proses tawar menawar mengenai berapa jumlah bayaran atau gaji yang akan dibayarkan kepada pekerja oleh perusahaan.  

 

Nah, kuncinya adalah kemampuan dalam bernegosiasi. Pada dasarnya, kemampuan ini adalah skill utama yang harus dimiliki pekerja. Recruiter atau HR melakukan tes pada kamu untuk mengetahui kemampuan negosiasi kamu.  

 

Karena itu, kamu harus siap dan mampu untuk mengimbangi kemampuan pada saat negosiasi HR atau recruiter. Menurut survey Payscale, 75% pekerja mendapatkan gaji di atas ekspektasi mereka setelah melakukan negosiasi gaji.  

 

Artinya, tidak peduli berapa gaji yang kamu tawarkan, yang penting adalah bagaimana kemampuan kamu dalam melakukan negosiasi. Sehingga, recruiter akan tidak ragu menaikkan gaji kamu.  

 

Cara Negosiasi Gaji Gimana?

  1. Riset Gaji pasaran posisi kamu    

    Tidak hanya melakukan riset pertanyaaan dan perusahaan yang kamu lamar saat wawancara kerja, tapi juga wajib melakukan riset untuk melakukan negosiasi gaji saat wawancara.     

    Riset gaji ini bisa kamu lakukan dengan mudah dengan mencari informasi mengenai gaji pada posisi yang kamu lamar.    

    Kamu bisa mencoba website seperti Glassdoor atau website lainnya yang berkaitan dengan informasi gaji yang kamu lamar.    

    Selain itu, kamu juga wajib memahami UMR tempat perusahaan yang kamu lamar.     

    Dengan memahami hal di atas dan melakukan riset, kamu sudah bisa setidaknya mendapatkan gambaran berapa gaji yang akan ditawarkan oleh perusahaan kepadamu. Serta, melakukan negosiasi gaji dengan perusahaan sesuai hasil riset kamu.    
     
  2. Pilih Gaji dengan kisaran tinggi    

    Saat melakukan negosiasi gaji, HRD atau recruiter akan menawarkan gaji paling minimum yang dibayarkan pada perusahaan tersebut.    

    Nah, kamu bisa untuk menawarkan balik dengan total gaji paling tinggi berdasarkan hasil riset yang telah kamu lakukan.    

    Dengan begini, HRD atau Recruiter akan memikirkan ulang berapa gaji yang tepat sehingga mencegah kamu mendapatkan tawaran gaji paling rendah.    

    Jangan malu saat melakukan negosiasi gaji. Yang jelas, kamu harus memahami betul berapa gaji tertinggi dan terendah pada umumnya dengan profesi yang kamu lamar.    

    Jika kamu masih malu, kamu bisa menaikkan tawaran gaji sedikit demi sedikit. Misalkan, tawaran awal adalah 2 juta, kamu bisa naikkan sedikit dahulu seperti 3 juta sampai 5 juta.    

    Seiring proses negosiasi, kamu akan mendapatkan gaji yang kamu inginkan dengan cara ini.    
     
  3. Tunjukan pengalaman dan kemampuan kamu    

    Selain kemampuan negosiasi, pengalaman dan kemampuan kamu adalah kunci untuk lolos pada tahap ini.    

    Hal tersebut merupakan dasar negosiasi yang akan kamu lakukan dengan perusahaan. Dengan menunjukkan pengalaman dan kemampuan kamu dapat meminta gaji yang lebih tinggi lagi.    

    Kamu bisa menceritakan kemampuan kamu, pencapaian kamu, pengalaman kamu dan penghargaan yang mempengaruhi pekerjaan kamu.    

    Tetapi ingat, jangan pernah menggunakan alasan pribadi dalam melakukan negosiasi gaji seperti, cicilan motor, biaya hidup, bayar pay later, jajanan online shop dan sebagainya.    

    Tanpa pikir panjang sebelum menutup interview mungkin HRD akan menutup CV kamu segera setelah lolos tahap ini.    
     
  4. Jangan sebutin gaji dulu sebelum ditanya    

    Semangat adalah hal yang wajar dalam bekerja. Apalagi, jika kamu adalah lulusan baru yang memiliki semangat besar.    

    Namun, kamu jangan mengatakan semua hal dalam satu waktu sebelum ditanyakan oleh HRD. Salah satunya jangan mengatakan harapan gaji yang kamu mau sebelum ditanya dan melakukan negosiasi gaji.    

    Jika kamu baru pertama melakukan interview, maka jadilah dirimu sendiri dan jangan merasa paling tahu.    

