Apakah kamu ingin berkarir sebagai self employed. Jika ingin, mari kita bahas bersama apa itu self employed. Secara harfiah, self employed adalah seseorang yang bekerja untuk dirinya sendiri tanpa berafiliasi secara kontrak pekerjaan dengan suatu perusahaan. Diksi “bekerja dengan dirinya sendiri” pasti menimbulkan ambiguitas, karena kerap kali orang-orang menyamaratakan antara self employed dan entrepreneur.
Esensi dari self employed adalah tidak mengajak orang lain untuk bekerja dengan dirinya terhadap suatu bisnis tertentu. Hal tersebut yang menjadi diferensiasi paling mendasar dengan entrepreneur yang acap kali mengajar orang lain sebagai mitra bisnis. Dewasa ini, istilah logis yang menjadi sinonim dari self employed ialah wiraswasta yang mendapatkan pundi-pundi pendapatan dari menjalankan bisnis.
Variasi dari Self Employed
Mengutip dari The Balance SMB, Internal Revenue Service United States, menggambarkan jika seorang self employed menggerakkan roda bisnis sebagai pemilik usaha yang berdikari (independent). Oleh karena itu, variasi dari pekerjaannya juga bermacam-macam mengikuti arus kebutuhan dan perkembangan zaman. Berikut adalah tiga variasi dari self employed secara general.
Creative Services
Era yang serba kreatif, membutuhkan orang-orang yang kreatif pula. Untuk itu, seorang self employed dalam memasuki arena pekerjaan kreatif sebagai profesional yang mengkreasikan dan mempromosikan ide maupun produk kepada konsumen dan perusahaan. Karena bekerja sendiri, seorang self employed dapat berinovasi tanpa takut adanya ide yang berbenturan dengan rekan kerja – seperti yang terjadi di banyak agency maupun freelancer.
Consumer Products
Permintaan dan kebutuhan konsumen yang meningkat seiring dinamisasi zaman, tentu sangat membutuhkan jasa profesional dalam menyediakan produk tersebut. Oleh karenanya, consumer products berkaitan dengan bagaimana seorang self employed menjual produk yang relevan dengan permintaan dan kebutuhan konsumen. Misalnya, berjualan baju dan celana trendy di e-commerce, menjajakan makanan kekinian di Mall, dan lain sebagainya.
Media and Publishing
Variasi ini masih berkesinambungan dengan poin creative services. Di mana kita ketahui bersama saat ini adalah era digitalisasi yang ditandai dengan terjunnya media sebagai sarana komunikasi yang fundamental. Tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi saja, tetapi dimanfaatkan untuk melebarkan sayap bisnis melalui medium-medium media sosial dan berbagai platform online lain. Terkait hal ini, self employed bertugas untuk mengakselerasi proses bisnis tersebut. Misalnya, membuat desain grafis untuk kebutuhan media sosial perusahaan, menuliskan content writing untuk menginformasikan suatu bisnis di media, dan lain-lain.
Baca Juga: Wajib Tahu! Tips CV Lamaran Kerja Pasti Diterima Perusahaan
Kenapa Kamu Harus Berkarir sebagai Self Employed
Mengutip dari Thelabmiami.com, diketahui jika di tahun 2020 terdapat 44% orang yang berasal dari generasi millennial bekerja sebagai self employed. Alasannya sederhana, di mana generasi millennial ingin dapat mengontrol secara penuh bisnis mereka sendiri tanpa campur tangan dari pihak lain. Oleh karena itu, Harisenin.com akan merangkum beberapa alasan kenapa kamu harus berkarir sebagai self employed.
Follow Your Passion
Sering kali terjadi di mana seseorang bekerja tidak sesuai dengan passion nya. Yang mana berakibat pada kualitas kerja dan kenyamanan dalam bekerja. Untuk itu, jika kamu bekerja sebagai self employed yang menjalankan pekerjaan sesuai dengan minat kamu, maka akan berpengaruh terhadap kualitas kerja yang meningkat. Hal ini sangat berpengaruh juga secara psikologis, di mana kamu akan lebih semangat bekerja karena mengikuti passion kamu.
Full Control of Your Business
Seorang self employed tentu memiliki bisnis sendiri yang tidak terhubung dengan orang lain. Sehingga ada legitimasi penuh untuk mengontrol dan mengatur bisnis itu sendiri. Hal ini menjadi kelebihan dari self employed yang tidak akan dimiliki oleh pekerja konvensional yang bekerja di startup maupun perusahaan. Dengan menjadi self employed, kamu dapat merancang goals yang ingin diraih beserta kesempatan menuju work life balance yang ideal.
Work Flexibility
Siapa yang tidak ingin memiliki jam kerja yang fleksibel. Yitu, jam kerja aktif yang tidak terpaku pada jam kerja 9 to 5. Jika kamu menjadi self employed, maka kamu dapat menentukan jam kerja kamu sendiri. Sehingga waktu istirahat dan me time mu tidak akan terganggu oleh pekerjaan.
Opportunity to Build Relationships
Situasi saat bekerja di perusahaan konvensional, kemungkinan untuk kamu membangun relasi yang lebih luas sangat terbatas. Alasannya, di saat bekerja di perusahaan, kamu akan bekerja sebagai subsistem dalam sistem pekerjaan yang lebih besar. Relasimu juga terbatas, hanya terkungkung dengan rekan-rekan kerja saja. Namun jika menjadi self employed, waktumu untuk membangun koneksi sangat luas.
Di mana menjadi kewajibanmu juga untuk mengembangkan relasi agar ada client yang bekerja sama dengan bisnis kamu. Semakin banyak kamu membangun koneksi, maka bisnis kamu akan semakin berkembang pula.
Baca Juga: Agile vs Scrum: Perbedaan dan Cara Memilih Metodologi yang Tepat