Dalam membuat CV dan mencari pekerjaan, kamu pasti sudah tahu dong bahwa istilah-istilah tersebut sangat pekat sekali di pikiran. Tetapi, kamu sudah tahu belum perbedaan dari soft skill dan hard skill? Karena kalau kamu masih belum bisa membedakannya dan nanti salah, itu akan bisa sangat fatal lho!
Pastinya soft skill dan hard skill itu berbeda. Mengutip dari Skill Academy, Soft Skill adalah keterampilan hidup yang sangat menentukan keberhasilan seseorang, yang wujudnya antara lain berupa kerja keras, eksekutor, jujur, visioner, dan disiplin.
Sedangkan Hard Skill yang dilansir dari Gramedia, merupakan sebuah kemampuan yang dapat setiap orang asah melalui berlatih dan juga menempuh jenjang pendidikan.
Kemampuan ini dapat kamu pelajari menyesuaikan dengan minat serta bidang yang kamu pilih dalam program studi di kuliah ataupun mengikuti berbagai kursus.
Hard skill juga dapat diasah melalui pendidikan perkuliahan, mengikuti kursus, serta pelatihan untuk menguasai suatu keahlian.
Hardskill, juga disebut technical skill, bersifat spesifik pekerjaan, relevan dengan setiap posisi dan tingkat senioritas. Dengan kata lain, setiap posisi di setiap perusahaan akan membutuhkan daftar hard skill yang unik.
Misalnya, seorang akuntan perlu tahu bagaimana merekonsiliasi laporan bank, sementara pengetahuan itu tidak diperlukan untuk pengembang. Pada saat yang sama, rekonsiliasi penting bagi akuntan terlepas dari tingkat pengalaman mereka, tetapi menyiapkan anggaran bisnis adalah keterampilan yang biasanya tidak diperlukan oleh akuntan junior.
Soft skill adalah karakteristik umum, yang relevan dengan ciri-ciri kepribadian. Beberapa soft skill yang ingin Anda lihat di semua karyawan terlepas dari posisi atau keahlian mereka, sementara soft skill lainnya masuk akal dalam pekerjaan tertentu dan kurang penting di pekerjaan lain.
Misalnya, jika Kamu menghargai kolaborasi di perusahaan kamu, Kamu ingin mempekerjakan karyawan yang merupakan pemain tim yang hebat dan dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain. Di sisi lain, keterampilan jaringan dan membangun hubungan mungkin penting untuk peran penjualan dan pemasaran, tetapi tidak relevan untuk peran teknik. Demikian juga, kemampuan kepemimpinan masuk akal bagi orang-orang yang akan mengelola tim terlepas dari departemen mereka.
Nah sekarang, kita lihat apa aja yuk perbedaan dari keduanya. Buat kamu yang sudah tahu ataupun belum simak bareng-bareng ya!
Baca Juga: Wajib Tahu! Tips CV Lamaran Kerja Pasti Diterima Perusahaan
1. Asal
Seperti yang sudah disebutkan tadi, kedua istilah ini tentu berbeda. Salah satu sisi atau konsep yang bisa dilihat perbedaannya adalah dimana kedua skill dilihat dari besaran IQ dan EQ-nya. Hard skill dilihat dari besar IQ, dan soft skill dilihat dari besar EQ.
Semua orang pasti sudah tahu jika mendengar kata IQ, pasti langsung dikaitkan oleh kecerdasaan seseorang. Tetapi kalau EQ sudah tahu belum? EQ adalah kecerdasaan emosional, yang dimana dapat dijelaskan bahwa kemampuan untuk mengontrol emosi dan diri dari keadaan sekitar.
2. Kaitan
Yang dimaksud dari kaitan itu berbeda pastinya dari kedua jenis skill. Satunya bisa diciptakan dengan dilatih, sedangkan yang satunya tidak bisa. Mengetahui salah satu skill ini datang dari kepribadian dari diri kita sendiri.
Contoh dari hard skill sendiri adalah dimana seseorang memiliki kemampuan dalam menggunakan Microsoft Office. Dalam menggunakannya, kamu pastinya sebelumnya belum pernah menggunakannya, lalu bisa dengan belajar dan dilatih. Itu merupakan contoh dari hard skill.
Untuk soft skill sendiri sangat berbeda. Karena skill ini menggunakan kepribadian yang kamu miliki dari diri sendiri, membuat skill ini susah sekali untuk diubah dan diciptakan dengan sendirinya.
Tetapi beberapa contoh soft skill seperti komunikasi dan dapat bekerja dalam tim bisa dilatih, asal saja kamu punya semangat dan disiplin ya!
3. Sifat
Hard skill lebih objektif dibandingkan dengan soft skill, karena soft skill lebih subjetikf. Apa yang dimaksud sih dengan objektif dan subjektif? Sebagai contoh, kita menggunakan proses rekrutmen dalam sebuah pekerjaan.
Misal terdapat sebuah seminar atau yang harus kamu kerjakan untuk persyaratan proses rekrutmen. Lalu, kamu mendapatkan sertifikat dari hasil tes kamu. Itulah hasil yang kamu dapatkan dan terbilang sebagai hard skill.
Sedangkan soft skill kamu akan dilihat oleh rekruter saat sedang wawancara. Sudah tahu gak nih perbedaan antara keduanya dari sifat?
4. Contoh
Contoh dari kedua skill ini yang sudah disebutkan pastinya berbeda. Berikut contoh-contoh dari soft dan hard skill:
Hard Skill:
- Microsoft Office
- Editing
- Photography
- Graphic Design
Soft Skill:
- Communication
- Ethics
- Team Work
- Problem Solving
Baca Juga: Agile Leadership: Pengertian dan 9 Prinsip yang Wajib Diketahui
5. Kepentingan
Untuk soal kepentingan, pasti keduanya sama-sama penting. Yang dimana seorang jobseekers pasti akan memasukkan hard dan soft skillnya di CV mereka saat melamar pekerjaan kepada perusahaan atau rekruter.
Jadi, ini kembali kepada diri kamu sendiri dan rekruter. Menurut kamu, skill mana nih yang lebih penting. Sudah tahu kan sekarang perbedaan soft skill dan hard skill ada apa aja?
Kalau menurut kamu hard skill lebih penting, maka dari itu tonjolkan saja di CV. begitu dengan sebaliknya ya! Tapi bisa juga kok memprioritaskan keduanya.