    Ingat, negosiasi adalah proses tawar menawar. Jika kamu mengutarakan gaji yang kamu mau duluan dan HRD tidak menawar balik, bukankah artinya HRD tidak tertarik sama kamu?    
     
  5. Jangan buru-buru dan langsung menerima tawaran    

    Banyak perusahaan yang akan langsung menyebutkan nominal gaji yang mereka berikan dalam tahap interview.    

    Bahkan, mereka tidak bertanya berapa gaji yang kamu mau. Karena itu, kamu bisa meminta waktu pada HRD untuk memikirkan atau mendiskusikan gaji dengan keluarga kamu.    

    Bukan untuk mengulur waktu, tapi masalah gaji tentu orang-orang akan sangat tertarik apalagi jika ditawar dengan gaji besar.    

    Namun, perusahaan terkadang belum tentu memberikan gaji dengan tawaran yang sesuai nantinya.    

    Karena itu, kamu bisa mencoba cara ini dan pelan-pelan berusaha membicarakan berapa gaji yang sebenarnya kamu inginkan.    
     
  6. Sesuaikan dengan gaji terakhir    

    Jika kamu sudah pernah bekerja sebelumnya, kamu bisa menyesuaikan gaji dengan pekerjaan sebelumnya saat negosiasi gaji.    

    Karena gaji sifatnya rahasia, jangan pernah kamu sebutkan jumlah gaji yang kamu terima di pekerjaan sebelumnya.    

    Tetapi, katakan kisaran gaji kamu seperti 5 sampai 6 juta atau 10 sampai 15 juta. Menyesuaikan gaji dengan pekerjaan sebelumnya bisa menjadi strategi yang baik dalam proses negosiasi gaji agar mendapatkan angka yang pasti sebelum penawaran paling rendah diberikan.    
     
  7. Ketahui benefit lain selain gaji    

    Gaji adalah alasan utama orang bekerja, jarang sekali orang bekerja dengan alasan ingin memajukan perusahaan sebelum memajukan dirinya.    

    Namun, kamu juga harus mengetahui benefit lain yang kamu dapatkan jika bekerja di perusahaan tersebut selain gaji.    

    Contoh, jika kamu bekerja pada perusahaan tersebut maka akan mendapatkan THR setiap hari raya, BPJS, gratis makan, gratis parkir, uang transport, bonus bulanan, bonus tahunan, dan lainnya.    

    Maka usahakan gaji kamu tidak melebihi benefit  yang diberikan. Misalkan, dengan benefit sebanyak di atas kamu dapat meminta sekitar 4 juta atau 5 juta.    

    Hal ini agar perusahaan bisa menyesuaikan total gaji kamu keseluruhan di luar gaji pokok yang kamu tawarkan.    

    Dengan seluruh benefit ditambah gaji pokok, mungkin kamu akan mendapatkan gaji sampai 7 juta jika menawarkan gaji pokok sebesar 4 atau 5 juta.    
     
  8. Percaya diri    

    Lakukan negosiasi gaji dengan percaya diri, jangan sampai kamu kelihatan tertekan karena HRD yang menekan kamu karena rasa takut dan malu.    

    Tunjukan kemampuanmu, pencapaian, kualitas dan pengalaman kamu yang sangat bermanfaat untuk perusahaan.    

    PAMER!    
    Jangan terlalu merendah karena perasaan tidak enak kamu jika menawarkan gaji yang besar.    

    Justru kamu harus berani dalam proses ini sebagai bentuk kemampuan kamu menemukan solusi yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.    

    Pahami keterampilan dan kemampuan yang kamu miliki. Tentunya, perusahaan akan menilai kamu dengan hal-hal tersebut.  

Tingkatkan Kemampuan, Tingkatkan Gaji

Nah, sekarang Risers udah tau kan kalau negosiasi gaji menjadi proses yang cukup krusial karena mempengaruhi penilaian perusahaan terhadap skill dan pendapatan kamu kedepannya.  

 

Namun, hal utama yang paling menonjol untuk dinilai adalah pengalaman dan kemampuan.  

 

Semakin banyak pengalaman dan kemampuan kamu, maka perusahaan tidak akan segan menawarkan gaji tertinggi untuk kamu.  

 

Apabila kamu merasa perlu  upgrade skill , tenang aja! Harisenin juga punya berbagai program yang bisa meningkatkan  soft  dan  technical skill , salah satunya adalah program  Bootcamp Harisenin . Bootcamp-nya pun beragam, mulai dari Digital Marketing, Human Resource, Full-Stack Web Developer dan Auditor & Financial analyst  yang bisa kamu akses  di sini .   

Rachel Evelyn

Rachel Evelyn

𝘴𝘵𝘰𝘳𝘺𝘵𝘦𝘭𝘭𝘦𝘳